Katanya, orang yang telah meninggal dan belum dimakamkan itu bisa hidup lagi bila diloncati kucing. Hi hi hi mengerikan ya pasti orang-orang yang melihatnya akan lari tunggang langgang. Wong baru mendengar beritanya saja sudah merinding. Mayat hidup. mayat hidup…
Masih menurut mitos ini, mayat hidup itu memiliki kekuatan luar biasa. la bisa mendekap orang yang berada di sekelilingnya. Katanya, dekapannya itu begitu kuat sehingga tidak bisa dilepaskan lagi.
Lho…? Menurut mitos ini, kehidupan mayat untuk kedua kalinya itu hanya berlangsung sesaat. Hanya berlangsung beberapa menit saja. Setelah itu dia akan kembali terkapar dan tidak berdaya. Bukan berarti kemudian si mayat akan hidup lagi bertahun-tahun seperti kehidupannya sebelum meninggal.
Sekarang, mitos ini masih sering terdengar meski telah berubah menjadi gurauan. Bila ada yang mengatakan, “Hati-hati lho, bila mayatnya diloncati kucing hidup lagi.” “lya, kucingnya hidup lagi. Wong dia yang meloncat,” begitulah kira-kira jawaban orang-orang yang tidak percaya dengan mitos ini. Yang hidup lagi itu bukan mayatnya, tapi si kucing yang melompatinya. Masih tidak percaya? Coba saja buktikan
Memang, seiring dengan bergulirnya sang waktu, mitos ini mulai tersisih dari peredarannya. Tapi dulu, dua puluhan tahun yang lalu, mitos ini masih berkibar-kibar di tengah masyarakat. Ubaid misalnya. Pemuda yang menetap di Bogor ini semasa kecilnya merasakan ketakutan warga bila ada kucing masuk ke dalam rumah yang di dalamnya, sang mayat masih tergeletak di atas tikar.
Orang-orang yang di rumah itu berusaha keras mengusir sang kucing dan tidak membiarkannya masuk ke dalam rumah. Pokoknya rumah itu untuk sementara waktuharus steril dari kucing.
Di dalam situs internet pun mitos ini masih menghiasi halamannya. “Bila kucing melompati jenazah, maka akan membangunkan si jenazah dan bila jenazah memeluk orang yang ada di sekitarnya maka akan sulit untuk dilepaskan,” tulis situs tersebut tanpa menyebutkan alasan mengapa jenazah itu hidup lagi bila diloncati kucing.
Wah, kalau mayat itu bisa hidup lagi seperti sedia kala dan tidak menimbulkan akibat yang buruk, tentu banyak orang yang akan membiarkannya diloncati kucing.
Atau bahkan menangkap kucing dan memaksanya untuk melompati sang mayat. Bukankah, masih banyak orang yang belum rela ditinggal anak, istri, suami atau orangtuanya? Mereka menangis meraung-raung bila ajal itu datang menjemput. Masalahnya mitos ini hanya sekadar mitos yang tidak ketahuan ujung pangkalnya.
Dalam kaca mata agama, keyakinan ini jelas menyimpang. Yang menghidupkan dan mematikan itu hanyalah Allah . Tidak ada seorang pun di dunia yang bisa melakukannya, kecuali Nabi Isa apalagi seekor kucing. Kisah raja Namrud, yang mengaku bisa menghidupkan orang yang mati menjadi cermin tersendiri.
Sang raja bukannya menghidupkan orang yang telah meninggal. Tapi ia memanggil dua orang narapidana. Narapidana pertama dibebaskannya. Sedangkan narapidana kedua dihukum mati. Dengan itu dia mengatakan bahwa dia bisa menghidupkan dan mematikan.
Kemampuan Nabi Isa itu tidak dimiliki oleh orang lain. Karena itu adalah bagian dari mukjizat yang hanya diberikan Allah kepadanya.