Hukum karma’ merupakan kalimat yang tidak asing lagi di telinga kita. Kalimat yang dijadikan sebagai ungkapan atas kejadian buruk yang menimpa seseorang. Itu adalah balasan atas kejahatan yang dilakukannya.
Sebut saja, misalnya seorang anak yang dengan lancang mencaci maki orangtuanya di pagi hari. Selang satu jam kemudian nyawanya melayang dihantam bis. Untuk kasus semacam ini orang sering menyebutnya dengan istilah anak itu termakan karmanya.
Memang dalam kenyataannya kesalahan demi kesalahan sering kita lakukan. Tapi sungguh naif, bila ada yang melakukan kesalahan dengan mudahnya. la sudah tahu bahwa apa yang dilakukannya itu menyakiti orang lain. Tapi ia tidak pernah merubah sikapnya. Apalagi bila kemudian kejahatannya dijadikan sebagal tradisi.
Padahal apapun yang dilakukan seseorang dalam kehidupan ini tidak akan lenyap begitu saja. Akan tiba masa pembalasannya. Kelak di kemudian hari. Dalam sebuah hadits nwayat imam Muslim dikisahkan bahwa Rasulullah melihat Abu Tsumamah Amr bin Malik di dalam neraka.
Abu Tsumamah mengeluarkan usus dari perutnya dengan menggunakan tongkat. Memang, tongkat Abu Tsumamah berbeda dengan tongkat biasa. Ujungnya itu melengkung. Kelebihan dalam tanda kutip yang dimiliki oleh Abu Tsumamah dimanfaatkan untuk mencuri harta orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji. Bila ulahnya itu ketahuan, maka dengan mudahnya ia minta maaf dan mengatakan bahwa harta itu tersangkut dengan sendirinya di tongkat.
Tapi, bila tidak ada yang memperhatikan, maka Abu Tsumamah berlenggang kangkung dengan harta di tangannya. Dengan kata lain, ia telah menjadi seorang pencuri. Niat untuk mengambil harta para hujaj diganjar Allah di neraka. la mencongkel ususnya sendiri. Juga dengan tongkatnya yang bengkok. (HR. Muslim)
Balasan atas kejahatan yang dilakukan seseorang selama di dunia, ternyata tidak terbatas pada manusia saja. Balasan yang sama juga akan menimpa orang-orang yang menyiksa hewan. Bukan karena untuk dikonsumsi dagingnya atau memang ada perintah untuk membunuh binatang tersebut.
Kisah seorang wanita Himyar atau dalam riwayat lain seorang wanita asal Bani Israil yang menyiksa kucing hingga mati mengenaskan. Wanita itu mengurung kucing di dalam lemari hingga berhari-hari. Tanpa makanan. Tanpa minuman.
Sadis memang. la tidak membiarkan binatang tak berdosa itu mencari makan sendiri di luar. Akibatnya, di dalam neraka wanita itu harus menerima karmanya. la disiksa Allah gara-gara seekor kucing. Dalam riwayat lain disebutkan kucing tak berdosa itu mencakar dan mencabik-cabik tubuh wanita Himyar itu.
Kisah mereka diungkap Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Jabir bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya surga dan neraka ditunjukkan kepadaku. Surga didekatkan kepadaku hingga aku berusaha mengambil setandan buah dari surga, namun tanganku tidak mampu menjangkaunya. Neraka ditunjukkan kepadaku, lalu aku terus mundur karena takut ia menimpaku. Dan kulihat seorang perempuan Himyar, hitam, tinggi disiksa karena mengikat seekor kucing dan tidak memberinya makan maupun minum dan tidak membiarkannya mencari makan dari serangga bumi. Kulihat di dalamnya Abu Tsumamah Amr bin Malik menarik ususnya dari api.” (HR. muslim)
Waspadalah! Waspadalah! Atas hukum karma yang mungkin terjadi Jangan biarkan diri ini menjadi korban-korban berikutnya seperti dua kisah di atas.
Ghoib, Edisi No. 32 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M