
Dari bandung jimat ini dikirimkan melalui kantor pos oleh seorang ibu beranak dua pada bulan September 2005, dalam dua lembar kertas folio bertuliskan tangan, ia menceritakan kisahnya dalam mendapatkan benda-benda ini.
Sudah bertahun-tahun lamanya saya menyimpan sebuah cincin emas bermata berlian yang saya beli di tahun 90-an atas anjuran seseorang yang sering disebut ‘orang pinter’. Cincin itu diberi doa-doa yang saya sendiri tidak tahu apa doanya dan apa maksudnya. Dan selanjutnya, setiap malam kamis/jum’at (maaf sala lupa tepatnya malam apa) cincin itu harus dibasahi dengan minyak wangi beraroma harum melati.
Namun semua aktifitas tersebut hanya saya lakukan beberapa bulan saja. Karena terkadang saya lupa dan semakin malas melakukanya. Lama-lama saya benar-benar malas melakukanya. Dan pada akhirnya saya benar-benar mengabaikan ritual semacam itu hingga saat ini. Saya sudah agak lupa keguanaan ritual cincin itu. Yang saya ingat dulu pernah konsultasi dengan ‘orang pinter’ tentang perbuatan suami saya yang punya “WIL” (wanita idaman lain).
Dalam tulisanya, ia menambahkan, “bapak/ibu tim ruqyah, saya serahkan cincin emas bermata berlian ini yang tidak seberapa (harganya) untuk di musnahkan pengaruh-pengaruh buruk/negatifnya. Selanjutnya terserah bpk/ibu mau diapakan cincin emasnya.
Bentuk Jimat
Benda yang telah dijadikan jimat oleh dukun ini, bebentuk cincin emas bermata berlian berwarna putih. Berlian tersebut berada tepat di atas cincin yang diikat dengan benda mirip kuncuyp daun. Bersama cincin emas ini, ibu ini juga mengirimkan beberapa buah jimat lainya yang dibungkus dalam sebuah kotak kecil. Masih dalam surat tersebut ia menuturkan, bpk/ibu tim ruqyah saya juga mengirimkan beberapa benda (mungkin jimat namanya) yang saya temukan di dompet suami saya dan beberapa benda lainya kepunyaan suami saya. Sepert6io yang saat ini mungkin bpk/ibu perhatikan
Yang menjadi perhatian saya adalah pada sebuah batu cincin berwarna ungu kebiruan, saya lupa itu batu apa namanya. Batu cincin itu menurut orang pinter yang kebetulan waktu itu dating bertamu ke rumah saya dapat mengeluarkan suara yang hanya dapat didengar oleh orang-orang tertentu saja. Kasiat dari batu cincin tersebut adalah sebagai “pengasih”, yang hanya berkasiat apabila yang memilikinya adalah seorang laki-laki. Bila yang dimiliki oleh wanita tidak ada kasiatnya sama sekali, begitu kata orang pinter tersebut. Benda-benda lain saya tidak tahu manfaatnya. Sepertinya benda-benda tersebut didapat suami saya dari beberapa orang pinter/dukun.
Saya berterus terang pada suami saya bahwa saya mengambil benda-benda miliknya. Suami saya tidak mau berterus terang darimana ia mendapatkan benda-benda tersebut dan apa maksud dari menyimpan benda-benda itu. Suami tidak keberatan keberatan bila benda-benda itu saya musnahkan/buang. Mudah-mudahan suami saya benar-benar ikhlas benda-benda tersebut dimusnahkan/buang.
Kasaktian jimat
Jimat berbentuk cincin emas ini, didapatkan setelah ibu ini berkosultasi dengan dukun mengenahi prilaku saminya yang muali punya “WIL” (wanita idaman lain). Mungkin jimat ini dimaksudkan oleh si dukun agar suami ibu ini tidak lagi punya WIL dan tetap hidup rukun bersama istrinya.
Bongkar jimat
Hidup dalam suasan rukun dalam sebuah keluarga yanhg sakinah mawadda warahmah adalah impian semua keluarga muslim. Anak-anak yang lucu dan sehat serta kehidupan yang berkecukupan menambah indahnya berumah tangga. Apalagi jika kesetiaan selalu menyertai perjalanan suami istri dalam mengarungi bahtera yang penuh dengan ombak dan badai. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Ar-rum ayat 21, “Dan diantara tanda–tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadika-Nya di antaramu rasa kasih saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yangberpikir.”
Namun kehidupan kita tidak selamanya berjalan mulus. Manusia meiliki karakter pembosan. Baik bosan untuk bekerja maupun bosan hidup bersama pasangannya setelah sekian lama hidup dalam suasana senang dan susah. Apa yang terjadi pada suami ibu ini, sudah menjadi hal yang biasa pada masyarakat yang hidup dengan suasana perkotaan. Memang tanpa memiliki keimanan yang kokoh, hidup kita akan mudah goyah disebabkan gangguan dari lingkungan sekitar kita yang tidak 100% kondusif. Apalagi kalau berbicara mengenahi syahwat kepada lawan jenis.
Masalah (kehidupan) adalah sunnatullah dalam kehiduapan manusia. Yang menjadi masalah ini adalah penyhikapan dalam menghadapi sebuah masalah. Pergi ke orang pinter u8ntuk berkosultasi yang kemudian dibekali sebuah JIMAT bukan solusi yang tepat. Sekali lagi dukun telah menjerumuskan manusia kepada aktifitas kemusyrikan. Cincin emas yang lebih cocok dipakai oleh dukun sebagai media pengundang jin setelah diberi mantra-mantra dan harus diolesi minyak beraroma melati. Tidak ada relevansinya antara cincin emas yang telah diberi matra-mantra dengan prilaku suami ibu ini yang sudah mempunyai WIL. Sementara jimat batu cincin berwarna ungu yang berkasiat untuk pengasian yang kasiatnya hanya pada laki-laki saja, menunjukkan bahwa kekuatan jin melalui media jimat sangatlah lemah.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya. begitulah firman Allah dalam surat al-Baqoroh ayat 286. Permasalahan apapun yang kita hadapi, harus menjadikan evaluasi bagi perbaikan hidup kita, semua masalh yang kita temui haruslah pula diselesaikan dengan cara-cara yang diridloi Allah agar hidup kita lebih bermakna, semoga menjadi awal bagi kehidupan yang lebih bahagia bagi keluarga ibu ini. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan suci Ramadan yang mulia ini.
Ghoib edisi 52 th3/27 ramadan 1426/31 oktober 2005 M