Innalillahi wa Innaa llaihi Rajiun. Akhirnya bertambah panjang draf dosa anak bangsa ini. Majalah porno yang di beberapa negara ditolak untuk masuk, di negeri muslim terbesar ini, dengan sangat sederhana terbit. Dukungan muncul dari berbagai pihak. Terutama mereka yang ke depan jelas akan bisa mengais rupiah dan ketenaran dari majalah itu.
Negeri ini bisa diadzab. Masalah pornografi mendapat sorotan khusus di banding dosa-dosa lain. Dalam al-Qur’an, Allah mengistilahkannya dengan fokhisyah (kekejian). Ayat ancamannya juga disendirikan, “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (QS. an-Nur: 19).
Adzab biasanya datang saat kita lengah. Dalam surat al-Qalam ayat 17-33, Allah menceritakan kisah para pemilik kebun yang mewarisinya dari ayah mereka yang dermawan. Tetapi para anak ini adalah tipe manusia yang hidup dengan hitung-hitungan manusia dan melupakan janji Allah. Kebun yang tadinya selalu ada jatah orang miskin itu akan dipanen dengan diam-diam pada pagi buta agar tidak ada orang miskin yang mengetahuinya. Hanya semalam. Ya, hanya semalam saja, “Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita.”
Para ulama tafsir menyebutkan, kesalahan mereka di sini ada dua. Pertama, tidak mengucap insyaa Allah ketika berencana melaksanakan sesuatu. Kedua, berencana memutus jatah orang miskin pada kebun itu.
Kita akan bertanya-tanya, hanya itu saja kesalahan mereka? Ya, memang hanya itu saja. Karena ternyata mereka masih memiliki nurani. Terbukti mereka mengakui kesalahan setelah itu, “…Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita” Jadi, hanya dua kesalahan itu. Sekarang marı bayangkan kalau dosanya lebih besar dari itu. Ancamannya pun disebutkan dengan jelas.
Dalam ayat yang lain, Allah menegaskan akan waktu cin-ciri datangnya adzab “Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. al-A’raf: 97-99).
Saat lengah. Saat tidur di malam hari. Atau saat bermain di siang hari. Saat mereka tidak menyangka sama sekali. Saat mereka tengah mabok menikmati. Adzab datang menghabisi.
Karena lengah artinya sudah tidak peduli.
Karena lengah artinya sudah sepakat dengan kemaksiatan.
Karena lengah artinya sudah ikut menikmati atau mengambil keuntungan dari dosa.
Karena saat lengah itulah, Allah ingin membalik keadaan dengan sangat mengejutkan. Mengejutkan orang-orang yang bangga dengan kekuatannya dan rencana matang yang sudah dibuatnya, berharap segera memetik hasil. Esok pagi bahkan, waktu yang terdekat. Sama sekali tidak terlintas di benak mereka bahwa hal itu akan terjadi. Tidak mereka sangka. Dalam kajian manusia, sangat tidak mungkin ada yang bisa menghancurkan ladang seluas itu dalam satu malam saja. Mereka lupa kekuasaan Allah.
Mereka lengah. Maka kita jangan lengah. Sampai mereka keluar dari negeri muslim ini. Atau menghentikan proyek maksiat yang tengah dicanangkan..