BENTUK JIMAT
Jenis jimat pengasihan ini adalah wafak. Modelnya simpel sekali. Hanya selembar kertas putih dengan tulisan rajah-rajah di atasnya. Katanya, rajah-rajah itu ditulis menggunakan tinta yang sudah dicampur dengan minyak wangi Misk dan Za’faran.
KESAKTIAN JIMAT
Jimat ini disebut dengan jimat pengasihan. Gunanya untuk menarik simpati orang lain kepada penggunanya, Menurut keterangan yang didapat, apabila si pengguna tersebut dibenci banyak orang, sehingga tidak memiliki teman di manapun dirinya berada, maka dengan memakai jimat pengasihan itu akan menarik simpati setiap orang yang bergaul dengannya.
Bukan hanya simpati orang lain yang akan menghampiri penggunanya, melainkan juga rasa cinta dan kasih sayang akan mengalir padanya. Katanya, jimat ini cocok digunakan oleh para pemuda maupun para gadis yang tidak laku-laku kawin.
Tidak ada ritual khusus yang digunakan sebelum memakai jimat tersebut. Cukup dengan melipat kertas yang sudah ditulisi rajah itu dengan rapi kemudian dipakai bersama dengan ikat pinggang, dan disertai niatan tulus ikhlas menggarap keridhaan dari Tuhan. Yang bener aja, masa mencampur tauhid dengan syirik?
BONGKAR JIMAT
Bergaul dengan orang lain merupakan kebutuhan setiap manusia. Lantaran manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Setiap manusia ingin dihormati, dihargai, dikasihi, dicintai dan disayangi. Karena dengan hal-hal itu semua ia merasakan eksistensinva & tengah-tengah masyarakatnya.
Bila seseorang selalu dicuwekin oleh orang-orang disekitarnya dimanapun dirinya berada, maka hal itu akan menimbulkan perasaan tidak nyaman di tengah-tengah lingkungannya.
Dalam keadaan seperti itu, tentu seseorang akan bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa yang menimpa saya? Apa kekurangan diri saya? Apa yang menyebabkan orang lain menjauh dari saya? IniĀ adalah beberapa pertanyaan dalam rangka introspeksi diri.
Setelah itu, tentunya ia harus segera mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapinya itu. Nah, dalam mencari jalan keluar inilah biasanya sebagian orang tidak mau bersusah payah memikirkan pokok permasalahannya.
Dukun, Paranormal. Itu jalan keluar yang biasanya diambil oleh orang-orang yang kurang memahami masalah agama. Entah kenapa, bagi sebagian orang, yang namanya dukun atau sebutan-sebutan lain untuknya sering dijadikan sebagai solusi untuk problematika hidupnya. Ketika dilanda musibah, dukun yang pertama kali dimintai pertolongan.
Ketika ditimpa sakit, dukun menjadi solusi pertama sebagai tempat pelarian. Semua masalah lahiriyah maupun bathiniyah diserahkan kepada orang pintar alias dukun untuk menyelesaikannya. Bahkan ada orang yang ketika dilanda musibah sakit, dirinya belum puas kalau belum diobatkan ke orang pintar, meskipun sudah dibawa ke dokter.
Kaitannya dengan masalah sulit mendapatkan teman dan sulit diterima di sebuah lingkungan maupun komunitas, maka sudah semestinya seseorang itu melakukan evaluasi diri sebagaimana diungkapkan di atas. Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkan dirinya sulit untuk mendapatkan teman bergaul. Dan masing masing faktor mempunyai penyelesaian sendiri sendiri.
Misalnya, jika orang-orang yang ada di sekeliling kita pada menjauh dari kita, mungkin saja hal itu disebabkan lantaran kita pada dasarnya kurang pandai bergaul. Kita terlalu pasif. lstilahnya seperti tong tanpa isi, kalau tidak dipukul tidak mau mengeluarkan bunyi. Memang ada orang yang seperti itu. Kalau tidak diajak ngomong dia akan terus diam, dan selamanya tak pernah memulai pembicaraan yang akrab dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Maka dari itu, jika ternyata masalahnya adalah ini, kita harus mulai belajar sedikit demi sedikit bagaimana kita bisa menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitar kita. Atau bisa juga karena kita orangnya sangat tertutup. Jadi seolah-olah di dunia ini cuma ada kita saja. Kalau kita tidak mau terbuka dengan orang lain, bagaimana mungkin orang lain akan menghampiri kita dan mau terbuka dengan kita?
Bahkan untuk membicarakan hal-hal yang ringan saja kita tidak mau. Entah karena malu, enggan atau tidak tahu bagaimana memulainya. Kalau itu masalahnya, kita bisa berlatih terbuka dengan orang-orang dekat kita. Tapi yang jelas, terbuka di sini tidak berarti menceritakan semua rahasia pribadi kepada orang lain.
Ada lagi kemungkinan yang lain, barangkali kita itu berperangai buruk. Mungkin kita suka mencela, suka marah, suka mencaci, dan suka menyakiti hati orang lain, baik dengan lisan kita ataupun lewat sikap dan tingkah laku kita yang tidak memperhatikan sopan santun. Kita juga kurang berkasih sayang dengan sesama. Bisa jadi kita kikir, tidak mau berbagi dengan orang lain sekalipun dalam hal-hal yang kecil.
Kalau kita saja tidak mau berkasih sayang dengan sesama, bagaimana mungkin Allah akan memberikan perasaan kasih sayang orang lain kepada kita?
Dari Zaid bin Wahab berkata, aku mendengar Jarir bin Abdillah meriwayatkan dari Nabi bersabda, “Barangsiapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.” (HR. Bukhori)
Riwayat lainnya; Dari Abdullah bin Amr, bahwasanya Rasulullah bersabda, “sayangilah orang-orang di bumi, maka penduduk langit akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi, katanya: Hadits Hasan Shahih)
Kalau kita ingin di terima oleh orang-orang di sekitar kita, disayangi dan dihormati, maka kunci utamanya adalah diri kita sendiri, sudah sejauh mana kita mengasihi, menyayangi serta menghormati orang lain. Wallahu A’lam bish Shawab.
Al-iman bil ghoib edisi 106/4/2008