Burung-Burung Surga

Sekelompok burung terdengar berkicau  menyambut datangnya mentari. Bertengger di ranting kecil dan dengan lincahnya berpindah ke dahan yang lain. Bak sekelompok penari yang bergerak lincah kesana kemari. Suara seekor burung disambut dengan kicauan burung lainnya. Membentuk irama yang menggelitik telinga berpadu dengan keindahan alam, dimana sang burung berada. Lingkungan yang indah, karena ia berada di antara pepohonan yang menghijau dengan hamparan sawah ladang dan kelokan sungai.

Keberadaan burung-burung dengan aneka tingkahnya melengkapi keindahan nuansa alam. Mungkin, anak-anak yang dibesarkan di kota besar yang tidak lagi menemukan pepohonan akan sulit menikmati indahnya kicauan burung yang terbang bebas di alam.

Di dalam surga, burung-burung surga juga bertengger di pepohonan yang rindang, la terbang dengan bebasnya menikmati lezatnya air mata  surgawi. Sebagaimana diriwayatkan dalam sunan Tirmidzi dari Anas, ia berkata, “Rasulullah ditanya, “Apakah al-Kautsar itu?” Rasulullah menjawab, “Itu adalah sebuah sungai yang diberikan Allah kepadaku-yakni di surga- ia lebih putih dari susu, lebih manis daripada madu, di dalamnya ada burung-burung yang lehernya seperti leher unta.” Umar berkata, “Sesungguhnya ini adalah kenikmatan.” Rasulullah bersabda, “Memakannya lebih nikmat daripada memandangnya.” (HR. Tirmidzi)

Meski hadits riwayat Anas dan beberapa hadits lainnya tidak menjelaskan tentang keindahan bulu burung surga, tapi kita tidak perlu meragukan betapa indahnya aneka bulu yang membalut kulit burung surga. Keindahan warna burung dunia bisa dijadikan bukti tersendiri akan keindahan warna burung surga. Sangat menakjubkan sehingga Umar sampai berkomentar “Sesungguhnya ini adalah kenikmatan”.

Burung surga dengan leher seperti unta itu diperuntukkan untuk para penghuninya. Bukan sekedar untuk dilihat atau didengarkan kemerduan suaranya semata. Burung itu juga menjadi hidangan tersendiri bagi penghuni surga. “Dan daging burung, dari apa yang mereka inginkan “(QS. Al-Waqi’ah: 21)

Entahlah, seberapa besar burung surga sehingga lehernya saja seperti leher unta. Di dunia bisa jadi ada burung yang berukuran raksasa dan dikembangbiakkan untuk diambil dagingnya. Ya, burung itu sering disebut dengan burung unta karena ukuran badannya yang besar. Tapi jangan pernah menyamakan burung unta dunia dengan burung surga. Badan boleh besar, tapi lihat dulu apa yang terjadi pada hewan itu, beberapa tahun yang lalu burung unta terserang penyakit antrax Siapapun yang memakan hewan yang mengidap virus antrax, maka dalam hitungan hari dia akan terkapar.

Hal ini tidak akan mungkin terjadi pada burung surga. la akan terbebas dari semua virus mematikan. Bahkan dalam sebuah hadits secara terus terang Rasulullah menyatakan ketertarikannya untuk menikmati daging burung surga. Tanpa tedeng aling-aling Rasulullah mengatakan, “Saya berharap saya termasuk orang yang akan memakannya.” (HR. Ahmad)

Bila ada penghuni surga yang melihat seekor burung dan ingin menikmati kelezatan dagingnya maka dengan serta merta burung itu akan segera menjatuhkan diri dan tiba-tiba sudah menjadi matang. Ini bukan permainan sulap atau sekedar khayalan. Tapi demikianlah yang disampaikan Rasulullah kepada Abdullah bin Mas’ud. “Sesungguhnya kamu akan melihat burung di surga, kemudian kamu ingin memakannya maka burung itu akan jatuh ke hadapanmu dalam keadaan sudah menjadi sate.”

Surga memang menebar pesona, tapi mengapa sangat sedikit orang yang terpikat?

 

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 18 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN