Gadis Keramas di Hari Sabtu?

Katanya, seorang gadis tidak boleh keramas sembarangan. Ada hari dan waktu- waktu tertentu yang menjadi pantangan. Bila pantangan ini tidak dihiraukan, konon si gadis atau orangtuanya harus bersiap-siap menghadapi masalah.

Seperti keramas pada hari Sabtu. Hari ini adalah hari pantangan bagi seorang gadis untuk keramas. Bila dilanggar, katanya, akan berakibat si gadis bakal mempunyai suami penyiksa.

Demikian pula dengan waktu- waktu sehabis Maghrib hingga jelang jam empat pagi. Konon, waktu-waktu tersebut juga menjadi pantangan bagi seorang gadis untuk mandi. Hanya saja, mitosnya sedikit berbeda. Bila keramas pada hari Sabtu, balak nya hanya menimpa si gadis, tapi bila mandi selepas Maghrib hingga jam empat pagi, maka yang menderita adalah orangtua si gadis. Mereka akan rentan terserang penyakit, katanya. Nah lho…

Ning, lajang keturunan Bogor, mengatakan bahwa dulu orangtuanya termasuk orang yang percaya dengan mitos ini. Hingga ia dan keempat saudara perempuannya sering mendapat omelan dari orangtuanya, hanya karena mereka mandi selepas Maghrib. Maklum karena aktifitas yang padat, kadang mereka telat pulang.Akibatnya, mandi harus tidak kenal waktu. Kadang selepas Maghrib atau habis Isya’. Orangtuanya pun mengomel, “Ini mandinya malam melulu nih. Badan bapak jadi sakit semua,” kata bapak sedikit kesal. Beruntung orangtua Ning telah sadar dan tidak lagi mempedulikan apakah anaknya mandi habis Maghrib atau sebelumnya.

Mitos ini tidak diragukan lagi kesalahannya. Bayangkan seorang gadis yang telah akil baligh dilarang keramas pada hari Sabtu. Sedangkan masa haid seorang wanita tidak bisa dilarang untuk hadir pada hari Sabtu atau hari-hari lainnya. Haid itu bisa berakhir kapan saja.

Ironisnya bila seorang gadis lebih mematuhi pada mitos ini, berarti dia telah meninggalkan kewajiban yang tidak terbantahkan dalam agama. Yaitu shalat atau puasa bila bertepatan pada bulan Ramadhan. Karena syarat sahnya shalat dan puasa adalah mandi wajib dengan membasahi seluruh badan. Tidak ketinggalan pula dengan rambut yang sering diistilahkan dengan keramas.

Larangan mandi selepas Maghrib bila dikaitkan dengan kesehatan orangtua juga setali tiga uang. Sama sekali tidak ada hubungan antara sakitnya orangtua padahal yang mandi itu adalah anak-anaknya.

Waspadalah! Bersihkan akidah dari debu- debu katanya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN