BELAJAR ILMU ‘HIKMAH’?

Ustadz, ada seseorang yang mempelajari ilmu “Hikmah”, agar mampu melihat makhluk halus, dan bisa meramal, apakah apa yang didapatkan itu karamah atau sihir? Dan apa hukumnya mempelajari ilmu seperti itu?

(Abdullah, Cikampek jawa Barat)

Bismillah wal Hamdulillah, seharusnya kita tidak belajar ilmu sembarangan. Apalagi kalau ilmu tersebut malah menjauhkan kita dari Allah atau melanggar ketentuan dan syari’at-Nya. Rasulullah bersabda, “Seharusnya orang mencari ilmu bertujuan untuk mencari ridha Allah. Barangsiapa yang mencari ilmu untuk mendapatkan kehormatan di dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud dengan sanad shahih). Dan dalam riwayat lain, “Barangsiapa yang mencari ilmu untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama’ atau untuk mengelabuhi orang-orang yang bodoh atau untuk menarik simpati manusia, maka tempat baginya adalah neraka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Apapun ilmu yang kita pelajari, berlebel hikmah atau yang lainnya. Kalau cara mempelajarinya dan proses penguasaannya menyimpang dari syari’at atau mengandung maksiat, maka ilmu itu haram untuk dipelajari. Begitu juga bila tujuan dari mencari ilmu tersebut menyimpang seperti yang Anda ceritakan. Ketahuilah jin adalah makhluk halus yang keberadaannya tidak terlihat oleh manusia, dan Itulah sunnatullah yang telah ditetapkan Allah dalam surat al-A’raf ayat 27. Kalau itu sudah menjadi ketentuan Allah, berarti mempelajari ilmu dengan tujuan melihat jin adalah yang sia-sia dan dilarang. Apalagi jika tujuan lainnya dari belajar ilmu tersebut untuk bisa meramal, maka orang yang mempelajarinya telah melakukan suatu dosa. Karena ramal-meramal dalam Islam adalah perbuatan yang terlarang dan haram. Dan kalaupun si penuntut ilmu itu berhasil, bisa melihat jin dan juga bisa meramal, berarti ia telah masuk dalam tipu daya syetan. Syetan telah mempermainkannya dan memperdayainya. Itulah bagian dari ilmu sihir, bukan karamah seperti anggapan banyak orang. Wallahu Alam.

 

Oleh : Ustadz Hasan Bishri, Lc.

 

 

 

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 39 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN