يوشك الأمم أن تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأكلةُ إلى فصعتها فَقَالَ قَائِلٌ أَوَ مِنْ قَلَّة نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَلم يَوْمَئِد كثيرٍ وَلَكِنَّكُمْ غُنَاء كَعَتَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ الله مِن صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْدِهُنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ الله وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir saja bangsa-bangsa lain akan datang memperebutkan kalian, laksana hidangan yang diserbu pada nampannya. Lalu ada shahabat yang bertanya: “Tergolong sedikitkah jumlah kami saat itu, wahai Rasulullah? Rasul menjawab: “Bahkan saat itu kalian sangat banyak, akan tetapi laksana buih yang dibawa arus. Sungguh Allah akan mencabut dari hati musuh-musuh Islam rasa segan kepada kalian, dan sunguh Allah akan melemparkan ke dalam hati kalian “Wahn”. Ada shahabat yang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, apa itu Wahn? Rasul menjawab: “Cinta dunia dan benci kematian.“
Tingkatan Hadits
Hadits ini berstatus hasan. Dimana Rijalnya pada sanad Ahmad dalam hadits Tsauban Radhiyallahu Anhu semuanya terpercaya, kecuali Marzuq Abu ‘abdillah Al Hamshi, ia adalah benar.
Kenyataan dari yang ‘diramalkan’
Demikian sesungguhnya realita yang terjadi, persis seperti yang telah ‘diramalkan’ oleh Rasulullah Alaihish shalatu was salam. Kita pun dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri tentang bukti kebenaran darı nubuwwat yang terkandung pada hadits tersebut. Kita juga dapat menyaksikan nasib tragis yang dialami oleh umat Islam seiring dengan datangnya serbuan, penjarahan dan penindasan yang dilakukan bangsa bangsa lain terhadap mereka. Sampai saat ini negara muslim yang kaya akan minyak yakni Iraq, masih bergejolak setelah sekian lama diluluh lantakkan oleh pasukan penjajah. Sehingga kehidupan masyarakat di sana tidak menentu nasibnya, sementara struktur pemerintahan yang akan dibentuk merupakan “pemerintahan boneka” yang akan membela kepentingan para negara penjajah tersebut.
Nasib bangsa Palestina pun sampai hari ini, masih sangat memprihatinkan. Kekerasan dan pengusiran terhadap kaum muslimin terus berlanjut, seiring dengan perjanjian yang terus dilanggar oleh bangsa penjajah Zionis Israel. Seharusnya duka mereka adalah duka kita. Apapun yang dilakukan oleh bangsa-bangsa penjajah tersebut merupakan sebuah tindakan yang telah menginjak-nginjak harga diri kaum musilmin sedunia.
Padahal jumlah kita banyak. Namun semua itu tinggallah menjadi harapan yang semu. Jumlah kaum muslimin yang sangat banyak ini, ternyata tidak menggentarkan orang-orang kafir untuk menjajah, menindas dan mengeksploitasi kekayaan negara-negara kaum muslimin. Mereka telah semakin berani mencampuri urusan dalam negeri, negara-negara kaum muslimin di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena kebanyakan kaum muslimin, lebih mementingkan dirinya sendiri. Mereka lebih suka menumpuk harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai macam cara, untuk bekal hidup di masa depan. Tanpa memikirkan bagaimana persiapan menghadapi kematian yang akan menimpa mereka. Karena mereka memang merasa takut, untuk memikirkan peristiwa yang akan melenyapkan seluruh kenikmatan kehidupan mereka selama di dunia fana ini..