“Hantu Pocong” Penunggu Kebun Raya

SYETAN memang selalu bikin ulah. Kali ini mereka mengganggu pengunjung Kebun Raya Ewanrigg di Zimbabwe. Sekitar 40 kilometer di timur laut Harare, terdapat sebuah Kebun Raya terkenal. Tempat itu disebut Kebun Raya Ewanrigg. Di kebun ini terdapat ratusan spesies flora dan fauna. Pohon-pohonan dari yang kecil sampai yang besar ada, mulai pohon Jacaranda sampai bunga Noreglia. Menurut cerita para petualang, suasana Kebun Raya Ewanrigg di malam hari gelap gulita. Hanya suara serangga malam yang memecah kesunyian. Para petualang yang pemberani, kadang- kadang bermalam di kebun raya ini. Tentu saja mereka harus waspada dengan tidak berkemah di kawasan yang sering didatangi kawanan gajah.

Konon Kebun Raya Ewanrigg angker. Di tempat ini kerap muncul pocong berjalan. Sosok yang terbungkus kain putih kerap mengejutkan para petualang yang sedang berkemah. Biasanya pocong ini mendekati kemah, bila penghuni kemah menyalakan kompor atau lampu. Sebenarnya pihak pengelola Kebun Raya melarang para petualang membuat api unggun, tetapi hal ini seringkali dilanggar. Secara sembunyi-sembunyi, petualang tersebut menyalakan api unggun. Alasannya sederhana, api unggun itu bisa untuk menghangatkan badan dan mengusir nyamuk. Sembari menghangatkan badan, mereka juga menjerang air untuk membuat teh, kopi atau mie instant.

Pada suatu hari. Lipton, seorang pemuda asal Kongo pernah berkemah di Kebun Raya Ewanrigg. la datang bersama beberapa orang temannya. Rombongan yang terdiri dari tiga orang itu memutuskan untuk berkemah di area Kebun Raya. Mereka memilih lokasi yang berpemandangan indah, tidak jauh dari sungai yang mengaliri Kebun Raya. Menurutnya dengan berkemah di tepi sungai, maka mereka tidak kesulitan mencari air, dan bisa memancing ikan. Mereka memutuskan untuk mendirikan kemah menjelang petang. Siang hari, mereka manfaatkan untuk berjalan-jalan menelusur Kebun Raya. Lipton membawa buku untuk mencatat flora dan fauna yang ditemui. Kebetulan mereka tertarik dengan flora dan fauna khas Afrika yang banyak ditemukan di Kebun Raya ini.

Menjelang petang, mereka mendirikan kemah Zeni, rekan Lipton mengusulkan agar rombongan beristirahat. Makan malam akan dimasak dengan api unggun. Usulan Zeni pun diterima, maka Lipton dan kawan-kawannya memilih tidur-tiduran di kemah. Malamnya, perut mereka keroncongan. Zeni menyalakan api unggun untuk memasak air minum dan mie instant. Mereka tidak berani memasak daging, takut didatangi hewan-hewan buas. Pada saat Lipton dan kawan-kawannya asyik menyantap mie dan minum kopi panas. Tiba-tiba dari balik pohon muncul sesosok pocong. Makhluk tersebut mendekati api unggun dan sepertinya tertarik untuk ikut menghangatkan badan.

Lipton terkejut tetapi masih bisa menahan diri, sedangkan Zeni pingsan. Kakinya tersiram kopi panas. Merasa kasihan kepada Zeni, Lipton tidak mau meninggalkan temannya sendirian. Sementara pocong itu malah berjalan mendekati Zeni. Dengan gerak refleks, Lipton melemparkan sebongkah batu ke arah pocongan itu. Makhluk tersebut berlari sambil menjerit-jerit. Suara jeritannya mirip suara perempuan. Sepanjang malam, Lipton dan teman- temannya tidak dapat tidur. Dan keesokan harinya. mereka segera bergegas meninggalkan tempat itu.

Sama batu aja, hantu pocong sudah merasa kesakitan. Apalagi kalau pakai senjata tajam. Buat kita orang muslim, jangan takut saat menghadapi penampakan. Doa adalah senjata utama. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk membaca doa, jika memasuki sebuah wilayah yang baru kita kenal Dan jika kita melihat penampakan, lantunkanlah adzan. Insya Allah, nggak bakalan diganggu lagi ama pocong, atau bentuk penampakan syetan lainnya Oke…? Dari berbagai sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN