Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya punya pengalaman sewaktu mengikuti ruqyah dan itu adalah pengalaman pertama bagi saya, acara dimulai dengan seminar mengimani yang ghaib sesuai syari’at, dilanjutkan dengan sessi tanya jawab dan terapi ruqyah. Semua peserta ruqyah disuruh berwudlu kemudian dalam keadaan berbaring peserta dianjurkan mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an dan doa dari hadits dari ustadz pembimbing. Belum lama ustadz memboca ayat al-Qur’an ada peserta yang menjerit. Saya sendiri merasa ada keanehan seperti ada serombongan semut berjalan terutama ditangan, kaki dan ubun-ubun kepala saya. Yang meniadi pertanyaan saya adalah:
- Apakoh yang saya rasakan itu merupakan proses keluarnya jin dari tubuh saya?
- Apakoh ayat yang dibaca saat ruqyah itu pernah dibaca pada saat Rosululloh meruqyah para sahobat?
- Dan yang juga menjadi ganjalan hati saya, ayat-ayat itu tidak asing bagi peserta, sering dibaca waktu shalat atau tadarrus tetapi tidak timbul reaksi seperti saat diruqyah. Apakah ustadz pembimbing mempunyai ilmu tertentu di samping bacaan ayat al-Qur’an?
Moch. Yusuf Umar, Jakarta
Jawaban :
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Bapak Moch Yusuf dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga selalu dalam perlindungan Allah. Mengimani yang ghaib sesuai dengan syari’at adalah sebuah keharusan bagi setiap orang yang beriman apalagi di era globalisasi dan kecanggihan teknologi di mana kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi termasuk tentang keghaiban yang sesuai dengan syariat mapun yang menyimpang.
Jika kita telah membentengi diri dengan mengikuti seminar atau pengajian yang bisa menguatkan aqidah, maka insya Alloh kita bisa memfilternya, memilah acara yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan syariat. Dan Majalah Ghoib sangat serius untuk memberikan pemahaman itu. Baik melalui Majalah Ghoib maupun ceramah dan seminar yang diadakanbekerjasama dengan Majlis Ta’lim, Pengurus Masjid, Remaia lslam maupun instansi dan lembaga.
Proses keluarnya jin juga bagian dari yang ghaib. Karena wujud jin itu sendiri tidak terlihat oleh panca indera kita. Beberapa pasien yang diruqyah di Majalah Ghoib menceritakan tentang reaksi-reaksi yang muncul ketika dibacakan ayat al-Qur’an. Ada yang merasa pusing, sesak, kesemutan dan mengantuk. Ada juga yang merasa seperti ada sesuatu yang berjalan, kepanasan atau seperti ada hawa panas keluar dari telinga maupun kepala bagian atas. Ada yang merasakan seperti ada yang melompat dari lidah dan lain lain. Sedangkan reaksi, ada dua bentuk yaitu reaksi cepat dan reaksi lambat. Reaksi cepat adalah reaksi yang muncul sewaktu dibacakan maupun sesudahnya langsung. Sedangkan reaksi lambat adalah reaksi yang muncul setelah lewat waktu seperti sudah meninggalkan tempat ruqyah atau satu hari berikutnya baru ada reaksi.
Reaksi cepat dan reaksi lambat juga ada dua bentuk, yaitu kelihatan dan tidak kelihatan. Reaksi kelihatan seperti bergerak-gerak dan muntah, sedang yang tidak kelihatan seperti pusing dan sesak di dada. Jadi yang Bapak Moch. Yusuf Umar rasakan adalah bagian dari reaksi langsung yang tidak nampak dan hanya bapak sendiri yang merasakan serta mengetahuinya.
Bapak Moch. Yusuf dan seluruh pembaca Majalah Ghoib yang semoga selalu dalam perlindungan Allah, apa yang dibaca saat ruqyah adalah merupakan ajaran Rasulullah SAW. Dan Rasul sendiri pernah meruqyah shahabatnya dengan membacakan ayat atau langsung memukul punggung atau dada sambil berkata, “Keluar! Hai musuh Allah.”
Riwayat tentang ruqyah Rasulullah SAW sangat banyak. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oteh ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir dan al-Ausath, ad-Daruquthni dalam al-Afrad dan hadits ini dikatakan hasan lighoirihi oleh syekh Muhammad bin Rizq bin Tharhuni, dari shahabat as-Saib bin Yazid berkata, “Rasulullah membacakan Fatihatul kitab kemudian meludah untuk melindungiku.”
Bapak Moch. Yusul ustadz peruqyah tidak mempunyai ilmu tertentu. Atau ilmu yang dirahasiakan. Ruqyah adalah ilmu yang bersumber dari nubuwwah yang bisa dipelajari oleh setiap muslim. Jadi tidak ada yang rahasia.
Adapun pertanyaan bapak tentang ayat-ayat ruqyah yang sebelumnya sering bapak dengar tetapi tidak ada reaksi, ada beberapa jawaban tentang hal itu. Rugyah Syar’iyyah adalah merupakan aktifltas ibadah yang memerlukan niat dan sangat bergantung kepada niat. Untuk itulah efek bacaan al-Qur’an yang dibaca biasa dengan yang diniatkan untuk ruqyah tidaklah sama. Niat ini mencakup niat peruqyahnya yang membacakan ayat tersebut untuk ruqyah. Atau juga niat orang yang diruqyah sebagai orang yang bersiap untuk merasakan efek positif ayat untuk pengobatan.
Selain faktor niat, ada lagi beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi kekuatan bacaan al-Qur’an yang berfungsi sebagai penyembuh. Seperti keshalihan orang yang membacanya. DR. Umar al-fuyqar berkata tentang ruqyah dan hubungannya dengan keshalihan peruqyahnya, “Tidak diragukan lagi bahwa keshalihan orang mempunyai efek manfaat. Semakin shalih akan semakin bermanfaat, Karena Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa.” (Alamus sihr wasy-sya’wadzah halaman 204).
Jadi, tidak ada ilmu tertentu peruqyah yang dirahasiakan. Yang ada adalah usaha untuk menjadi orang yang semakin shalih dan mempertebal keimanan kepada Allah serta memperkuat dzikir, wirid dan doa seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari kejahatan makhluk-Nya. Wallahu A’lam bis Showob.
Akhmad Sadzali, Lc
Ghoib Ruqyah syar’iyyah