Benarkah benda pusaka atau jimat yang kita keramatkan itu ada jinnya?
(Agus Baskara, Cianjur, Jawa Barat)
Bismillah wal Hamdulillah, banyak pertanyaan senada dengan pertanyaan saudara Agus yang telah sampai ke meja redaksi. Semoga jawaban ini bisa disimak oleh penanya lainnya. Sehingga tanda tanya mereka selama ini bisa terjawab juga. Jimat dalam bahasa arabnya disebut dengan Tamimah. Yang artinya sesuatu yang dikalungkan atau dilekatkan ke tubuh manusia dan lainnya, untuk menolak marabahaya atau meraih keberuntungan. Dan bentuknya bisa bermacam- macam. Sejak Majalah Ghoib membuka rubrik ‘bongkar jimat’, banyak jimat yang dikirim oleh para pembaca Majalah Ghoib untuk dimusnahkan. Ada yang berbentuk potongan kulit hewan, ada yang berupa logam yang dibungkus selembar kain lalu dihiasi dengan tulisan-tulisan arab (mantera atau rajah), lembaran kertas, kain kafan, dan tulang. Ada juga yang berupa keris, tombak, kepala binatang, ikat pinggang, baju, sapu tangan, selendang dan rompi. Bahkan ada yang berupa uang, korek api, kartu ATM dan kotoran manusia.
Jimat ada yang asli persembahan dari syetan, ada pula yang palsu persembahan dari dukun itu sendiri. Kalau ada jimat yang didapatkan secara ghaib atau misteri, seperti kedatangannya secara tiba-tiba seakan turun dari langit, atau keluar dari perut bumi, pohon, tembok dan lainnya. Kalau fenomenanya seperti itu yang terjadi, berarti syetanlah yang bermain. Dialah yang menghadirkan benda tersebut dan menggerakkannya. Dengan begitu orang yang mendapatkannya berkeyakinan bahwa benda itu punya kekuatan dan nyoni atau kekeramatan, yang bisa menolak marabahaya dan memberi keberuntungan atau menjadikan si empunya ‘sakti’. Akhirnya mereka menganggap benda itu sebagai jimat yang keramat. Jika ada yang hendak berbuat jahil pada benda itu, syetan menendangnya hingga ia terpental. Atau jika si empunya diganggu syetan menggerakkan benda itu untuk melindunginya. Itulah tipu daya syetan yang sesat dan menyesatkan. Benda seperti inilah yang diyakini ada penunggunya.
Tapi bila jimat itu hasil karya seseorang (dukun) dengan ritual khusus atau tertentu, maka ada dua kemungkinan. Kemungkinan menjadi seperti di atas, karena syetan mengabulkan permintaan si pembuatnya atas ritual menyimpang yang telah dilakukannya. Akhirnya benda tersebut seakan bisa bergerak sendiri atau hidup. Dengan begitu orang-orang akan mengkultuskan si pembuatnya dan mendewa-dewakannya serta mengkeramatkan benda tersebut. Itulah kesesatan yang diinginkan syetan. Atau memang benda itu tidak ada ‘nyoninya‘, karena syetan enggan ikut campur tangan. Akhirnya benda itu tak ubahnya seperti benda-benda lainnya, walaupun kita menganggapnya keramat. Karena syetan tidak mau menunggui atau menggerakkannya. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada terhadap tipu daya syetan, baik itu syetan dari jin maupun syetan dari manusia. Apa pun jenis benda yang dikeramatkan atau dijadikan jimat, kita harus membuang dan menjauhinya. Entah benda itu ditunggui jin atau tidak. Karena Rasulullah telah menyatakan, “Barangsiapa yang bergantung pada sesuatu, maka diserahkan kepadanya (Allah berlepas diri darinya).” (HR. Tirmidzi).
Oleh : Ustadz Hasan Bishri, Lc
Ghoib, Edisi No. 35 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M