Pesona gigi putih yang berbaris rapi memang menawan. Menambah daya tarik senyum tipis yang tersungging. Sangat serasi. Menjadi impian setiap orang.
Namun, realita yang kita temukan sehari- hari tidaklah demikian. Gigi yang tumbuh dengan rapi akhirnya mungkin berubah. Sesaat setelah satu demi satu gigi susu tanggal. Gigi indah menawan, berganti dengan gigi yang menonjol ke depan. Membuat bibir bagian atas monyong. Giginya tonggos.
Ada juga gigi yang tumbuh dengan malu- malu. la memilih berlindung di balik temannya. Sebaliknya, ada pula gigi yang dengan gagah berani menantang setiap makanan yang masuk. Akhirnya dia memilih tempat yang paling depan. Gigi gingsul, itulah namanya.
Kekhawatiran semacam ini melahirkan suatu kepercayaan baru di sebagian masyarakat. Sebagian orangtua yang tinggal di Manggarai, Jakarta Selatan misalnya menyuruh anaknya untuk tidak membuang gigi yang tanggal sembarangan.
Gigi yang tanggal dari rahang atas, tidak boleh dibuang ke tanah. la harus tetap nangkring di tempat yang tinggi. Akhirnya dipilihlah gentheng sebagai tempatnya.
Katanya, bila gigi tersebut jatuh ke bawah, maka dikhawatirkan akan menghalangi pertumbuhan gigi permanen yang menggantikannya. Sebaliknya bila gigi yang tanggal berasal dari rahang bawah, maka tidak boleh dilempar ke atas. la harus menerima takdirnya untuk selalu berada di bawah. Nah, tahukan bagaimana wajah orang yang ompong. Persis nenek-nenek.
Sebenarnya gigi tanggal itu adalah hal yang biasa. Gigi susu yang pertumbuhannya dimulai saat janin berusia 8-14 minggu suatu saat akan digantikan oleh gigi permanen. Namun, masalah ini menjadi sesuatu yang luar biasa karena dikaitkan dengan keyakinan yang tidak memiliki keterkaitan sebab akibat sama sekali. Keyakinan yang akan menggerus akidah hingga terkikis.
Menurut drg. Faizal Rachman, secara medis, ada dua faktor yang menyebabkan gigi tumbuh dengan tidak teratur. Faktor langsung dan tidak langsung. Di antara penyebab langsung adalah gigi susu tersebut tanggal belum pada waktunya (premature loss). Akibatnya gigi permanen akan kehilangan arah/ petunjuk untuk tumbuh dan terjadi penyempitan ruangan. Dan gigi pun tumbuh di luar lengkung gigi.
Sebab lainnya adalah memang tidak ada gigi yang tumbuh atau yang disebut dengan missing teeth. Atau bisa juga gigi susu tidak tanggal padahal gigi permanen telah tumbuh dan bersiap menggantikannya. Sehingga gigi akan tumbuh di luar lengkung rahang dan tampak berjejal. Atau bisa juga karena kebiasaan buruk yang sering dilakukan seorang anak. Misalnya dengan menghisap jari hingga berumur 5 tahun.
Sedang faktor yang tidak langsung di antaranya adalah faktor keturunan, gangguan pada janin akibat konsumsi obat-obatan atau gangguan keseimbangan kelenjar endokrin.