Gagak

Binatang dengan tampilan yang menyeramkan ini tidak hanya menjadi perlambang yang menyeramkan bagi sebagian masyarakat bangsa Indonesia yang masih akrab dengan dunia klenik.

Dengan bulunya yang hitam kelam, la juga dikeramatkan oleh bangsa Celtic, nun jauh di sana, di daratan Eropa. Namanya sudah menggetarkan hati orang-orang Celtic. Pasalnya, gagak diberi nama yang angker. ‘Badb’ itulah panggilannya. Yang diambil dari nama salah seorang dewi perang yang dianggap pembawa malapetaka.

Keyakinan sebagian warga bangsa Celtic tidak jauh berbeda dengan apa yang biasa kita saksikan di sebagian masyarakat kita. Mereka juga percaya kepada dewa-dewi yang dianggap memiliki kekuatan Tuhan. Demikian pula dengan burung gagak. Penampakannya dianggap bencana. Malapetaka, peperangan atau kematian salah satu anggota suku. Ini adalah keyakinan yang masih berkembang dari dulu hingga sekarang.

Kini, burung gagak tidak hanya menakutkan orang-orang yang percaya kepada dunia mistis, tapi juga sudah merambah dunia modern. Pasalnya, gagak telah menjadi mediator penyebaran virus West Nile yang berkembang cepat di Amerika. Sejenis virus yang menyebabkan gejala inflamasi otak (encephalitis) dan inflamasi membrane sekitar otak (meningitis).

Bila pada tahun 1999 baru 63 orang yang terinfeksi virus West Nile dengan lima korban jiwa. Korban keganasan virus ini pada tahun 2002 meningkat tajam. Sudah menembus angka 3737 orang dengan korban meninggal 214 jiwa.

Memang, virus yang menyebar melalui nyamuk Culex sp dan burung gagak ini benar- benar mengerikan. Terlebih bila masih belum ditemukan obat yang mujarab untuk menangkal perkembangannya. Bagi kita yang tinggal di negara dengan populas gagak yang cukup tinggi, sungguh mengerikan bila virus ini sampai tersebar ke Indonesia. Dan itu bukan sesuatu yang mustahil.

Yang bisa dilakukan adalah membunuh binatang karnivora ini. Tidak sekadar mengurangi kemungkinan penyebaran virus West Nile, tapi lebih jauh dari itu, melaksanakan perintah Rasulullah yang telah dimaklumatkan sejak empat belas abad yang lalu.

Gagak adalah satu dari lima hewan yang boleh dibunuh ketika seseorang sedang berihram. Seperti diriwayatkan Hafshah binti Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Ada lima binatang yang boleh dibunuh oleh orang yang sedang berihram yaitu gagak, hid’ah, tikus, kalajengking dan anjing.” (HR. Bukhari)

Orang bilang dengan membunuh gagak berarti kita melaksanakan dua hal sekaligus. Melaksanakan perintah Rasulullah dan mengurangi kemungkinan munculnya virus West Nile. Terlebih lagi dengan punahnya gagak, maka akan hilang pula mitos yang berkembang seputar gagak.

 

 

Ghoib, Edisi No. 32 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN