25 Kiat Praktis Membentengi Rumah dari Gangguan Iblis (bagian 2)

Berikut ini bagian kedua dari kajian utama dengan tema 25 kiat praktis membentengi rumah dari gangguan Iblis. Pada edisi kemarin telah kita sebutkan 7 kiat, dan pada edisi kali ini (edisi 62) akan kita bahas kiat-kiat lainnya. Selamat mengikuti, semoga bermanfaat.

8. Mengucapkan Salam Saat Masuk

Tuntunan Rasulullah selanjutnya untuk membentengi rumah dari gangguan Iblis dan anak buahnya adalah mengucapkan salam saat masuk rumah. Pengucapan salam saat masuk rumah merupakan perintah Allah dan menjadi bagian dari ibadah. Karena itu adalah bagian dari ibadah, maka kita dianjurkan untuk mengucapkan salam tersebut, baik saat itu rumah yang akan kita masuki ada penghuninya atau tidak ada. Rumah kita sendiri atau rumah orang lain.

Hanya saja salam yang kita ucapkan akan berbeda susunan redaksinya, antara yang kita ucapkan saat akan masuk rumah yang ada penghuninya dengan memasuki rumah yang tidak ada penghuninya. Begitu pula saat kita masuk ke rumah yang dihuni oleh saudara seiman atau orang muslim dengan rumah yang dihuni oleh orang yang beragama non muslim.

Dalil yang menyatakan bahwa membaca salam saat mau masuk rumah adalah bagian dari ibadah, firman Allah yang artinya, “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah) dari rumah-rumah (ini), hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya) yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi lebih baik.” (QS. an-Nur: 61).

Alangkah baiknya kalau kita biasakan diri untuk membaca salam ketika masuk rumah. Salam merupakan do’a keselamatan yang tidak hanya untuk penghuni rumah yang akan kita masuki, tapi juga untuk kita yang mengucapkannya. Karena kalau kita mengucapkan salam saat masuk rumah, maka penghuni rumah yang ada akan membalas dan menjawab salam kita. Yang berarti jawaban dia merupakan do’a bagi kita.

Rasulullah telah mengajarkan kepada umat dan generasinya untuk membiasakan diri dengan beribadah melalui ucapan salam. Baik ketika berjumpa dengan kawan atau saudara di jalan, atau saat akan masuk rumah. Simaklah nasihat dan pesan beliau kepada salah seorang shahabat yang bernama Anas bin Malik.

Anas bin Malaik berkata: Rasulullah telah bersabda kepadaku, “Wahai anakku, apabila kamu masuk rumahmu, maka ucapkanlah salam. Karena hal itu akan mendatangkan keberkahan kepadamu dan juga kepada keluargamu.” (HR. Tirmidzi).

Imam Nawawi berkata, “Dianjurkan (bagi orang yang mau masuk rumah) untuk membaca Basmalah. Dan memperbanyak dzikir kepada Allah. Hendaklah ia mengucapkan salam, baik di rumah itu ada orang atau tidak. Karena Allah telah berfirman, “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah) dari rumah-rumah (ini), hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya) yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi lebih baik.” (QS. an-Nur: 61).” (al-Adzkar: 19).

Sedangkan al-Qusyairi berkata, “Tuntunan Allah dalam mengucapkan salam itu sifatnya umum, yaitu diucapkan saat memasuki setiap rumah. Apabila rumah tersebut dihuni oleh orang muslim, maka ucapannya adalah: Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Dan apabila tidak ada penghuninya, maka ucapkanlah; Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Atau kalau rumah itu dihuni oleh orang non muslim, maka ucapkanlah; Assalamu ‘ala manittaba’al huda (Keselamatan atas orang yang mau mengikuti petunjuk) atau Assalamu alaina wa ‘ala ‘ibadillahis shalihin. (Tafsir al- Qurthubi: 12/319).

Dengan mengucapkan salam yang bermakna do’a saat kita memasuki suatu rumah, maka dengan izin Allah keselamatan yang kita minta untuk penghuni rumah dan diri kita sendiri akan datang. Dengan begitu, rumah yang kita huni atau yang kita masuki itu akan terbentengi dari gangguan iblis atau syetan sebagai musuh kita bersama.

 

9. Membaca Basmalah Saat Membuka dan Menutup Pintu Rumah

Setelah kita mengucapkan salam saat mau masuk rumah, maka langkah selanjutnya adalah membuka pintu untuk memasukinya. Kalau yangmembuka pintu itu kita sendiri, maka kitalah yang membaca Bismillah saat membukanya. Begitu juga saat menutup pintu itu kembali. Dan kalau yang membuka pintu itu orang lain, atau si pemilik rumah yang kita datangi, maka dialah yang membaca Bismillah saat membuka atau menutupnya.

Kalimat Basmalah yang kita ucapkan pada waktu itu tidak akan sia-sia. la adalah bagian dari dzikir yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. la juga merupakan benteng yang kokoh untuk memblokir syetan agar tidak masuk rumah yang akan kita masuki.

Basmalah merupakan dzikir yang ringan diucapkan, tapi banyak orang yang lupa untuk mempraktikkan. Termasuk saat membuka dan menutup pintu. Padahal dengan bacaan itu kita akan mendapatkan kebaikan dan pahala yang banyak. Dan dengan bacaan itu pula, rumah kita akan terbentengi dari gangguan syetan.

Rasulullah bersabda, “Apabila sesorang masuk rumahnya, lalu membaca Bismillah pada saat masuk dan pada saat makan, maka syetan berkata (kepada teman- temannya): Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam bagi kalian. Tetapi jika seseorang masuk rumahnya dengan tidak membaca Bismillah, maka syetan berkata (kepada teman-temannya): Kalian dapat bermalam. Bila ia tidak menyebut nama Allah saat makan, maka syetan berkata (kepada teman-temannya):  Kalian dapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim).

Dalam hadits shahih lainnya, yang diriwayatkan oleh banyak Imam hadits termasuk Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda, “… Dan tutuplah pintu kalian seraya membaca Bismillah, karena syetan tidak akan mampu membuka pintu yang tertutup (dengan baca Bismillah)…”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ya…, dengan membaca Basmalah. Kalau kita yakin dan percaya, maka bacaan itu akan menjadi benteng yang kokoh untuk kita berlindung di dalamnya. Kita tidak perlu lagi menempelkan rajah atau isim di atas kusen pintu. Kita tidak butuh lagi dengan jimat atau pusaka untuk ditempel di dinding. Kita tidak memerlukan bambu kuning atau bawang putih untuk kita pasang di lubang angin-angin atau di pintu dan jendela rumah yang kita tempati. Kita hanya perlu pertolongan dan kekuatan Allah, dengan membaca Basmalah.

 

10. Membaca Basmalah Saat Mau Makan dan Minum

Makan dan minum adalah kebutuhan pokok makhluk hidup untuk mempertahankan diri dalam kehidupannya. Manusia, hewan dan tumbuhan membutuhkan makanan dalam kesehariannya. Begitu pula jin, mereka juga membutuhkan makanan yang bisa mereka konsumsi, untuk mempertahankan hidup mereka.

Dan jin mempunyai menu makanan tersendiri, sebagai mana yang telah dijelaskan Rasulullah kepada Abu Hurairah. Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah, “Mengapa kita tidak boleh beristinja (membersihkan diri setelah buang air besar) dengan tulang dan kotoran binatang?” Rasulullah menjawab, “Kedua benda itu adalah makanan jin.” (HR. Bukhari).

Tapi terkadang jin juga makan menu makanan manusia. Mereka makan bersama manusia dan juga minum bersama manusia. Bahkan tak jarang mereka ikut nimbrung dan menyantap makanan dan minuman yang sedang disantap manusia.

Perhatikanlah dengan seksama isi dari riwayat hadits berikut, Umaiyah bin Makhsyi berkata, “Ketika Rasulullah sedang duduk, ada seorang laki- laki sedang makan dan tidak baca Bismillah sampai makanannya hampir habis hanya tinggal satu suapan. Lalu ketika dia menyuapkan suapan itu ke mulutnya, dia membaca: Bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan nama Allah di awal dan akhirnya). Lalu tertawalah Rasulullah, kemudian bersabda, ‘Syetan masih terus makan bersamanya, tapi ketika dia membaca Bismillah, syetan pun langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud dan Nasai).

Dalam hadits tersebut, jelas sekali informasi yang disampaikan Rasulullah. Syetan akan ikut nimbrung dan makan bersama orang yang makan dengan tidak membaca Basmalah. Ya, syetan makan makanan manusia, berebut makanan manusia. Dan setelah orang tersebut sadar bahwa saat mulai makan tadi la tidak membaca Basmalah, lalu ia membaca Basmalah. Apa yang terjadi? Syetan langsung memuntahkan apa yang telah dimakannya.

Makanan yang halal dan bergizi jenis apapun yang kita makan di rumah kita, mulailah memakannya dengan membaca Basmalah. Jangan mengundang syetan untuk ikut serta, jangan memberi kesempatan kepada syetan untuk nimbrung. Biasakanlah hal itu dan ajarkanlah kepada anak-anak kita atau masyarakat lainnya. Sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah.

Dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Sewaktu saya masih belia dan berada dalam asuhan Rasulullah, tangan saya berada di atas piring. Maka Rasulullah bersabda kepadaku, “Wahai anak muda! Bacalah Bismillah, dan makanlan dengan tangan kananmu, serta mulailah makan dari apa yang ada di dekatmu. Sejak itu saya selalu makan dengan cara seperti itu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kalau kita sendiri telah membiasakan diri untuk membaca Basmalah saat mau makan dan minum, kemudian kita ajarkan juga kepada anak- anak kita atau saudara-saudara kita yang lain, maka hal itu akan menjadi benih kebaikan yang tak ternilai harganya. Dan juga akan menjadi benteng yang kuat untuk mencegah datangnya syetan terlaknat.
bersambung….
Ghoib, Edisi No. 62 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN