Buang Pospak Sembarangan, Bayi Gatal-Gatal?

KATANYA, bila popok sekali pakai atau yang disingkat dengan pospak dibuang sembarangan maka sang bayi/anak bisa terserang gatal-gatal atau ruam. Begitulah kepercayaan sebagian warga masyarakat yang memanfaatkan jasa pospak untuk menampung air seni si bayi atau anak-anak.

Untuk itu, pospak atau sebut saja pampers sebagai salah satu jenis pospak harus mendapat perlakuan istimewa. la tidak boleh dibuang sembarangan. Bahkan bila sang bayi buang air besar di pampers maka kotorannya harus dibersihkan dulu, baru kemudian pampers itu dikumpulkan dengan pampers- pampers lainnya dan terpisah dari sampah yang lain.

Bila ketentuan semacam ini tidak dihiraukan, katanya, orangtua bayi harus bersiap- siap menghadapi si bayi yang rewel karena gatal-gatal. Keyakinan ini masih berkembang di tengah masyarakat. Salah seorang tim ruqyah Majalah Ghoib yang anaknya baru berusia satu tahun, langsung mendapat teguran dari tetangganya ketika ia membuang pampers di tempat sampah. “Ustadz, pampersnya jangan dibuang di situ, nanti anak Ustadz sakit gatal- gatal,” tegur sang tetangga.

Memang, menurut rekomendasi dari WHO, badan kesehatan dunia, pospak tidak boleh dibuang sembarangan. la harus dikumpulkan bersama dengan sampah non organik lainnya semisal plastik karena pospak termasuk jenis sampah yang tidak dapat didaur ulang. la harus diproses kembali secara kimiawi.

Larangan membuang pospak sembarangan tidak disebabkan oleh gatal-gatal yang diderita sang bayi/anak, tapi lebih dikarenakan pospak tergolong sampah non organik yang tidak dapat didaur ulang.

dr. Silvi, mengakui bahwa kasus dermatitis/ ruam/radang kulit di daerah kelamin dan pantat bayi yang disebabkan oleh pemakaian pospak yang tidak tepat. Radang kulit itu disebabkan karena kesalahan dalam pemakaian pospak. Karena masing-masing merk dan jenis pospak mempunyai batas maksimal untuk menampung kadar air. Misalnya enam kali basahan.

Bila aturan ini dilanggar, misalnya seorang anak memakai pospak yang sama dari pagi hingga siang (tidak diganti atau tidak dilepas), kemungkinan besar pospak tidak sanggup menampung basahan. Jadi BAK (buang air kecil) anak melebihi daya tampung pospak. Walhasil kulit menjadi lebih basah/ lembab oleh air seni yang dapat membuat peradangan di kulit bayi.

Selain itu, pospak tidak dianjurkan untuk dipakai sepanjang hari, kecuali bila anak atau bayi sedang dalam keadaan darurat, misalnya dalam perjalanan. Kulit butuh penguapan sebagai salah satu mekanisme mengeluarkan panas hasil metabolisme dalam tubuh yang keluar melalui keringat.

Daerah yang tertutup rapat sepanjang hari menjadikan tingkat penguapannya berkurang, dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyumbatan saluran keringat. Biasanya disebut dengan keringat buntet.

Jadi anak atau bayi bisa saja mengalami gatal/ ruam di daerah genital dan pantat terlepas dari apakah pospak nya dibuang sembarangan atau tidak. Walaupun pospak masuk ke kotak sampah yang benar, tapi bila sebelumnya dipakai secara tidak tepat tetap saja gatal!.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN