Perjalanan Majalah Ghoib mengikis kesyirikan, menebarkan tauhid di Australia mendapatkan beberapa jimat yang diserahkan langsung oleh pemiliknya selepas presentasi tentang kajian Mengimani yang ghaib sesui syariat.
Seseorang langsung menghampiri Majalah Ghoib selepas acara seminar yang diakhiri dengan shalat Dhuhur berjamaah bertempat di gedung konsulat jenderal RI di Perth, Australia barat. Sambil setengah berbisik menuturkan bahwa dia pernah ‘dibekali’ oleh ibunya bungkusan yang dia sendiri tidak tahu entah apa isinya. “Simpan baik baik di dompet dan jangan membawanya ke kamar mandi,” begitu dia menirukan pesan ibunya sebelum berangkat ke Australia.
“Sebagai penghormatan kepada beliau saya bawa walaupun saya tidak mempercayai apa-apa dan tidak mantang masuk kamar mandi,” ceritanya panjang lebar. Walaupun tidak mempercayainya, benda itu masih ada dalam dompetnya dibawa kemana dia pergi. Yang membuatnya masih mau menyimpan adalah karena benda itu pemberian orangtua. Itulah masalah yang mengganjal di hatinya.
Setelah dijelaskan bahwa Nabi melarang seseorang untuk taat kepada Makhluk dalam urusan maksiat kepada Khaliq, barulah dengan rela hati dia melepasnya. Setelah diserahkan, Majalah Ghoib mengajaknya untuk membongkar jimat tersebut.

Bentuk Jimat
Seperti biasanya jimat rajah, benda yang diyakini untuk jaga diri dan kelebihan lainnya ini dibungkus dengan kalep yang dijahit kuat. Sehingga sulit sekali untuk disobek bungkusnya, kecuali harus menggunakan gunting atau pisau.
Setelah dibuka dengan pisau, hanya ada satu lembar kertas. Pemilik jimat hanya bisa terbengong ketika melihat isinya dan makna rajah jimat tersebut.
Ada empat belas kotak-kotak. Dengan berbagai isi dalam bahasa Arab. Ada yang diisi dengan angka-angka saja. Ada pula yang setiap kotaknya diisi dengan huruf-huruf hijaiyyah yang jika disambung berarti Muhammad. Ada pula yang setiap kotak berisi kata dari Basmallah. Bismi dalam kotak sendiri, Allah dalam kotak sendiri, Arrahman dalam kotak sendiri dan arrahim juga dalam kotak sendiri. Di baris kedua mulai diacak, dimulai dengan arrahman kemudian arrahim, bismi dan terakhir Allah. Baris ketiga dimulai dengan arrahim kemudian arrahman. Baris keempat dimulai dengan kata Allah selanjutnya bismi kemudian arrahim dan arrahman. Dan pada setiap kata terdapat angka, seperti dibawah bismi ada angka 103, dibawah kata Allah ada angka 66 dan seterusnya. Pengacakan ini tidak hanya terjadi pada basmallah. Sebuah kota besar berisi “Qulhuwallahu ahad Allahus shamad lam yalid.” Yang setiap katanya juga diletakkan dalam setiap kotak, kemudian mulai diacak pada baris-baris berikutnya.
Di sela-sela kotak-kotak tersebut ada tulisan-tulisan Arab yang bisa dibaca dengan mudah karena ditulis dengan cukup terbaca menggunakan tinta merah.
“Kesaktian” Jimat
Pemiliknya sendiri tidak tahu bungkusan itu bisa digunakan untuk apa. Apalagi dia menerima dalam keadaan tidak mempercayai jimat tersebut dan ditambah lagi dengan tidak adanya pemberitahuan dari orangtuanya yang memberikan jimat tersebut.
Namun melihat doa dalam rajah tersebut, terlihat bahwa isinya lebih cenderung kepada kewibawaan dan semacam sihir pelet, agar setiap orang yang melihat tertarik dan mencintainya. Sebagaimana yang tertulis dalam doa bahasa Arab yang artinya, “Ya Allah, berikan cahaya Yusuf di wajahku, siapa saja yang melihatku mencintaiku. Dan cahaya bulan di wajahku, siapa saja yang melihatku, lemah lembut kepadaku. Dan cahaya matahari di wajahku, siapa saja yang melihatku akan… (tidak jelas terbaca).”
Bongkar Jimat
Dalam jimat ini paling tidak ada tiga kesalahan besar.
- Ayat diacak dan dibolak balik
Di sinilah pelecehan ayat itu sering terjadi pada sebuah jimat. Tetapi di sini pulalah biasanya orang tertipu dan mengira bahwa ini bukan jimat karena ditulis dalam bahasa Arab dan dikira benar-benar ayat. Padahal walaupun yang ditulis benar-benar ayat, tetapi ada pelecehan dengan pengacakan serta dibolak balik. Ini adalah salah satu bentuk dari pengolok-olokan terhadap ayat. Karena ayat ayat Allah bukan untuk dipermainkan seperti itu. Dan ancaman Allah kepada mereka yang berani memperolok-olokkan ayat Allah sangat berat. “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman……” (QS. at-Taubah: 65-66)
2. Angka dan huruf hijaiyyah yang tidak jelas maksudnya
Pengaburan sesuatu baik berupa tulisan, bacaan dan sebagainya adalah salah satu modus penipuan dukun, agar tidak ketahuan bahwa dia sedang meminta kepada jinnya. Apalagi jika yang datang kepada dia adalah seoranng muslim yang bisa jadi tidak setuju tentang kerjasama dengan jin. Maka dia pun menyembunyikan kesesatan dan menampakkan keislamannya.
- Doa langsung kepada nama-nama asing yang biasanya itu adalah nama-nama jin
Ada 13 nama aneh tersebut dalam salah satu doa dalam jimat ini. Yang kesemuanya dimulai dengan kata ya yang berarti wahai, yang menunjukkan bahwa ini adalah seruan untuk minta sesuatu. Nama-nama itu di antaranya adalah: Halta, Hamla’, Halalsahat dan biasanya nama-nama aneh itu adalah nama-nama jinnya. Sebagaimana yang sering kita jumpai pada kasus-kasus orang yang diruqyah. Dimana mereka mendapatkan jin dengan nama tertentu setelah menyebut-nyebut nama-nama itu.
Kasih sayang ibu memang sepanjang jalan anaknya. Itulah yang mendorongnya untuk selalu melindungi belahan jiwanya itu walau harus berpisah lain benua. Hanya sayangnya perlindungan yang diberikannya salah. Padahal, seharusnya sang ibu memberikan doa-doa ma’tsur yang diajarkan Rasulullah agar sang anak selalu membacanya untuk perlindungan diri di negeri orang. Wallahu Alam.
Ghoib, Edisi Khusus