“Keraguan Membawa Bencana”

Eling Budiharso (Guru SMU Negeri):

Kalau saya ditanya tentang tathoyur yang artinya takut merasa sial atas sesuatu yang pernah dilihat, didengar atau diketahui, mungkin saya termasuk orang yang tidak mempercayainya. Meski saya dulu tinggal di perkampungan yang masih kental sisa-sisa budaya Hindu Budhanya.

Contohnya ibu saya sendiri. ketika tiba-tiba ibu menemukan seekor ular yang kebetulan saat itu bersembunyi di laci meja, ibu langsung teringat bahwa ia dulu pernah berjanji melakukan sesuatu tapi belum dikerjakannya.

Mungkin karena takut sial dengan datangnya ular itu maka ibu waktu itu langsung mengingat-ingat apa yang pernah dijanjikannya. Rupanya ibu pernah berniat membelikan saya sepeda tapi belum kesampaian. Setelah melihat ular di laci meja itulah beberapa lama kemudian saya dibelikan sepeda.

Masih ada lagi pantangan- pantangan yang berkaitan dengan hari-hari tertentu yang juga masih berkembang di daerah Tegal. Misalnya sewaktu ibu mertua menjenguk keluarga saya di Jakarta Timur.

Pulangnya ke Tegal, saya mengantarkan Ibu mertua dengan mobil pribadi pada hari Kamis. Dan tiba-tiba saja, di tengah perjalanan mobil saya mengalami masalah .Mogok. Saat itulah saya baru tahu bahwa sebenarnya sejak awal Ibu mertua tidak ingin bepergian pada hari Kamis, karena ia langsung memarahi saya lantaran berani melanggar pantangan yang sudah diyakininya.

Mungkin karena sudah ragu- ragu sejak awal itulah sehingga ibu mertua langsung marah begitu apa yang dikhawatirkannya terbukti.
Ghoib, Edisi No. 35 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN