Bentengi Rumah dengan Dzikir

Mengajar di berbagai kampus ternama, adalah aktifitas Ustadzah yang mendapatkan gelar Profesor pada bidang Hukum Islam dan Perbandingan di tahun 1997 ini. Di tengah kesibukannya tersebut, ia masih menyempatkan diri untuk hadir pada Konferensi Internasional Wanita Islam di Mesir pada pertengahan Maret 2006. Majalah Ghoib mewancarainya, untuk mengkaji lebih dalam mengenai upaya syetan dalam menghancurkan keharmonisan rumah tangga. Berikut petikannya.

 

Apa penyebab terjadinya perceraian pada pasangan suami istri?

Menurut saya sangat banyak penyebabnya. Misalnya karena ketidakcocokan. Hal ini terjadi karena masing-masing pihak tidak saling pengertian, atau tidak mau saling mengalah, ketika terjadi masalah. Muara semua itu adalah karena pengaruh syetan tentunya. Sifat tidak mau mengalah, itukan sifat iblis yang sombong. Kalau masing-masing pihak hanya menuruti hawa nafsunya saja, maka kita telah terjebak pada pengaruh syetan yang memang ingin menghancurkan keharmonisan sebuah keluarga.

 

Jadi campur tangan syetan pada pasangan yang bercerai sangatlah dominan?

Tentu saja. Hal ini telah dijelaskan di dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 102. “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan- syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengerjakan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil (Babilonia) yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka tidak akan dapat memberi mudharat (keburukan) dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah…”.

Ayat ini berbicara tentang orang Yahudi yang mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman. Padahal mereka tahu bahwa yang demikian adalah salah. Mereka menuduh bahwa Nabi Sulaiman yang menghimpun kitab sihir dan menyimpan di bawah tahtanya, yang kemudian dikeluarkan dan disiarkan. Tuduhan seperti itu adalah sebuah pemalsuan yang dipengaruhi oleh hawa nafsu. Artinya sebuah perceraian yang terjadi jelas-jelas karena campur tangan syetan.

 

Apa penjelasan dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim tentang perbuatan yang terhebat yang dilakukan oleh syetan, adalah berhasil menggangu keharmonisan rumah tangga?

Hadits itukan berbunyi, “Sesungguhnya Iblis membangun singgahsananya di atas laut. Kemudian ia mengirim bala tentaranya (untuk menggoda manusia). Maka syetan yang paling dekat dengan Iblis adalah yang yang paling besar menciptakan fitnah (di antara manusia). Salah seorang syetan datang. “Saya telah melakukan ini dan itu,” katanya. “Kamu belum mengerjakan apa-apa.” jawab Iblis. Kemudian ada lagi yang datang. “Saya tidak meninggalkannya hingga la menceraikan istrinya.” Kemudian Iblis menyuruhnya mendekat seraya berkata, “Kamulah yang terhebat.”

Namanya syetan itukan selalu mencari gara- gara. Syetan tidak ingin, manusia hidup dalam suasana yang damai. Syetan ingin kita selalu bermasalah. Kenapa mencerai-beraikan sebuah ikatan keluarga dianggap pekerjaan terhebat, karena sebuah keluarga yang berantakan merupakan awal dari hancurnya masyarakat bahkan merusak peradaban manusia.

Pekerjaan syetan sangatlah rapi dan terencana. Syetan selalu mengawali dari yang terkecil dalam menggoda manusia. Ketika terjadi percekcokan antara suami istri. Syetan menghembuskan bisikan “Mengapa hanya kamu omelin saja.” Setelah nanti berhasil di omelin, Syetan berkata lagi, “Kenapa tidak kamu tempeleng atau bunuh saja istrimu.” Akhirnya jadi bertambah besar masalahnya. Lalu Iblis berkata sambil tertawa, “Wah banyak teman saya nih di neraka nanti.

 

Mengapa syetan berusaha menghancurkan sebuah keharmonisan rumah tangga?

Sebenarnya bukan hanya rumah tangga saja, tetapi pada semua sisi. Tujuannya adalah untuk menghancurkan manusia dan mencari teman yang sebanyak-banyaknya di neraka.

 

Gangguan apa lagi, selain lewat perceraian yang dilakukan syetan untuk menghancurkan keharmonisan rumah tangga?

Setiap orangtua yang mempunyai anak, disunnahkan untuk berdoa agar keturunannya dijauhkan dari syetan. Bahkan anak yang baru lahir diadzankan. Hal itu dimaksudkan, agar ucapan yang pertama kali didengarnya adalah Allah. Bukan bisikan syetan. Makanya sejak kecil, anak kita harus dibiasakan mendengarkan al-Qur’an, jangan lagu-lagu cinta dan sebagainya. Kalau tidak seperti ini, keharmonisan rumah tangga bisa terganggu karena disebabkan anak-anak yang durhaka kepada orangtuanya, atau kasus anak. anak yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan seks bebas.

 

Keluarga yang seperti apa, yang mudah diganggu oleh syetan?

Tentu adalah keluarga yang di dalamnya tidak pernah melaksanakan shalat. Karena shalat itu kan mencegah perbuatan keji dan munkar. Perbuatan keji dan munkar itu tentunya di bawah pengaruh syetan. Orang yang melakukan sebuah kemaksiatan, pasti dipengaruhi syetan. Makanya kita memohon untuk senantiasa diberikan jalan yang benar atau jalan yang lurus oleh Allah Serta memohon perlindungan-Nya dari gangguan syetan yang terkutuk.

 

Sebuah keluarga bisa dikatakan sudah mapan dengan rumah dan mobil yang mewah, tetapi di dalamya tidak ada ketenangan. Apa yang menjadi penyebab terjadinya hal ini?

Ketidaktenangan ini sering disebabkan karena mereka tidak berdzikir kepada Allah. Padahal dzikir adalah kunci untuk menentramkan hati Dzikir yang dimaksud, bisa membaca al-Qur’an, shalat berjamaah dan lain sebagainya. Tipe keluarga seperti ini sangatlah banyak dijumpai di sekitar kita. Mereka sudah punya segalanya, mungkin hanya matahari dan bulan saja yang mereka belum punya, tetapi ketentraman tak kunjung datang. Mereka ini kurang qona’ah (merasa cukup), bahkan tidak mau menshadaqahkan sebagian hartanya untuk orang-orang yang kurang mampu.

 

Apa resepnya agar sebuah keluarga muslim tetap harmonis?

Yang pertama, kita harus kembali kepada ajaran agama (Islam). Yang paling dasar itu, jangan meninggalkan shalat. Kalau kita mengerjakan shalat, pasti selalu ingat Allah. Kalau kita selalu ingat Allah, jika ada yang menggoda kita maka kita memiliki benteng diri. Dan implementasi dari shalat itu, kita harus senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dalam semua aktivitas kehidupan. Lebih dari itu, bahwa sebaik-baiknya bekal dalam mengarungi hidup yang penuh ujian ini adalah taqwa. Kemudian dalam pergaulan suami istri di rumah, jangan mengikuti hawa nafsu yang selalu dihembuskan syetan. Bersikaplah jujur serta saling memaafkan. Liputi rumah dengan suasana keterbukaan dan saling pengertian agar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Oleh : Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA.
Guru Besar Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN