Anak adalah mutiara rumah tangga, betapa banyak pasangan suami istri yang merasa kehidupannya belum lengkap saat anak yang didambakan tak kunjung tiba, betapa sunyinya bilik rumah tangga bila belum terdengar rengekan dan tangisan bayi. Begitu pula bagi pasangan suami istri yang sudah dikaruniai Allah seorang anak atau lebih, keduanya akan mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada si anak. Kebutuhan makanan dan minumannya akan selalui dipenuhi, kesehatannya juga senantiasa diperhatikan. Memang begitulah seharusnya sikap orang tua terhadap titipan Allah yang bernama anak.
Imam Ahmad bin Hanbal adalah salah satu sosok orang tua yang patut diteladani. Muridnya Imam Syafi’i ini sangat care kepada anaknya. Ketika kesehatan anaknya terganggu, beliau berusaha untuk mencari solusinya. Walaupun cintanya kepada anak sangat besar, Imam Ahmad tidak menghalalkan segala cara untuk mencari kesembuhan anaknya. Beliau juga selalu mengajarkan kepada anaknya untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah, termasuk dalam berobat.
Lihatlah bagaimana Imam Ahmad meruqyah anaknya, ketika anaknya yang bernama Shalih lagi sakit, Beliau mengambil mangkok besar yang berisi air, lalu membaca ayat dan doa ruqyah ke air tersebut. Setelah itu anaknya diperintahkan untuk meminumnya serta membasuh wajah dan tangannya dengan air tersebut, alhamdulillah dengan ijin Allah penyakitnya sembuh. (Al-Adab Asy-Sar’iyyah: 2/ 441). Sudah siapkah Anda untuk meruqyah anak sendiri seperti Imam Ahmad?
Ghoib, Edisi No. 18 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M