Matahari dan Bulan Bahan Bakar Neraka

Seorang narapidana tertunduk lesu memasuki sel berjeruji besi. la sama sekali merasa tidak bersalah, namun apa boleh buat vonis delapan bulan penjara telah dijatuhkan. Palu hakim telah diketok. Hanya karena ia menerima titipan sepeda motor temannya. Ternyata sepeda motor tersebut adalah barang curian, sehingga dia dituduh ikut membantu pencurian. Hatinya geram, giginya sampai bergeretak ketika ia dimasukkan dalam sel yang sama dengan pencuri sepeda motor yang notabenenya masih temannya sendiri. Ingin rasanya dia melumat dan menelannya. mentah-mentah.

Kemarahan yang memuncak hingga ke ubun- ubun dalam diri sang narapidana adalah sesuatu yang wajar. Wajar karena ia menjadi korban atas kesalahan orang lain. Begitulah kehidupan dunia. Terkadang jauh dari keadilan.

Dalam kehidupan akhirat, kisah sang narapidana akan terjadi kembali. Kali ini penghuni neraka juga dibuat gemas dan geram dengan kemarahan yang tidak lagi terbayangkan. Dengan kasus yang sama, yaitu dia disatukan dengan sesembahan yang telah menyebabkannya masuk neraka. Yang membedakan antara sang narapidana dengan penghuni neraka hanyalah karena penghuni neraka secara sadar melakukan penyembahan kepada selain Allah.

“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. (QS Al-Anbiya’: 98-99)

Allah akan mempertemukan pemuja berhala dengan sesembahan mereka di neraka, sebagai bagian dari siksa itu sendiri. Sebagaimana ungkapan Ibnu Rajab, “Ketika orang-orang kafir menyembah kepada selain Allah, dan mereka meyakini bahwa apa yang mereka sembah akan memberi syafaat dan mendekatkan diri mereka kepada Allah, maka mereka akan disatukan dengan sesembahan mereka di neraka sebagai bentuk penghinaan dan agar mereka semakin sedih dan menyesali atas perbuatan mereka. Karena sesungguhnya bila seseorang disatukan dengan orang yang menyebabkan mereka hina dan tersiksa, tentu akan lebih menyakitkan mereka.” (Attakhwif minannar: 105)

Itulah mengapa di hari kiamat, matahari dan bulan akan digulung dan dimasukkan ke dalam neraka. Matahari dan bulan menjadi bahan bakar neraka. Dalam sebuah hadits, “Matahari dan bulan akan digulung (dan dimasukkan) ke dalam neraka.” (HR. Baihaqi)

“Sesungguhnya dikumpulkannya matahari dan bulan di neraka karena keduanya telah disembah. Bukanlah api neraka menyiksa matahari dan bulan. Hal ini untuk semakin memperdalam penyesalan orang-orang kafir.” Demikianlah Imam Qurthubi menjelaskan hadits di atas dalam kitab Tadzkiratul Qurtubi

Penyembahan matahari sampai detik ini masih terus berlangsung di beberapa tempat. Matahari dan bulan hanyalah satu dari sekian banyak berhala yang menjadi sesembahan selain Allah. Sesembahan yang akan menyertai mereka di neraka.

Waspadalah! Waspadalah! Jangan sampail bersatu dengan berhala, matahari dan bulan atau sesembahan lainnya di neraka.

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 20 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN