Imaginer Friends Anak-Anak Australia

Memang, berita yang bersumber katanya dan keyakinan salah tentang keghaiban bukan hanya milik mereka yang miskin dan bodoh saja. Mereka yang telah mencapai strata pendidikan akademis tinggi dan telah maju pun mempunyai keyakinan- keyakinan salah tersebut. Apalagi mereka non muslim.

Di Australia, negara yang dikenal maju dengan tingkat perekonomian yang maju dan tingkat kemakmuran rakyatnya yang bagus, juga masih meyakini hal-hal salah dalam dunia keghaiban.

Katanya menurut mereka, ada sebagian anak-anak kecil di Australia yang terkadang berbicara sendiri dengan sesuatu yang tidak terlihat atau asyik bermain seakan dengan seseorang padahal tidak ada orang lain selain dia, adalah satu hal yang wajar. Imaginer friends. begitu mereka menyebutnya. Jadi anak-anak itu sedang bermain dengan teman bermainnya yang ada dalam imajinasi mereka. Dan buat mereka ini adalah kewajaran yang tidak perlu terlalu dihiraukan.

Seperti yang dituturkan oleh seorang ibu asli Indonesia yang sudah lama tinggal di Australia, “Di sini memang begitu keyakinannya.” “Menurut mereka nanti masalah itu akan hilang dengan sendirinya,” masih jelas ibu yang juga mempunyai anak angkat asli Australia yang telah masuk Islam dan bahkan pernah belajar di salah satu pesantren ternama di Indonesia.

Dan ini mirip dengan keyakinan sebagian masyarakat Indonesia tentang anak ajaib yang bisa melihat, menerawang, meramal, mengobati dan kesaktian lainnya. Entah siapa mengambil dari siapa. Hanya saja ada sedikit perbedaan, di Australia anak seperti itu tidak dihiraukan dan tidak didatangi beramai-ramai untuk ngalap berkahnya seperti yang terjadi di negeri kita.

Dalam Islam anak seperti itu harus segera dikasihani. Pasalnya, anak itu hidup dalam ketidakwajaran. Karena manusia yang wajar adalah mereka yang hidup dengan lima indera. Kalau ada satu indera tambahan yang disebut dengan sixth sense (indera keenam), maka tentu itu abnormal. Seperti jari tangan atau kaki kita. Setiap kita, normalnya mempunyai lima jari untuk setiap tangan atau kaki. Jika ada tambahan satu ibu jari misalnya, sehingga semuanya berjumlah enam, jelas siapapun berusaha untuk menghilangkannya karena itu bukan kelebihan melainkan cacat.

Apalagi biasanya setelah kemampuan itu dipelihara, anak itu akan semakin bertingkah aneh dan melakukan sesuatu yang semakin menunjukkan ketidakwajaran. Ada juga sebagian lagi yang lama-lama ketakutan.

Anggapan bahwa hal tersebut akan hilang dengan sendirinya juga tidak selamanya benar. Karena terkadang hal tersebut terbawa sampai dia dewasa, hanya bedanya kali ini dia bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbicara sendiri seperti orang gila.

Kalau hal ini dibiarkan berlangsung selama dia masih kecil, dengan harapan kalau sudah dewasa hilang sendiri ada satu hal yang berbahaya, ini justru berbahaya. lya kalau benar masalahnya adalah karena jin, bagaimana kalau masalahnya adalah karena anak itu mempunyai kelainan dari sisi psikologi atau ada masalah di otaknya secara medis. Terus sekian lama dibiarkan tanpa diobati. Jadinya, anak besar dalam keadaan tidak normal otaknya. Nah lho….

 

 

 

 

 

 

Ghoib, Edisi Khusus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN