Jin Pendorong Selingkuh?

Entah jaman apakah ini. Begitu banyak  keanehan yang terjadi. Dalam tata kehidupan rumah tangga, misalnya, tidak sedikit orang-orang yang tak lagi memandang sakral sebuah hubungan suami istri. Indicator terpentingnya, adalah maraknya perselingkuhan, terutama di kalangan orang-orang dengan tingkat ekonomi yang lumayan mapan.

Lantas, mungkinkah jin bisa mendorong perselingkuhan? Wah ini pertanyaan yang mungkin terasa tiba-tiba. Apa iya, ada hubungannya antara jin dan perselingkuhan. Bagi sebagaian orang, barangkali ini pertanyaan ngawur. Bahkan terkesan mengada-ada. Tetapi beberapa dalil dan bukti lapangan, menunjukkan bahwa jin bisa menjadi pendorong selingkuh, bahkan kemudian ia bisa juga menjadi penyebab perceraian. Soal jin bisa menjadi penyebab perceraian, dengan julas al-Qur’an menyatakan. Perhatikan ayat berikut, yang artinya, “…. Mereka melakukan sihir kepada manusia. dan apa yang turunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.’ Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antar seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak member madharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang member madlarat kepadanya dan tidak member manfaat. Dan mereka telah meyakini bahwa barangsiapa menukarnya (kitab Allah dengan sihir tersebut, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 102)

Dari ayat tersebut, dapat dimengerti bahwa jin bisa menjadi penyebab perpisahan antara pasangan suami istri. Padahal, sakinah, mawaddah wa rahmah itulah butir kata-kata yang sering dilantunkan dalam do’a setiap muslim yang akan mengarungi bahtera rumahtangga. Suasana dan perasaan yang tenang, cinta dan kasih sayang adalah harapan yang ingin dibangun setiap suami istri.

Setiap pasangan tentu ingin agar seluruh anggota keluarga merasakan suasana surgawi di dalam iklim rumah tangga. Baiti Jannati (Rumahku Surgaku), begitulah slogan yang diajarkan Rasulullah SAW. kepada umatnya. Namun, nuansa yang Islami, hubungan antar anggota rumah tangga yang harmonis tidak bisa terkondisikan dengan simsalabim abrak-gedabrak langsung ada seperti layaknya orang main sulap. Tapi membutuhkan usaha yang terarah dan jalinan antar individu yang komunikatif atas dasar rasa saling percaya dan pengertian. Rumah tangga Rasulullah SAW. merupakan prototipe yang ideal untuk kita jadikan cermin teladan.

Kita tidak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan kita, kalau rumah tangga yang seperti tersebut di atas, tiba-tiba nuansanya berubah. Anara individu saling curiga, maunya menang sendiri, egois, cepat marah, suami enggan pulang ke rumah, istri tidak betah tinggal di rumah, aroma rumah yang busuk, anak tidak mau diatur. la melihat orangtuanya seperti melihat hantu yang menakutkan, suasana yang tegang dan menyeramkan, rumah tangga yang beraroma surgawi berubah menjadi Baiti Nari (Rumahku Nerakaku).

Kondisi rumah seperti itu, bila tidak diselesaikan dengan baik dan bijak, bisa menimbulkan perubahan revolosioner dalam rumah tangga. Salah satunya, mendorong teriadinya perselingkuhan yang dilakukan si suami maupun si istri.

Lalu bagaimana hubungan antara perselingkuhan, perceraian, jin dan juga sihir? Hubungannya sangat dekat. Pada ayat di atas secara jelas, bahwa sihir yang dilakukan oleh jin yang bekerjasama dengan manusia, bisa menceraikan pasangan suami istri. Artirya, cerainya itu sendiri merupakan hasil akhir, atau akibat yang dituju oleh jin. Sedangkan setiap akibat ada sebabnya. Setiap tujuan, ada jalannya. Nah, perselingkuhan itulah salah satu jalan kotor menuju perceraian, yang akan dimainkan oleh syetan, juga jin yang melihat kesempatan itu, atau jin yang dipakai dalam sihir.

Bagaimana jalan ceritanya atau kronologinya? Mula-mula syetan menggoda pasangan suami istri dengan berbagai cara. Menggoda dengan bisikan, bahwa suami atau istrinya jauh lebih jelek dari lelaki lain atau perempuan lain yang ia lihat di luar. Mungkin teman, mungkin sahabat atau rekan kerja. Bila bisikan itu sudah mengena di hati, maka, terus menerus syeten itu mengipas-kipas hati orang tersebut, memunculkan percekcokan, perselisihan dan ketidakharmonisan. Bahkan bisa sampai mendorong ke perselingkuhan.

Proses dorongan syetan untuk melakukan itu semua, bisa dari cara yang halus sampai carayang kasar. Carayang halus, ya itu tadi, melalui bisikan. Cara yang kasar, bisa saja syetan itu merasuk ke dalam tubuh orang tersebut, baik karena kemauannya sendiri, atau karena melalui jalan sihir. Sihir itu bisa karena keinginan salah satu pasangan, atau karena orang lain. Misalnya pasangan selingkuhnya meminta para tukang sihir untuk menyihir pasangan resmi dari kawan selingkuhnya itu. Begitulah.

Namun, karena ini semua masalah yang berhubungan dengan keghoiban, maka kita harus mengimaninya dengan dasar-dasar yang telah diajarkan oleh lslam, alias harus sesuai dengan syari’at lslam.

Karena ini berkaitan dengan sesuatu yang ghoib yang tidak bisa dilihat oleh indra kita dan tidak bisa dihitung dengan teori matematika. Referensi paling akurat untuk m,enjawabnya adalah Al-Qur’an dan Hadits. Karena itu, perhatikanlah firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 102. Allah menceritakan keberadaan ilmu sihir, pengaruhnya dan peranan jin atau syetan sebagai eksekutor dalam konspirasi jahat tersebut. Allah menegaskan, “Maka mereka mempelajari dari keduanya sesuatu (sihir) yang dengannya mereka memisahkan seseorang (suami) dengan istrinya.”

Untuk memperjelas pemahaman kita akan maksud ayat tersebut, marilah kita perhatikan penjelasan para ahli tafsir.

  1. lbnu Jarir dalam tafsirnya Jami’ul Bayan (1/462-467) berkata, “Sihir adalah pengelabuhan mata agar melihat sesuatu berlainan dengan aslinya. Pemisahan suami istri terjadi melalui sihir yang ditujukan ke salah satu dari keduanya sehingga ia melihat sesuatu yang lain dengan aslinya. Yang tampan atau cantik terlihat jelek, lalu berpaling darinya dan akhirnya bercerai. Tukang sihir berperan untuk memisahkan keduanya dengan memunculkan sebab-sebab yang bisa membuat mereka saling membenci. Sebagaimana dikatakan lmam Qatadah, “Pemisahan dengan cara mempengaruhi salah satu dari keduanya, sampai satu sama lainnya saling membenci.”
  2. lbnu Katsir dalam tafsirnya (I/125) berkata: “Apa yang mereka lakukan adalah perbuatan yang keji, yaitu memisahkan antara suami istri, padahal antara keduanya masih terjalin ikatan kasih sayang. Lni adalah perbuatan syetan. Dan cara pemisahannya melalui sihir yang bisa memberi ilusi yang buruk antara satu sama lainnya. Seperti perawakan yang jelek atau menimbulkan kebencian dan sifat anti pati yang akhirnya keduanya bercerai.”
  3. lmam Al-Maraghi dalam tafsir Al-Maraghi I/180 mengatakan, “Sihir itu mengandung tipuan rekayasa atau black magic. Itu adalah konspirasi jahat dan ilmu yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh minoritas manusia, maka dari itulah disebut dengan sihir karena cara kerjanya tersembunyi.”

Dari penjelasan para ulama tafsir, kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu sihir itu memang ada sebagaimana yang telah disebutkan beberapa ayat dalam al-Qur’an. Dengan kata, Sahara dan Saahir. Itu adalah perbuatan keii dan sangat tercela yang didalangi syetan dari golongan jin yang bekerjasama dengan syetan dari jenis manusia (tukang sihir). Pengaruh sihir tidak hanya pada penyakit fisik, tapi juga pada hati yang berkaitan dengan perasaan cinta, benci, mengumpulkan dan memisahkan,  mendekatkan dan menjauhkan.

Ibnul Qayyim berkata, “Sihir dapat mengakibatkan sakit, malas, terikat, cinta, benci dan sejenisnya yang telah diketahui banyak manusia. Tukang sihir bisa mengelabui mata-mata yang memandang. Sehingga yang dilihat berlainan dengan hakikatnya, dan itu merupakan pemutarbalikan pandangan indra manusia”. Maka tidak mustahil kalau sihir juga memutar balikkan perasaan dan perangai manusia. Karena tidak ada bedanya antara perubahan pandangan mata dengan perubahan perangai yang termasuk sifat jiwa dan badan. Jadi sihir bisa mengelabuhi indra sehingga sesuatu yang beku terlihat bisa bergerak, sesuatu yang nyambung tedihat terpisah, sesuatu yang mati kelihatan hidup. Sebagaimana sihir juga bisa merubah sifat manusia. Sehingga ia membenci kekasihnya, atau mengasihi orang yang dibencinya. Dan pengaruh lainnya.

Allah menceritakan kisah tukang sihir Firaun, “Mereka mengelabuhi mata manusia dan menjadikan manusia takut serta mereka mendatangkon sihir yang menakjubkan.” (QS. Al-Araf: 116).

Allah menyebutkan bahwa waktu itu mata manusia tersihir, dan itu bisa teriadi dengan mengelabuhi mata atau yang dipandang mata yaitu tali-tali dan tongkat. Seperti tukang sihir yang minta bantuan roh (syetan) untuk menggerakkannya. Manusia mengira tali-tali dan tongkat itu beryerak sendiri, begitu juga ketika ada karpet atau tikar yang bergerak tanpa seorangpun menariknya. Padahal syetanlah yang menariknya.

Rasulullah SAW. juga menjelaskan peran besar jin dalam mendorong perselingkuhan dan perceraian, “Sesungguhnya iblis membangun istananya di atas air. Lalu ia menyebar pasukannya. Anggota yang paling dekat hubungannya dengan iblis adalah mereka yang paling dahsyat dan paling banyak melakukan fitnah (penyesatan) pada manusia. Bila seseorang dari mereka datang menghadap iblis sambil berkata, “Saya telah melakukan ini dan itu.” Maka iblis menjawabnya, “Sebenarnya kamu belum berbuat apa-apa” Lalu datang yang lainnya seraya berkata, “Aku tidak meninggalkan fulan kecuali telah aku buat dia bercerai dengan istrinya.” Maka iblis menimpali, “Sungguh hebat, apa yang kamu lakukan.” Al-A’masy berkata, “Seingat saya dia berkata, ‘Hendaklah kamu terus bersamanya.” (HR. Muslim).

Kata-kaa syetan, “Aku tidak meninggalkan fulan kecuali telah aku buat dia bercerai dengan istrinya” pada hadits diatas, tidak disertai penjelasan oleh syetan tersebut bagaimana cara ia mengacaukan hubungan suami istri. Itu artinya, ia bisa dengan berbagai cara, dengan sihir, dengan cara dia sendiri, dan tentu saja dengan mengipas-kipas dorongan untuk melakukan selingkuh. Sedang selingkuh itu sendiri, merupakan perbuatan terlarang yang syetan akan terus menggoda manusia untuk melakukannya.

Karena itu, waspadai jin pendorong selingkuh yang bergentayangan disekitar rumah tangga Anda! Berlindunglah kepada Allah yang mencipakan dan memelihara semua makhluk dan mengendalikan mereka.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 8/1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN