Jin Mukmin Penghuni Surga

Manusia dan jin diciptakan Allah hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Bagi orang-orang yang telah melaksanakan amanahnya dengan baik maka Allah telah menjanjikan kepada mereka tempat kembali yang terbaik. Itulah surga.

Lalu apakah jin mukmin juga sama seperti manusia? Mereka akan dimasukkan ke dalam surga? Masalah yang menjadi perdebatan di kalangan ulama.

Ada yang menyatakan bahwa mereka hanya berada di halaman surga dan tidak masuk ke dalamnya. Bila pada kehidupan duniawi jin memiliki kemampuan melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka, maka menurut pendapat ini pada saat di surga keadaannya terbalik. Manusia bisa melihat jin sedangkan jin tidak dapat melihat mereka.

Pendapat kedua mengatakan bahwa jin mukmin akan menghuni al-a’raf, satu tempatyang menjadi transit antara neraka dan surga. Namun, sebagian ulama yang lain ada yang tidak memberikan jawaban dalam masalah ini. Mereka menyerahkan semuanya kepada Allah.

Sedangkan pendapat sebagian besar ulama adalah bahwa jin mukmin masuk ke dalam surga sebagaimana halnya manusia yang beriman. Sebagai balasan atas amal baik mereka saat di dunia.

Ibnu Katsir mentarjih bahwa pendapat yang keempat ini lebih kuat dalilnya. Dengan kata lain berdasarkan kepada firman Allah dalam surat ar-Rahman jin mukmin juga masuk surga. Allah berfirman, “Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar- Rahman: 74)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabbnya ada dua surga. Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan.” (QS. Ar Rahman: 46-47)

Menurut Ibnu Katsir ayat ini umum, mencakup jin dan manusia. Dan ini adalah dalil yang paling tegas mengatakan bahwa jin juga masuk dimasukkan ke dalam surga apabila mereka beriman dan bertakwa. (Ibnu Katsir 2/ 287)

Surga adalah karunia Allah yang terbesar kepada hamba-Nya. Karunia yang wajib untuk disyukuri. Oleh siapapun baik dari bangsa jin atau manusia. Dalam salah satu riwayat Rasulullah pernah mengungkapkan kekesalannya kepada sebagian sahabat yang hanya diam saja saat Rasulullah telah selesai membacakan surat ar-Rahman. Apa yang dilakukan sahabat itu berbeda dengan jawaban bangsa jin.

Hal ini berdasar kepada hadits riwayat Jabir bahwa Rasulullah membaca surat ar-Rahman hingga selesai kemudian bersabda, “Mengapakah aku lihat kalian diam, sungguh jawaban jin lebih baik dari (jawaban) kalian. Setiap kali kubacakan kepada mereka ayat ini, “Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kalian dustakan,” mereka selalu menjawab, “Kami tidak mendustakan nikmat-nikmat-Mu sama sekali. Bagi-Mu segala puji.” (HR. Turmudzi). Hadis ini dihasankan oleh ahli hadits Nashiruddin al-Albani.

Ibnu Taimiyah dalam kitabnya majmu’ fatawa berkata “Jin kafir disiksa di akhirat, sebagaimana kesepakatan para ulama’. Sedangkan jin mukmin, menurut jumhur ulama dimasukkan kedalam surga. (Majmu Fatawa, 19/31)

Karena itu, mari terus kita gali amal kebaikan agar tidak ketinggalan oleh bangsa jin yang beriman dan bertakwa. Agar tidak ketinggalan kereta.
Ghoib, Edisi No. 34 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN