Bagaimana Meruqyah Orang atau Tempat yang Terganggu Jin?

As-salamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ustadz pengasuh rubrik konsultasi yang saya hormati dan semoga selalu dimudahkan dalam menjalankan tugasnya. Ada beberapa kejadian di sekitar tempat saya tinggal, mulai dari anak tetangga yang suka rewel hingga pengakuan beberapa tetangga tentang penampakan yang ada pada rumah seorang tetangga saya. Karena itu sudilah kiranya bapak ustadz memberikan penjelasan tentang masalah-masalah tersebut. Adapun pertanyaan-pertanyaan saya adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana menghadapi orang yang terkena gangguan, yang mana ketika diruqyah jin melalui mulut orang yang terganggu mengikuti bacaan kita bahkan ngledek, aku ndak takut, nggak ngaruh bacaannya, akunya.
  1. Saya mempunyai seorang tetangga, anaknya sering menangis di malam hari, bahkan kadang- kadang tidak mau menyusu pada ibunya. Menurut sejarahnya dulu ibunya pernah beberapa kali kesurupan? Apakah itu yang berpengaruh. bagaimana cara meruqyah anak kecil.
  1. Teman saya menempati rumah sudah bertahun-tahun dan tidak merasa ada gangguan, tapi beberapa orang dari tetangganya mengaku pernah melihat penampakan-penampakan. Apakah rumah seperti itu perlu diruqyah? Dan bagaimana cara meruqyahnya?

Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih, Mudah-mudahan Allah memberikan balasan pahala yang berlipat. Amin.

Was-salamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Muslim, Bumi Allah

 

Wa’Alaikum Salam Warahmatullah Wabarakatuh

Saudaraku Muslim dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga dalam lindungan Allah . Salah satu prinsip dasar islam adalah prinsip tolong menolong dalam kebaikan. Allah berfirman:”… Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa. Dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.” (QS. al-Maidah: 2). Nabi bersabda: “Tolonglah saudaramu baik dalam keadaan dzalim maupun didzalimi…” (HR. Bukhari).

Niat kita ketika menolong saudara kita yang mempunyai gangguan dengan cara meruqyahnya yaitu dengan membacakan ayat dan do’a bukanlah uji nyali atau bahkan adu kekuatan dengan jin dzalim, yang menganggu saudara kita, tetapi ingin menolongnya karena ia (madzlum) didzalimi dan menghentikan kedzaliman jin yang dzalim itu. Dimulai dengan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan makhluk jahat dan setelah itu kita bertawakkal kepadaNya. Kita harus mempunyai keyakinan bahwa yang memberi kesembuhan hanyalah Allah. Dan ocehan atau ledekan dari jin di waktu pembacaan apapun bentuknya hanyalah gertakan belaka. Dia mengaku tidak kepanasan padahal ketika kita teruskan bacaannya lama-lama kesakitan juga. Dan selamanya dia tidak akan mampu menandingi kehebatan pengaruh dari bacaan ayat dan doa. Mungkin dia bisa mengikuti bacaan kita, akan tetapi karena kedzalimannya, kita akan saksikan bahwa bacaan itu tidak akan membuatnya tenang tetapi yang terjadi sebaliknya yaitu membuatnya gelisah dan kesakitan. Sehingga jangan sampai berhenti dan meladeni ocehannya, tapi lanjutkanlah bacaannya sampai ia lemah atau keluar.

Saudaraku Muslim dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga dalam lindungan Allah. Anak yang rewel itu ada beberapa sebabnya, para orang tua biasa menandainya dengan beberapa hal. Ada yang rewelnya karena lapar, haus atau tidak nyaman karena BAK (Buang Air Kecil) atau karena BAB (Buang Air Besar). Jika selain itu sebab rewelnya dan bahkan cenderung lama menangisnya tapi tidak mengeluarkan air mata, maka yakinlah bahwa itu adalah bagian dari tanda gangguan. Dan itu bisa juga disebabkan gangguan yang ada pada ibunya. Apalagi ibunya pernah beberapa kali mengalami kesurupan. Dalam masalah ini bisa dilakukan dua tahapan yaitu dilakukan ruqyah anaknya terlebih dulu kemudian baru ibunya atau bisa juga keduanya sekaligus.

Pada dasarnya meruqyah orang dewasa maupun anak kecil tidak jauh beda. Mungkin beda dalam hal reaksi. Reaksi tidak harus sama dengan orang dewasa. Namun demikian masalah anak- anak biasanya tergantung orang tuanya. Bagaimana mengingatkan atau bahkan mengajarkan kepada mereka dengan doa-doa, seperti; mengucapkan salam ketika mau masuk rumah, berdoa setiap kali mau makan dan minum, berdoa masuk kamar mandi, berdoa sebelum tidur dan tidak berada di luar rumah di waktu menjelang terbenam matahari. Nabi bersabda: “Jika malam mulai tiba, maka tahanlah anak-anak kalian (dalam rumah). Karena syetan berkeliaran pada waktu itu. Jika sudah berlalu sebagian malam, maka lepaslah mereka kembali.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudaraku Muslim dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga dalam lindungan Allah Dalam kehidupan kita yang nyata, memang ada orang yang sudah bertahun-tahun menempati rumah atau tempat tinggalnya, terasa nyaman- nyaman saja tidak pernah merasa ada gangguan. Akan tetapi justru orang lain yang melihat adanya penampakan dirumahnya. Maka dalam hal ini ada dua kemungkinan;

Pertama, bahwa melihat penampakan adalah bentuk dari gangguan. Dimana makhluk halus itu menampakkan diri bukan dalam wujud aslinya untuk menganggu dan menakut-nakuti.

Kedua, karena ia pernah belajar ilmu atau melakukan gerakan tertentu yang menyebabkan masuknya jin dalam tubuhnya atau mungkin dimasukkan oleh orang lain dengan sengaja. Sehingga dia sensitif terhadap keberadaan jin itu. Karena itu yang perlu dilakukan ruqyah dalam masalah ini adalah orang yang melihat penampakan itu. Bukan yang punya rumah yang tidak mendapatkan gangguan. Adapun jika yang melihat penampakan itu adalah orang yang punya rumah, maka dialah yang diruqyah atau sekaligus rumahnya. Dan cara meruqyah rumah adalah:

  1. Dengan cara membacakan surat al-Baqarah. Nabi bersabda: “Janganlah jadikan rumah kalian seperi kuburan, sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah.” (HR. Muslim)
  1. Dengan melakukan shalat sunnah di rumah. Nabi bersabda: “Jadikanlah sebagian shalat (sunnah) mu di rumahmu dan jangan jadikan rumah- rumahmu seperti kuburan.” (HR. Bukhari Muslim).
  1. Dengan melakukan adzan di dalam rumah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- pernah bercerita bahwa ada seorang ulama yang bernama Zaid bin Aslam, ketika dia mendapat tugas di daerah Madain, orang-orang memberitahukan kepadanya bahwa daerah tersebut banyak dihuni oleh jin pengganggu. Kemudian dia memerintahkan para penduduk disana untuk mengumandangkan adzan sesering mungkin. Setelah itu mereka tidak lagi melihat tanda-tanda keberadaan jin-jin pengganggu di daerah tersebut. (Al-Kalimut Thayyib:53). Wallahu a’lam bis Shawab..
Oleh : Ustadz Akhmad Sadzali, Lc.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN