Adab Berpakaian, Doa Penghalang Mata Jin

JANGAN pernah meremehkan kekuatan doa. Karena ia memiliki kekuatan yang tidak terbayangkan. Kekuatan yang dirasakan oleh orang-orang yang meyakini dengan sepenuh hati. Di antaranya adalah doa melepas pakaian yang seharusnya selalu menghiasi bibir orang mukmin.

  1. Berdoa sebelum melepas pakaian

Doa tidak hanya berlaku sebelum mengenakan pakaian. Saat kita melepas pakaian pun Rasulullah memberikan tuntunan doa tersendiri. Doa yang sejatinya memiliki makna yang sangat dalam dan tidak seharusnya kita tinggalkan.

Hal ini disebabkan karena doa yang kita baca sebelum melepas pakaian memberikan manfaat yang tidak kecil. Karena dengan izin Allah, doa tersebut dapat menutup diri kita dari pandangan jin. Di manapun kita berada saat itu.

Karakteristik jin jelas berbeda dengan manusia. Mereka bukan golongan makhluk yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Meski sejatinya mereka berada di depan mata kita, tapi kita tidak bisa melihatnya. Sebaliknya dengan jelas dan gamblang mereka melihat pada diri kita.

Untuk menutup diri dari pandangan orang lain, mungkin kita bisa memilih tempat yang tertutup. Tempat yang tidak tembus pandang. Di dalam kamar misalnya. Atau bila sedang berada di sebuah toko pakaian kita bisa memanfaatkan tempat khusus yang telah disediakan pemilik toko.

Masalahnya, berbagai upaya yang telah kita lakukan tadi tidak akan banyak bermanfaat untuk melindungi diri kita dari tatapan jalang makhluk halus. Setebal apapun tembok yang kita masuki, tetap saja tidak bernilai di mata jin.

Karena itu diperlukan upaya lain untuk melindungi diri kita dari gangguan mereka. Tembok penghalang pandangan jin yang diajarkan Rasulullah adalah doa. Ya, doa yang dibaca sebelum melepas pakaian.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ

Artinya, “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia.”

Doa ini berdasarkan kepada hadits riwayat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, ketika hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca, ‘Bismillahıl ladzi laa ilaaha illa huwa.’ (HR. Ibnu Sunni)

Demikian pula halnya sebelum masuk ke kamar mandi. Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi dari Ali bin Abu Thalib, Rasulullah juga menganjurkan kita untuk membaca basmalah.

“Sebagai penutup anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin ketika memasuki WC atau toilet adalah membaca bismillah.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al- Albani).

Basmalah adalah bagian dari al-Qur’an yang membuat alam berguncang. Dengarlah penuturan Jabir bin Abdullah berikut ini. Ketika Bismillahir rahmanir rahiim turun, mendung tebal bergeser dan bergerak ke arah timur dan angin pun terhenti. Air laut bergelora dan bergelombang, hewan-hewan mendengarkannya dengan seksama, dan syetan-syetan dilempari bintang dari arah langit. Dan Allah bersumpah dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, bahwa tidaklah sesuatu dinamakan dengan menggunakan nama-Nya kecuali Allah akan memberkatinya.” (Tafsir Ibnu Katsir; 1/22)

 

  1. Tidak mengenakan pakaian yang terlarang semisal sutera

Selain masalah doa ada lagi yang perlu diperhatikan saat mengenakan pakaian. Pakaian tidak sekadar menutup aurat atau memenuhi selera keindahan semata. Tapi lebih dari itu, keindahan yang kita inginkan juga harus selaras dengan keindahan yang diperkenankan secara agama.

Pakaian terbuat dari sutera misalnya. Memang indah dan menarik minat banyak orang. Tapi dalam kaca mata Islam, sutera hanya layak dikenakan seorang wanita. Seorang lelaki tidak diizinkan untuk memakainya.

“Janganlah kamu memakai pakaian sutera dan dibaj. Jangan minum dalam gelas emas dan perak dan jangan makan dalam piring-piringnya, karena semua itu bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kamu di akhirat.” (HR. Muslim).

Pakaian terbuat dari sutera merupakan janji yang Allah berikan kepada orang- orang beriman. Bahwa kelak mereka akan mengenakannya di surga. Belum saatnya mereka mengenakannya sekarang. Karena itu hati-hatilah, bila Anda laki-laki lalu ada pakaian terbuat dari sutera, maka jangan berani mencoba untuk menggunakannya.

Meski demikian, larangan ini hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki. Artinya, kain sutera sama sekali tidak terlarang bagi seorang wanita untuk memanfaatkannya. Mereka juga tidak akan terhalang untuk mengenakannya di surga.

Jadikanlah pakaian sebagai bagian sarana menuju surga. Jangan biarkan ia menghalangi kita meraih kenikmatan surgawi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN