Mengupayakan Keturunan Tanpa Merusak Iman

Bukan hal yang ringan. Ketika seorang dokter spesialis kandungan menyatakan bahwa salah satu dari Anda dinyatakan sulit memiliki keturunan, atau bahkan diklaim mustahil. Atau ada masalah baik pada rahim istri atau pun pada sperma suami. Seperti petir di siang bolong. Terbayang kehidupan sepi di masa tua. Tidak bisa melihat buah cinta kita sukses.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ternyata kemandulan tidak selamanya berawal dari permasalahan medis. Maka dari itu, solusinya juga harus diupayakan dari berbagai cara. Tentu tetap dengan catatan upaya itu harus masih dalam koridor yang dibolehkan lslam. Berikut beberapa solusi yang kiranya dapat membantu pasangan yang belum dikarunia buah hati hingga hari ini.

  1. Terapi medis

Permasalahan kesulitan mendapatkan keturunan pertama kali harus dilihat dari sisi medis. Karena inilah yang nampak dan dapat dideteksi lebih dini. Untuk melihat gangguan dan halangan seorang istri dari kehamilan.

Dengan lapang hati dan fikiran, seorang suami dan istri harus berusaha ke medis. Jangan dihantui oleh perasaan yang tidak-tidak sebelum Anda ke dokter. Tidak usah takut dengan vonis dokter. Karena hakekatnya, semuanya bukan kita yang menghendaki. Baik mempunyai keturunan sedikit atau banyak, atau tidak punya sama sekali, telah menjadi catatan takdir.

Seorang suami harus bisa menerima keputusan dokter apa pun hasilnya. Dan dia juga harus bisa menenangkan istrinya, bahwa apaun hasil pemeriksaan akan diterima bersama dengan lapang hati.

Bisa jadi permasalahannya memang rumit. Bisa jadi ada masalah di salah satu pasangan. Tetapi  Anda akan lebih tenang karena ketidakjelasan dalam rumah tangga telah selesai. Kini telah jelas bagi Anda. Dan selanjutnya Anda bisa menentukan langkah yang lebih baik bagi keluarga.

Keputusan ini pun terkadang tidak selamanya benar. Karena terdapat juga kasus di lapangan orang yang telah divonis tidak punya keturunan oleh kedokteran ternyata bisa dalam ilrentang waktu yang memang cukup lama, pasangan itu bisa mendapatkan keturunan.

Karena memang, masalah mendapatkan keturunan berhubungan dengan masalah rizki. Dan masalah rizki adalah masalah yang ghoib. Tidak ada yang tahu kecuali Allah semata. Manusia hanya berupaya dan mendeteksi sebatas kemanusiaan. Sementara hasil dan akhirnya kembali kepada ketentuan Allah.

Seperti yang dialami oleh seorang pengusaha wanita yang telah menikah 11 tahun tetapi belum juga dikarunia keturunan. Dia telah berobat ke para dokter spesialis dalam negeri. Bahkan dia telah berputar-putar di luar negeri sekadar untuk bisa mendengar tangis bayi yang lahir dari darah dagingnya sendiri. Dia sudah ke Skontlandia, Belanda dan Amerika Serikat. Tetapi naasnya, para ahli obstetri dan ginekologi, baik dari dalam maupun luar negeri sudah memvonis bahwa dirinya tidak punya keturunan.

Dalam penantian panjang itu tiba-tiba dia dikagetkan oleh berhentinya menstruasi nya. Dia bertanya kepada profesornya. Dan profesornya malah menjawab, bahwa dia pre-menopause. Tetapi Allah ingin membuktikan bahwa itu semua adalah ilmu manusia dengan segala keterbatasannya. Dan masih ada Dia yang Maha Kuasa dan mengatur segalanya. Ternyata, dia hamil. Dan pada usianya ke 42 dia dikarunia seorang anak yang telah sekian lama didambakan. Harapan masih selalu ada. Harapan kepada yang telah memberikan keturunan kepada sebagian orang.

Atau bisa jadi ternyata, pasangan itu dinyatakan subur. Hanya ada gangguan penyakit yang harus dihilangkan terlebih dahulu. Tentu ini kabar gembira. Dimana harapan untuk mendapatkan keturunan lebih besar. Upaya pertamanya jelas menghilangkan penyakit itu. Perlu kesabaran yang lebih untuk menghadapi itu.

Atau terkadang sebenarnya tidak ada masalah dengan pasangan itu. Keduanya subur dan tidak ada penghalang berupa penyakit. Tetapi mungkin terlalu sibuk dan terlalu lelah keduanya. Jadi hanya butuh cuti istirahat. Atau mungkin pertemuan sperma dan ovum pada masa tidak subur. Jadi, datangilah dokter spesialis Anda dengan  persiapan hati sebelumnya untuk menerima semua keputusan dokter dengan lapang hati dan jiwa.

  1. Ruqyah Syar’iyyah

Jika Anda telah pergi ke dokter dan dinyatakan sehat. Tetapi belum mempunyai keturunan juga. Kemudian Anda merasakan adanya kejanggalan dalam hidup Anda. Seperti yang telah disebutkan dalam kajian utama 1 dan 2, seperti selalu mimpi buruk, atau ada halangan yang tidak wajar, maka disinyalir bahwa Anda sedang diganggu oleh jin yang mengganggu Anda berdua. Jin yang berusaha agar Anda berdua tidak mempunyai keturunan.

Ruqyah ini bisa ruqyah mandiri atau meminta bantuan orang yang paham dan tidak menyalahi syariat yang benar. Ruqyah mandiri adalah di mana Anda sendiri yang membacakan ayat-ayat dan doa-doa atau mendengarkannya. Untuk mengusir jin yang mengganggu istri atau pun suami.

Atau jika Anda tidak sanggup melakukan itu sendiri, maka datangilah orang yang dapat meruqyah dengan cara lslami. Hati-hati jangan sampai terjebak meminta bantuan kepada orang yang salah. Misalnya dia berdo’a juga tetapi menyelipkan juga bacaan-bacaan meminta bantuan kepada jin juga. Sama saja Anda keluar dari mulut singa ke mulut buaya.

Kedatangan Anda ke seorang ustadz, tetap harus disertakan keyakinan yang kuat dan kebergantungan yang kuat bahwa hasil tetap dari Allah. Bukan dari kehebatan ustadz tersebut.

Tim ruqyah Majalah Ghoib juga pernah mendapati kasus sepasang suami istri yang sudah bertahun-tahun tidak dikaruniai keturunan. Pasangan yang tinggal di bilangan Bekasi itu, datang ke kantor Majalah Ghoib setelah sang istri merasakan adanya “benda asing” yang diarasakan ada dalam tubuhnya.

Setelah diruqyah dua kali, tidak lama kemudian mereka menelpon ke kantor Ghoib dan memberitahukan bahwa sekarang sang istri sudah positif mengandung. Alhamdulillah. Kemuliaan tetap saja milik Allah semata.

  1. Tirulah Nabi Zakariya

Di tengah-tengah harapan yang semakin hari semakin membesar, dan usaha Anda secara lslami, tirulah Nabi apa yang dilakukan Nabi Zakaria.

Nabi Zakaria dan istrinya sudah tua renta. lstrinya sudah mandul dan dia sendiri sudah beruban. Secara ilmu medis sudah tidak mungkin untuk melahirkan. Harapan di mata manusia telah putus. Tetapi tidak di mata Allah. Nabi Zakaria berdo’a dengan suasana dan untaian do’a yang begitu indah. Sebagaimana yang diabadikan dalam surat Maryam: 1- 11. Ada yang perlu dicermati dari doa Nabi Zakaria.

Pertama, beliau berdo’a dengan cara lembut dan penuh pengharapan. “Tatkala ia berdo’a kepada Tuhannya dengan suara lembut.” (Maryam: 3).

Kedua, Nabi Zakaria memilih saat yang cepat dikabulkannya do’a. Beliau memilih saat malam hari. Di mana detik-detiknya sangat mahal. Selepas sholat malam kita.

Ketiga, Cara berdo’a Nabi Zakaria yang penuh adab. Sebelum beliau meminta, didahului dengan ucapan-ucapan kepasrahan dan pujian. “YaTuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.” (Maryam: 4).

Selanfutnya beliau meminta agar Allah memberinya keturunan. Dan hal itu tidaklah sulit bagi Allah. Dan lahirlah Yahya. Kita harus meniru contoh

yang diberikan Nabi Zakaria yang diabadikan dalam Al-Quran itu. Semoga Allah mendengar rintihan hamba-hamba-Nya yang kesepian di rumahnya.

  1. Turutilah perintah Nabi Nuh

Nabi Nuh pernah berdialog dengan umatnya. Salah satu perintahnya yang berhubungan dengan kesejahteraan baik itu berupa curahan harta dan keturunan. “Maka aku katakana kepada mereka,’Mohonlah ampun kepada Tuhan-Mu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh: 10-12).

Dari ungkapan Nabi Nuh bisa diambil pelajaran besar. Bahwa banyak istighfar bisa mendatangkan keturunan. Karena bisa dengan istighfar Allah menjadi ridho. Keridhoaan-Nya membuat kita bisa mendapat keturunan. Atau juga dengan istighfar Allah berkenan menghilangkan murka-Nya. Bisa jadi kesedihan kita datang karena ulah kita sendiri. Allah pun murka dan menghukum kita.

Kesungguhan dalam berdo’a dan meminta ampun kepada Allah merupakan salah satu solusi mempercepat datangnya keturunan. Sebagaimana yang dialami seseorang yang telah selama 17 tahun dan tidak di karunia anak. Sebagai dia berusaha sekuat mendekatkan diri kepada Allah. Malam harinya hampir tidak pernah terlewatkan shalat malam dan doa. Sampai Allah berkenan memberinya keturunan.

Cara menghilangkan musibah dalam hidup kita salah satunya dengan cara banyak bershodaqah. Perbanyaklah shadaqoh, karena shadaqah bisa memadamkan kesalahan dan bala. Sebagaimana yang dipesankan Nabi, “Shadaqah memadamkan kesalahan.”

Syekh Al-Aidan pernah bercerita dalam bukunya, tentang pengalaman seorang ibu yang rajin bershadaqah dan berdo’a untuk mendapatkan keturunan. Ternyata Allah berkenan memberinya anak.

Memang secara akal, tidak nampak hubungan mendapatkan keturunan dengan istighfar dan shadaqah. Untuk itulah Nabi Nuh selanjutnya mengatakan, “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” (Nuh: l3).

  1. Sebagian ulama menganjurkan apa yang diriwayatkan oleh lbnu Abbas

lbnu Abi Syaibah berkata, “Saya diberitahu oleh Ali bin Mashar dari lbnu Abi Laila dari Hakam dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, dia berkaa, “Apabila seorang wanita sulit dalam proses melahirkan anaknya, hendaklah ia menulis do’a ini:

(Dengan nama Allah tiada selain Dia yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah Tuhan langit yang tujuh dan Tuhan Arsy yang Agung, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam) dan dua (surat An-Nazi’at ayat 4 6 dan Al-Ahqaf ayat 35) di piring dilarutkan dengan air untuk minum dan dipakai mandi (Majmu Fatawa: 19/36 Riwayat lbnu Abbas)

Abu Dawud berkata, “Saya mendengar lmam Ahmad ketika ditanya tentang seseorang yang menulis ayat Al-Quran di suatu wadah lalu dibasuh dengan air lalu diminum? Beliau menjawab, “Saya berharap perbuatan seperti itu tidak apa-apa.” Ibnu Taimiyah juga berkata, “Apabila ayat Al-Quran atau doa ditulis di wadah atau papan, lalu dihapus dengan air, kemudian diminum adalah tidak apa-apa.” (Majmu Fatawa: 12/599).

Namun, masalah tersebut pernah ditanyakan ke lembaga pembahasan ilmiah dan fatwa Saudi Arabia yang diketuai oleh syaikh Abdul Aziz bin Bazz. Dan jawabannya adalah, “Adapun melarutkan tulisan (ayat Al-Quran dan do’a) dengan air atau sejenisnya, lalu ditaburkan kebadan atau air tersebut dipakai mandi. ltu adalah perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah atau Khulafaur Rasyidin dan sahabat-sahabat lainnya. Dikabarkan bahwa ada riwayat dari lbnu Abbas, tapi itu tidak betul. Memang sebagian ulama membolehkan perbuatan tersebut seperti lbnu Taimiyah dan lmam Ahmad. lbnu Qayyim juga mengatakan bahwa hal tersebut menurut sejumlah ulama salaf. Mereka membolehkan seperti lbnu Abbas, Mujahid, dan Abu Qilabah. Tapi yang penting perbuatan tersebut bukanlah merupakan syirik.”

Begitulah, sebagian ulama menganjurkan cara seperti di atas, walaupun sebagian yang lain tidak menganjurkannya.

Nah, selamat mencoba. Sandarkanlah diri kepada Allah yang Maha Menentukan. Jangan pernah putus asa dari kasih sayang Allah.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 10/1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN