Pada awal bulan Juli 2005. Surat yang berisi sebuah jimat, dikirimkan oleh seorang gadis asal Palembang yang bekerja sebagai guru privat dari rumah ke rumah. Dalam tiga lembar tulisan yang dikirimkannya, ia menceritakan kisahnya dalam mencari kesembuhan dan ketenangan atas dirinya:
“Masalah ini berawal, ketika saya melakukan kesalahan yang paling dibenci Allah. Saya pergi ke ‘orang pintar’ atau dukun. Pada saat itu saya selalu merasa nyeri di dada kiri. Saat nyeri datang, nafas terasa berhenti, saya benar-benar menderita sekali. Akhirnya dukun itu mengobati saya. Katanya, harus ada 3 tahapan yang dilalui, sampai yang terakhir kali saya harus ‘dikunci’ atau dibentengi agar sakit itu tidak kembali lagi. Setelah saya jalani semuanya, semua itu sia-sia saja, karena rasa sakit masih sering datang.
Saya terus berobat ke dukun tersebut, bahkan kali ini lebih parah lagi. Di sana, bukan cuma berobat, namun saya juga semakin sering minta tolong dalam mencari pekerjaan lewat dukun tersebut. Contohnya, ketika akan melamar ke sebuah perusahaan, saya minta bantuannya agar dapat pekerjaan yang dimaksud. Akhirnya saya diberi sebuah “pegangan” berupa liontin. Dukun itu mengisinya dengan mantra-mantra untuk menambah kesaktian dan dapat membantu siapa pun yang memilikinya.
Begitulah seterusnya, kurang lebih 5 bulan terakhir ini, saya mulai sadar kalau jalan yang selama ini saya tempuh adalah jalan yang salah dan jalan paling dibenci Allah. Selama saya mendatangi dukun tersebut, saya tetap melaksanakan sholat walaupun masih suka bolong-bolong.
Setelah membaca Majalah Ghoib, saya ingin segera bertaubat. Sekarang ini saya sudah melepaskan liontin itu dari leher saya dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Seperti berusaha shalat 5 waktu aktif tanpa bolong-bolong lagi. Berpuasa sunah Senin-Kamis serta ikut pengajian. Namun, rasa berdosa dan juga perasaan bersalah selalu menghantui saya. Selain ingin melebur dosa, saya juga mau mengusir semua mantra-mantra itu dari liontin juga dari tubuh saya.
Sebentar lagi saya akan menikah, saya ingin punya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Tanpa membawa “pegangan” yang menjadi beban buat saya. Sekarang saya terima semua yang Allah takdirkan, walau impian saya ingin mendapat pekerjaan belum tercapai, namun saya tetap bahagia, karena Allah SWT pasti akan memberikan yang terbaik untuk saya.”
Bentuk Jimat
Jimat yang kita bongkar kalin ini, berbentuk sebuah liontin. Pada saat dikirimkan, liontin ini ditempatkan di dalam kotak kecil berbentuk empat persegi panjang. Liontin ini terdiri dari sebuah batu berwarna kuning menyala, yang dapat dilihat secara tembus pandang dari kedua sisinya. Batu kuning tersebut ditempatkan pada sebuah kerangka berwarna silver, dengan empat buah penjepit batu yang disertai bandulan untuk tempat kalung yang biasa digunakan sebagai hiasan di leher. Namun, saat dikirimkan, tidak terdapat kalung pada liontin ini.
‘Kesaktian Jimat’
Setelah diisi mantra-mantra oleh sang dukun. Liontin ini dipercayai bisa membentengi diri dari berbagai macam penyakit. Bahkan bisa membantu mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Untuk menambah keyakinan gadis ini kepadanya. Si dukun itu juga telah mengisi tubuh gadis ini dengan benda semacam susuk, letaknya di kening di antara kedua alis. Pada hari-hari tertentu, gadis ini juga harus mandi kembang yang telah dirajahi, supaya ia semakin mudah mendapatkan pekerjaan.
Bongkar Jimat
Kesehatan merupakan anugerah dari Allah yang sangat didambakan oleh seluruh insan manusia di muka bumi. Dengan kesehatan, seseorang dapat memaksimalkan ibadahnya kepada Allah. Memperoleh kesembuhan adalah usaha yang harus kita lakukan, jika kita memiliki masalah pada kesehatan badan. Namun, pergi ke dukun atau orang pinter bukanlah pilihan yang tepat untuk kita lakukan. Potret kesesatan dukun, sangatlah jelas pada peristiwa yang di alami gadis ini. Aktivitas pemagaran diri yang dijalaninya dalam tiga tahapan, mandi air kembang yang telah dirajahi, serta pengisian liontin dengan mantra-mentra, merupakan amalan yang menyesatkan bahkan dilaknat oleh Allah.
Liontin yang awalnya merupakan pemberian dari ibunda tercinta telah disalah gunakan dukun untuk menipu orang. Padahal, liontin hanyalah sebuah benda yang lebih pantas untuk perhiasan, yang tidak akan memberikan manfaat atau mudharat apa-apa bagi kesehatan manusia, apalagi dapat membantu mencarikan pekerjaan.
lngatlah dan waspadalah, ketika nanti para panghuni neraka berkumpul mengelilingi lblis dan mencercanya, lblis berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan janji yang benar kepada kalian,” yakni dalam hubungannya dengan Hari Kebangkitan dan Hari Pembalasan. “dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyaIahinya,” yakni aku pun menjanjikan kepada kalian bahwa hari pembalasan tidaklah ada. Akan tetapi, aku menyalahi janji itu, yakni kenyataannya tidak seperti itu. “Sebenarnya aku tidak punya kekuatan dan kekuasaan atas kalian,” yakni aku tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk memaksa kalian menjadi pengikutku. “Aku hanya mengajak kalian; lalu kalian mengikuti ajakanku. “Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri,” yang telah mengikuti ajakanku. “Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian,” yakni menyelamatkan kalian dari azab. “Dan begitupun kalian sekali-kali tidak dapat menolongku,” dari azab.
Sesudah itu, syetan mengumumkan keterlepasan dirinya dari orang-orang yang mengikutinya itu seraya berkata, “Sesungguhnya sejak dahulu aku pun tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah),” yakni aku berlepas diri dan mengingkari bahwa kalian mempersekutukan aku dengan Allah. Kalianlah yang mematuhi bisikan jahatku untuk berbuat syirik. Kemudian, sesudah itu, syetan menegaskan tempat kembalinya. Syetan berkata, “Sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim itu adalah azab yang teramat pedih.” (QS. Ibrahim: 22).
Begitulah, wahai saudaraku, syetan dan para dukun pembantunya menyesatkan manusia, setelah itu mereka berlepas diri dari perbuatan kita. Mari kembali kepada jalan yang diridhoi Allah. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh gadis ini sekarang. Semoga ia memperoleh kesembuhan atas segala penyakit yang selama ini mengganggunya. Semoga ia juga dapat mengarungi bahtera rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, seperti yang dicita-citakannya.
Ghoib Ruqyah Syar’iyyah
Sumber : Bongkar Jimat Majalah Ghoib Edisi 46/3