JIMAT PENAMBAH KEWIBAWAAN

JIMAT PENAMBAH KEWIBAWAAN
JIMAT PENAMBAH KEWIBAWAAN

BENTUK JIMAT

Jenis jimat penambah kewibaan ini adalah asmak. Modelnya sangat sederhana sekali. Hanya berupa selembar kertas yang dibubuhi dengan tulisan-tulisan rajah di atasnya. Di sana ada sembilan kotak yang di dalamnya ditulis beberapa Asma Allah. Sedangkan dibagian luar kotak tersebut ditulis kalimat yang melingkarinya, yang berisi tentang permintaan kewibawaan dan kharismatik.

 

 

KESAKTIANH JIMAT

Sesuai dengan namanya, asmak kewibawaan ini jelas sekali gunanya untuk rnenambah kewibawaan alias kharismatik penggunanya. Tidak ada ritual khusus yang digunakan sebelum memakai jimat tersebut atau pada saat meruwatnya. Cukup dengan melipat kertas yangsudah ditulisi rajah itu dengan rapi kemudian dipakai bersama dengan ikat pinggang. Dengan begitu, bim salabim aba kadabra…ll Penggunanya pun berubah menjadi sosok yang kharismatik. Weleh… weleh…!

 

BONGKAT JIMAT

Semua orang tentunya ingin dirinya dihormati oleh setiap orang yang ada di sekelilingnya. Namun terkadang, bagi mereka yang tidak tahu menahu makna dan hakekat dari kehormatan itu akan menempuh setiap jalan yang bisa mengantarkannya pada kehormatan tersebut. Tanpa, mempedulikan seperti apa jalan yang ditempuhnya. Baikkah? Atau justru sebaliknya?

Kharismatik, itu yang katanya akan menjadikan orang lain “sendiko dawuh”, tunduk dan hormat, kepada kita. Kalau aura kharismatik sudah terpancar dari diri seseorang, maka akan membuat dirinya menjadi sosok yang penuh kewibawaan. Sehingga kalau dia bilang A, maka orang lain juga akan ikut bilang A. Demikian juga kalau dia mengatakan B, maka yang lainnya juga akan mengikutinya. Yang pasti pendapat dan kata-kata orangyang dari dalam dirinya terpancar aura kharismatik itu akan selalu didengarkan dan dipertimbangkan oleh orang lain.

Konon, aura kharismatik itu bisa diundang. Maksudnya, kalau ada orang yang biasa-biasa saja, aura tubuhnya redup (katanya sih…), maka ia bisa memiliki pancaran kharismatik jika dirinya mau melakukan ritual tertentu atau memakai barang tertentu.

Melakukan ritual tertentu itu maksudnya adalah seperti dengan mengamalkan jopa-japu alias mantra-mantra yang direkomendasikan para dukun atau yang lainnya. Sedangkan memakai barang tertentu adalah seperti memakai ‘akik’ atau cincin bermata batu dengan warna yang ditentukan juga, atau bisa juga dengan menggunakan asmak atau wafak sebagaimana yang kita bedah pada edisi kali ini.

Bicara tentang kharismatik atau kewibawaan, ada permasalahan dasar yang sebenarnya sangat urgen tapi malah sering kita kesampingkan. Sehingga yang terbersit dalam benak kita, kalau sedang bicara tentang kharismatik maka tentu ada sosok lain di belakang kita atau yang biasa kita kenal dengan istilah perewangan. Sebenarnya masalah kharismatik dan kewibawaan itu lebih tepat kembalinya pada karakter dan kepribadian kita.

Seseorang yang memakai cincin akik pada setiap jemarinya lantaran ingin mendapat kharismatik dan kewibawaan, tapi karakter dan kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari masih jauh dari sifat-sifat keteladanan, maka itu semua sama saja bohong.

Seorang pemimpin di sebuah perusahaan atau kantor, memakai jimat agar terlihat wibawa di hadapan bawahan-bawahannya, sedangkan kepribadiannya setiap hari sangat buruk, tidak memberikan sifat keteladanan, maka tetap saja kharismatik ini tidak akan didapatnya.

Seorang pejabat papan atas memakai jimat dalam bentuk apapun, dengan tujuan ingin terlihat kharismatik dan wibawa di depan publik, namun ia sering menerima uang panas korupsi, main wanita, dan perangai buruk lainnya, maka kharismatik dan kewibawaan itu tidak akan didapatnya. Bahkan ketika belang-belang kepribadiannya terungkap, tidak amanah dalam menjalankan tugas, maka bisa jadi yang dilakukan publik bukan malah tambah menghormatinya tapi justru malah akan melaknatnya.

Lantas di mana keampuhan jimat-jimat yang sebelumnya diagung-agungkan itu? Atau bahkan seorang da’i, lantaran hanya terobsesi dengan ungkapan kharismatik, lalu ia memakai jimat (na’udzu billah), agar nasehat-nasehat dakwahnya mampu menembus dinding hati ummat, menyentuh, berkesan dan lain sebagainya, tapi jika kepribadian dirinya sendiri justru jauh dari apa yang disampaikannya di hadapan ummat, lalu kharismatik seperti apa yang diinginkan da’i semacam itu? Menganjurkan masyarakat untuk tertib shalat jama’ahnya, tapi dia sendiri malah jarang melakukannya. Jangankan kharismatik, simpatik masyarakat pun tak akan mampir padanya.

Jadi, kharismatik itu bukan pada jimat yang dipakai. Juga bukan pada mantra yang dibaca. Melainkan kharismatik itu ada pada kepribadian dan karakter diri yang baik dan kuat, sehingga rnampu menebar pengaruh yang baik pula kepada orang lain. Hal inilah yang biasa kita sebut dengan istilah keteladanan.

Kita bisa mengambil contoh dari perjalanan hidup Rasulullah. Kalau boleh dibilang, beliau adalah sosok yang kharismatik sepanjang masa. Tidak heran jika ternyata hari ini sosok beliau dikagumi oleh kawan maupun lawan. Di barat ataupun di timur. Semua itu bukan lantatan beliau memakai jimat dan lain sebagainya, melainkan karena keteladanan yang beliau berikan kepada ummat manusia.

Apa yang dikatakannya sesuai dengan apa yang diperbuat. Tidak pernah melakukan hal-hal yang menodai keindahan karakternya. Sehingga Ummul Mukminin, Aisyah ra, ketika ditanya seorang sahabat tentang bagaimana kepribadian Rasulullah, dirinya menjawab, Akhlaknya adalah “al-Qur’an.”

Dari situlah terpancar kharismatik dan kewibawaan pada diri Rasulullah. Sekali lagi, bukan karena keampuhan jimat dan benda-benda kesyirikan lainnya, tetapi lantaran keteladanan sempurna yang beliau persembahkan untuk ummat manusia.

Maka dari itu, daripada kita harus sibuk-sibuk mencari jimat, japa dan mantra kesana kemari lantatan ingin agar diti kita wibawa dan penuh kharisma, toh juga kharismatik yang hakiki tidak akan kita dapat dengan hal-hal tersebut, mendingan kita sibukkan diri kita untuk memperbaiki diri kita sendiri. Karena hanya dari jiwa-jiwa yang baiklah kewibawaan dan kharismatik itu akan muncul dengan sendirinya.

 

Al-iman bil ghoib edisi: 110/4/2008

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN