Isa Itu Anak Manusia

“Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memamakan makanan…”. (QS. al-Maidah: 75).

Isa adalah seorang anak manusia, ibunya bernama Maryam. Maryam adalah puteri dari Imran bin Basyim bin Amun bin Misya… (silsilahnya bersambung ke Rahba’an bin Sulaiman bin Daud ‘alaihimass salam). Ibunda Maryam bernama Hannah binti Faqud bin Qunbul.

Maryam adalah seorang wanita perawan yang jujur dan suci. la dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang agamis, ia hidup dalam ketaatan dan kesucian. Sedangkan ayahnya ‘Imran adalah seorang tokoh besar dan masuk dalam jajaran ulama Bani Israil yang terkenal. Hannah isteri ‘Imran adalah seorang wanita yang lama mendambakan hadirnya seorang anak. Sudah bertahun-tahun lamanya Hannah merindukan datangnya si bayi mungil sebagai buah perkawinannya dengan ‘Imran. Karena begitu besarnya rasa ingin memiliki anak. la dan suaminya terus menerus berdoa kepada Allah agar cepat bisa menimang bayi. Sampai ia bernadzar, bila punya anak kelak ia akan menjadikan anaknya sebagai pelayan setia Baitul Maqdis. Dan Allah-pun mengabulkan doa pasangan suami isteri tersebut. Hannah hamil, ‘Imran pun senang dan terus-menerus bersyukur ke pada Allah atas karunia indah yang diterimanya.

Kedua pasangan suami isteri itu sangat berharap kepada Allah agar memberi bayi yang bejenis kelamin laki-laki, agar kelak jika sudah tumbuh dan besar bisa menjadi pelayan setia Baitul Maqdis seperti yang dinadzarkan. Akan tetapi, ketika Hannah melahirkan ternyata bayinya berjenis kelamin perempuan. Sehingga dia melapor dan mengadu kepada Allah. Dalam rintihannya dia berucap, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan, dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syetan yang terkutuk.” (QS. Ali ‘Imran: 36).

Ketika Maryam masih kecil, ayahnya meninggal dunia. Sehingga la sangat membutuhkan hadirnya seorang pengasuh untuk merawat dan mendidiknya. Waktu ibu Maryam membawanya ke masjid. Melihat Maryam kecil, mereka menaruh iba dan tergerak hati mereka untuk mengasuhnya. Maryam jadi rebutan, masing-masing orang ingin merawat dan mengasuhnya. Akhirnya dipilihlah jalan terbaik untuk menentukan siapa yang layak mengasuh Maryam, yaitu dengan undian anak panah. Dan begitu undian dilaksanakan, ternyata Zakaria yang keluar sebagai pemenangnya. Zakaria adalah seorang nabi dan utusan Allah. Kebetulan juga ia masih punya hubungan kekerabatan dengan ibunya Maryam. Zakaria adalah suami dari saudari Hannah, berarti ia adalah saudara ipar ibunya Maryam.

Mulai saat itu Maryam berada dalam tanggungan Zakaria, ialah yang memilihkan tempat khusus untuk tinggalnya Maryam. Tempat tersebut merupakan bagian dari Masjid, dan disebut Mihrab. Di situlah Maryam hidup dan dibesarkan. Bagi Maryam tempat itu juga menjadi rumah tinggalnya, di dalamnya ia beribadah siang dan malam. Ketaatan dan ketekunannya menjadi pembicaraan banyak orang, mereka kagum dan segan terhadap sosok Maryam. Tingkah lakunya yang sopan, tutur katanya yang santun membuat semua orang semakin menyayanginya. Zakaria selalu membimbing dan mengontrolnya, keajaiban demi keajaiban sering dijumpai Zakaria. Termasuk yang membuat Zakaria bertanya-tanya keheranan adalah, setiap ia masuk mihrab Maryam, ia menadapati makanan ada di dalamnya. Untuk mencari jawabannya, Zakaria bertanya kepada Maryam tentang asal muasal makanan itu. Dengan santun Maryam menjawab, “Makanan itu dari sisi Allah, sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa di sangka-sangka, (QS. All ‘Imran: 37).

Maryam tumbuh berkem bang sebagai wanita yang suci dan menjaga kesuciannya, ia menjauhi segala macam bentuk maksiat dan dosa. la hidup di sisi Baitul Maqdis dalam lindungan Allah. Suatu saat, malaikat datang kepadanya dan memberitahunya, bahwa Allah telah memberinya posisi yang tinggi. Al-Qur’an mengatakan, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, ta’atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya namanya al-Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (QS. Ali Imran: 42-43 dan 45).

Ketika ia umur 13 tahun, suatu saat dia keluar dari mihrabnya dan berjalan ke arah timur Baitul Maqdis untuk refresing. Di tengah perjalanan ia dihadang oleh seorang laki-laki yang berwajah ganteng dan berperawakan sedang. Maryam kaget, ketakutan dan sempat berprasangka buruk terhadap laki-laki yang tidak dikenalnya itu. la mundur beberapa langkah, karena khawatir akan terjadi hal yang buruk pada dirinya, sedangkan di dekatnya tidak ada seorang pun yang bisa menolongnya. la berdoa, “Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu orang yang bertaqwa.” (QS. Maryam: 18).

Ternyata laki-laki itu adalah bentuk wujud dari malaikat Jibril, ia segera menenangkan kegelisahan dan ketakutan Maryam dengan mengatakan, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (QS. Maryam: 19). Lalu malaikat jibril meniup kantong bajunya dengan sekali tiup dan menembus sampai ke rahimnya, kemudian dari tiupan itu Maryam hamil. “Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.” (QS. Maryam: 22). Setelah kurang lebih 9 bulan lamanya usia kandungan Maryam, akhirnya bayi yang dikandungnya lahir dan diberi nama isa. Jadi Isa itu anak manusia bukan anak Allah.
Ghoib, Edisi No. 37 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN