Baju Terbalik Penunjuk Arah?

Memakai baju terbalik? Mungkin Anda juga pernah mengalaminya. Saat terburu-buru tanpa terasa kaos atau baju yang dikenakan pun terbalik. Bagian yang seharusnya di dalam eh… malah di taruh di luar.

Bagi orang yang percaya dengan mitos, baju yang terbalik memiliki ragam makna. Satu daerah dengan daerah yang lain bisa berbeda. Setidaknya ada dua mitos di masyarakat terkait dengan baju yang terbalik.

Pertama, orang yang memakai baju terbalik tanpa disengaja diyakini memperoleh kemudahan bila mau menagih hutang. Tanpa kesulitan pihak penghutang akan membayarnya. la pun pulang dengan gembira.

Mitos ini berkembang di sebagian masyarakat Temanggung, Jawa Tengah. Bahkan gurauan sesama mereka pun meluncur begitu saja, “Kayak Cina mau nagih hutang saja,” seloroh mereka.

Wah, kalau begitu debt collector pun tidak perlu pasang tampang seram dong, kalau mau menagih hutang. Tinggal membiasakan diri untuk lupa memakai baju saja biar terbalik setelah itu urusan pun beres.

Lain lagi dengan keyakinan sebagian warga Ponorogo, Jawa Timur. Mitos baju terbalik tidak terkait dengan urusan hutang piutang. Tapi lebih kepada orang yang sedang kebingungan. Bila Anda sedang bepergian dan tidak tahu arah, mana barat dan timur, maka menurut mitos orang Ponorogo Anda tidak perlu mengeluarkan kompas penunjuk arah.

Cukup dengan membuka baju lalu memakainya secara terbalik, maka tidak I kemudian kebingungan itu akan hilang. Kehilangan arah itu seakan sirna bersam dengan baju yang terbalik. Ada-ada saja Mau coba? Jangan dulu. Ini adalah mitos yang tidak perlu dicoba dan ditiru. Sebuah mitos yang berasal dari kepercayaan yang tidak jelas ujung pangkalnya. Bayangkan baju terbalik saja bisa diartikan macam-macam. Ada yang mengatakan A, lain daerah mengatakan B. Lalu mana yang benar? Dua-duanya benar? Jelas tidak mungkin.

Tidak ada urusan baju terbalik dengan penagihan hutang maupun penunjuk arah. Itu faktor kebetulan semata. Karena itu kepercayaan semacam ini jelas tidak dibenarkan dalam kaca mata agama.

Bahkan menjurus kepada perbuatan syirik. Bila kebingungan menentukan arah barat dan timur, maka berlindunglah kepada Allah dari gangguan syetan. Bisa jadi itu adalah ulah syetan.

Bila saat itu Anda hendak shalat dan tidak tahu arah, Anda tidak perlu membalik baju. Shalatlah sesuai dengan keyakinan Anda ke arah mana saja. Seandainya mitos yang diyakini sebagian warga Ponorogo itu dibenarkan secara syar’i, niscaya Rasulullah menyuruh umatnya membalik baju, saat hendak shalat dan ia kebingungan menentukan arah kiblat.

Waspadalah! Bersihkan akidah dari debu- debu ‘katanya’..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN