Raksasa, sosok bertubuh tinggi besar dengan wajah mengerikan, mungkin selama ini hanya ada dalam imajinasi. Atau paling banter ia hadir di layar lebar melalui film- film horor, film Hulk misalnya. Atau ia hadir dalam sosok Rahwana yang berhati busuk dan mau menang sendiri. Namun, sebesar apapun tubuh raksasa yang kita temukan itu, masih jauh lebih kecil dari postur tubuh setiap penghuni neraka.
Sekarang, boleh saja tubuh orang-orang kafir itu sama besarnya dengan orang-orang mukmin. Atau bahkan tidak ada bedanya sama sekali. Tapi setelah tiba masa yang telah dijanjikan-Nya, tubuh orang- orang kafir itu akan berubah drastis. Tubuh itu menjadi sosok yang menakutkan, bukan hanya menakutkan orang lain tapi lebih dari itu ia lebih menakutkan dirinya sendiri. Bagaimana tidak, bila tubuh tinggi besar itu harus merasakan derita yang berkepanjangan, derita yang tiada pernah berakhir.
Tubuh dengan dada bidang selebar lama tempuh perjalanan tiga hari itu tinggal tulang belulang, tiada berdaging. “Dada bidang itu membutuhkan waktu tiga hari perjalanan untuk bisa melewati antara ujung satu dengan ujung lainnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah). Tubuh itu hanya menyisakan sorot mata yang tajam. Sungguh mengerikan, badan yang tegap itu tidak lagi berdaging. Dagingnya meleleh meluncur ke kaki dan terkumpul di kedua mata kakinya. Hingga kerangka tulang itu pun terbungkus kembali dengan daging dan kulit. Selanjutnya meleleh kembali. Begitu seterusnya. “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat- ayat Kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa: 56).
Padahal daging yang meleleh itu terbungkus dengan kulit yang sangat tebal. Bukan seperti kulit kita sekarang yang sangat tipis. Tapi, kulit setebal 42 hasta atau dalam riwayat lain 70 hasta. Namun, setebal apa pun kulit mereka tetap saja tidak mampu melindungi daging dan menahan panasnya api neraka. “Sesungguhnya kulit orang kafir di neraka itu setebal 42 hasta.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Sosok raksasa itu semakin mengerikan dan menakutkan tatkala ia menyeringai dan menampakkan gigi taringnya yang tajam dan runcing. Abu Hurairah meriwayatkan, “Gigi geraham orang kafir atau gigi taringnya sebesar gunung Uhud.” (HR. Muslim). Sehingga pohon Zaqum yang berbuah seperti kepala syetan itu pun menjadi santapannya. Bukan karena kelezatannya tapi memang tidak ada pilihan lain bagi mereka. Meski duri-durinya yang tajam terlebih dahulu menusuk-nusuk tenggorokan. Mereka tetap saja tidak menghiraukannya.
Coba bayangkan, empat buah gigi taring masing-masing sebesar gunung Uhud, sementara di kanan kirinya juga masih berderet sejumlah gigi yang tentunya dengan ukuran besar yang seimbang dengan gigi taring. Sungguh, tak terbayang betapa mengerikannya kepala itu, saat kulit dan wajahnya meleleh setelah mendekatkan minuman air muhli jenis minuman neraka ke wajahnya. Minuman itu menggelontorkan kulit dan daging wajahnya, hanya menyisakan tengkorak dengan hiasan gigi- giginya. Abu Said al-Hudhri berkata, “Air muhli. Air yang seperti jelantah minyak. Bila ia mengambil dan mendekatkannya ke wajah, maka jatuhlah kulit wajahnya.” (HR. Ahmad).
Sosok raksasa ini, bukan untuk dibanggakan dan disanjung. Tapi sebaliknya harus menjadi bahan renungan tersendiri, sebab pembengkakan postur ini merupakan bagian dari siksaan sendiri. Dan siksaan neraka menjadi lebih terasa pedih. “Agar mereka merasakan siksa” (Qs an-Nisa: 56). Karena itu sudah sewajarnya bila kita terus berlari dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan yang mengantarkan kita ke neraka dan menjadi bagian dari monster yang mengerikan ini.
Ghoib, Edisi No. 11 Th. 2/ 1424 H/ 2004 M