RUMAH HANTU…. emang ada…? Rumah syetan…. apalagi tuh…? Rumah angker…. di mana? Sebenarnya cerita rumah hantu, rumah syetan atau rumah angker yang disinyalir banyak hantu bergentayangan di dalamnya, adalah cerita lama yang sudah sering kita dengar. Baik itu kita alami sendiri atau kita dengar ceritanya dari saudara dan handai taulan. Atau kita melihatnya di layar lebar, layar kaca atau baca di layar kertas. Yang jelas cerita horor itu ada dan tidak bisa kita nafikan keberadaannya.
Sebagian masyarakat kita ada yang kurang berminat untuk membahas seputar gangguan syetan di dalam rumah. Mungkin karena mereka belum pernah mengalami, rumah yang dihuni selama ini dirasa aman-aman saja. Dan sebagian lain ada yang tidak menyadari akan gangguan syetan di dalam rumah. Anaknya yang sering rewel, bertingkah aneh, melihat sosok misterius di rumah, semua itu disangka hanya ilusi dan halusinasi. Mereka tidak sadar bahwa ada gangguan syetan di rumah yang ditinggali.
Dan sebagian lagi ada yang berlebihan. Berlebihan dalam bersikap dan juga berlebihan dalam mengambil solusi. Sikap yang berlebihan adalah sikap yang mengaitkan segala permasalahan yang terjadi di rumah tangga dengan gangguan syetan. Lalu ia berlebihan dalam mengambil solusinya, melakukan segala hal untuk mengusir syetan yang diyakini sebagai penyulut permasalahan.
Anaknya tidak mau makan, lalu beranggapan bahwa penyebabnya adalah syetan penunggu rumahnya. Lalu pergi ke dukun untuk dijampi- jampi, minta jimat atau air yang dikeramatkan. Karena si kecil demam, ia menyediakan sesajen atau kembang kemudian diletakkan di pojok- pojok rumahnya. Padahal belum tentu kalau penyebabnya itu gangguan syetan, tapi malah gangguan medis atau psikis.
Materi cerita yang diangkat oleh seorang sutradara film horor yang berjudul, Rumah Pondok Indah misalnya. Awal mulanya si Ibu tidak percaya dan tidak mau tahu akan adanya gangguan syetan di rumah mewah yang baru dibeli dengan harga sangat murah. Tapi setelah anaknya kesurupan, la pun panik.
Dalam kepanikan itu, ia berusaha untuk berfikir rasional. la panggil dokter jiwa untuk menangani anaknya. Tapi setelah dilihat tak ada perubahan, ia pun memanfaatkan jasa seorang dukun untuk mengobati anaknya. Ibu yang awalnya masa bodo akan adanya gangguan syetan, akhirnya terjerumus dalam perangkap syetan, dengan menjadikan dukun sebagai referensi dan solusi.
Begitulah bisanya sikap orang yang panik. Karena ia tidak mempersiapkan diri atau membekali diri dengan pengetahuan yang memadai. Setelah terjadi kesurupan di depan matanya, maka ia gelap mata lalu mencari solusi seadanya. Sikap itu juga yang sering dilakukan kebanyakan orang, yang pernah ditemui oleh kami di lapangan, saat mereka menghadapi gangguan syetan. Dukun dan dukun lagi yang dimintai bantuan.
Gangguan syetan dalam rumah bukan isapan jempol atau hanya mengada-ada. Syari’at Islam telah menyatakan adanya gangguan syetan di dalam rumah yang dihuni oleh manusia. Dan Islam juga telah menjelaskan langkah preventif dan solusinya, agar umatnya tidak salah dalam bersikap dan berlebihan dalam bertindak. Apalagi kalau sampai sikap dan tindakan tersebut melanggar syari’at dan menodai tauhid.