Keledai termasuk hewan yang hidup di daerah gurun, seperti halnya unta. la banyak ditemukan di dataran Timur Tengah. Meski dengan tanggapan yang berbeda. Bila unta menjadi hewan impian dan dambaan setiap orang, maka perasan semacam ini tidak akan terjadi pada keledai.
Dia bukanlah hewan kesayangan, bahkan nasibnya sangat jauh mengerikan. Keledai menjadi binatang yang paling dibenci. Di dalam Al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa ringkikan keledai menjadi juara dalam perebutan tropi suara terburuk di dunia. “Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai…” (QS Luqman: 19).
Lalu, seperti apakah ringkikan keledai itu sehingga dianggap sebagai suara terburuk? Suara keledai keluar dari hidung dan tersendat-sendat seperti orang menangis tersedu-sedu, tapi dengan interfal yang panjang diringi dengan pekikan suara yang memekakkan gendang telinga. Sangat menjijikkan. Orang yang baru mendengar ringkikan keledai, akan terbayang firman Allah di atas.
Lebih jauh lagi disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa suara keledai merupakan pertanda datangnya syetan. Karenanya kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah dari godaan syetan.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar kokok ayam, maka mintalah keutamaan kepada Allah, karena ayam itu melihat malaikat. Dan bila kalian mendengar ringkik keledai, maka segeralah berlindung kepada Allah dari gangguan syetan karena keledai itu melihat syetan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Nafi’ disebutkan bahwa keledai tidak akan meringkik bila tidak melihat syetan, atau syetan menyerupai sesuatu benda yang terlihat dengan mata telanjang. Bila demikian halnya maka sebutlah nama Allah dan bacalah shalawat. lyadh mengatakan bahwa perintah untuk membaca taawudz dilandasi oleh kekhawatiran timbulnya gangguan dan bisikan- bisikan syetan. (Tuhfatul Ahwadzi 9/300).
Secara lebih jauh Sofyan ats-Tsauri mengatakan bahwa bila ada hewan yang berbicara dengan bahasa masing-masing, maka suara itu merupakan bentuk tasbih (pujian) hewan tersebut kepada Allah. Namun hal ini tidak terjadi pada keledai. Ringkikannya bukanlah tasbih. (Tafsir Qurtubi 14/72)