
Dini (nama samaran) seorang gadis manis asal Jawa Barat, memang memiliki wajah yang cukup cantik. Tak hanya itu, ia pun memiliki suara yang boleh dibilang merdu merayu. Setiap kali ada acara di sekolairnya, Diny tak pernah ketinggalan menyumbangkan beberapa buah lagu untuk teman-temannya. la pun menjadi buah bibir teman-temannya di sekolah, karena bakatnya itu. Beberapakali gelar juara menyanyi antar pelajar diraihnya dengan gemilang. Karena semua prestasinya itulah, ia didaulat oleh teman-temannya untuk mengikuti ajang yang lebih bergengsi, dengan mengikuti sebuah tournamen adu bakat suara yang diadakan oleh sebuah lembaga ternama di lndonesia.
Atas dukungan teman-teman dan keluarganya, Diny pun mendaftarkan dirinya pada ajang tersebut. Dan tak disangka, ia lolos dalam seleksi awal ajang tersebut, Diny merasa mimpi menjadi seorang ‘supetstar’ akan segera menjadi kenyataan. Apalagi, acara acara seperti ini menjanjikan ketenaran dengan waktu yang relative instant.
Tidak seperti penyanyi jaman dahulu, yang harus ngamen di bis-bis kota terlebih dahulu, sebelum menjadi penyanyi yang terkenal. Tak hanya keluarga Diny yang gembira, semua-teman temannya pun memiliki perasaan yang sama. Pada saat ajang bergengsi itu akan dimulai, Diny didekati oleh seorang laki-laki yang mengaku sudah sejak lama menyukainya. la pun memberikan sebuah kayu kepada Diny. “Terimalah benda ajaib ini’ sebagai rasa kagum saya kepadamu. Pokoknya kalau Diny menyimpan benda ini’ semua keinginan kamu akan terkabulkan,” kata laki-laki itu kepada Diny.
Lebih dari itu, laki-laki tersebut mengaku bahwa kayu ajaib tersebut, sengaja didapatkannya dari seorang dukun untuk kesuksesan Diny. Karena merasa tidak enak dengan laki-laki tersebut, Diny akhirnya menerima pemberian laki-laki itu. Ia pun menyimpan benda tersebut’ dengan harapan benar apa yang dikatakan laki-laki itu, bahwa ini bisu menghatarkannya menjadi seorang ‘superstar’.
Tournamen pun berlangsung, Diny mencurahkan semua bakat yang ia miliki untuk memenangkan ajang bergengsi tersebut. Harapannnya terlalu melambung. Cita-citanya teramat tinggi. Semua teman-teman dan sahabatnya, mengelu-elukanya. Tapi apa boleh dikata, takdir menghendah lain.
Pada babak pertama saja, Diny telah dinyatakan tidak dapat mengikuti babak selanjutnya. Hatinya terguncang la mengalami stress berat. Jadwal sekolahnya terganggu. Oraragtuanya bingung, Di saat seperti itu, Diny didatangi oleh seorang teman sekelasnya yang akif di kepengurusan rohani Islam di sekoiahnya. Oleh temannya itu, Diny diberikan motivasi dalam menapaki hidup yang penuh persaingan ini. Diny pun dianjutkan untuk menjalani terapi ruqyah syar’iyyah.
Akhirnya, dengan diantarkan temannya tersebut, Diny datang ke tempat ruqyah untuk menjalani terapi. Setelah beberapa kali menjalani terapi ruqyah hati saya lebih tenang.
Saya juga ingin membersihkan diri benda-benda yang dianggap jimat seperti kayu ini, ujar gadis ini saat bertemu dengan Majalah Ghoib. Diny berharap, dengan menceritakan kisahnya hatinya lebih tenang. Tidak dihantui rasa bersalah yang berkepanjangan. “Dengan cerita seperti ini minimal beban saya akan terkurangi”.
“Saya ingin beribadah lebih baik lagi” tegasnya menutup pembicaraan. Oke deh Diny, selamat berjuang menjadi seorang muslimah sejati yang menyandarkan segala daya upaya hanya kepada Allah.
BENTUK JIMAT
Jimat ini terbuat dari bahan kayu yang berbentuk segitiga sama kaki. Aroma minyak wanginya sangat khas, menusuk hidung. Bau yang tercium dari kayu ini adalah minyak wangi yang biasa dipakai dalam praktik perdukunan. Biasanya dibubuhkan pada jimat-jimat, untuk menambah aroma mistis di dalamnya.
KESAKTIAN’JIMAT
Seperti yang dituturkan oleh orang yang memberikannya, bahwa jimat ini dapat membantu seseorang dalam menggapai keinginannya. Kayu ini dioleskan ke pakaian, saat akan tampil dalam ajang lomba yang diikuti Diny.
BONGKAR JIMAT
Orang bijak pernah berkata, bahwa kegagalan itu dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir. Orang yang hanya melulu berpikir dan berpikir, tidak merealisasikan hasil berpikirnya itu dalam bentuk tindakan, memang akan menuai kegagalan. Karena hidup ini tidak cukup hanya dengan berpikir, tetapi segeralah bertindirk dan berbuat. Ketika lulus kuliah misalnya. Kalau kita hanya berpikir bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan yang gajinya besar, tetapi tidak pernah mengajukan lamaran. Sama saja bohong, tidak akan ada hasilnya. Begitu juga dengan orang yang bertindak, tetapi tidak dipikirkan dahulu secara matang. Maka akan berakibat fatal.
Banyak hikmah yang kita bisa ambil dari kasus Diny ini. Seringkali kita merasa PD dengan segala kemampuan yang kita punyai, tanpa menghiraukan adanya kekuatan lain yang maha menentukan, yaitu Allah. Manusia seringkali merasa takjub dengan apa yang dimiliklnya. Mereka merasa cukup dengan kemampuannya itu. Sombong. Padahal, setiap kekuatan ataupun kesempurnaan yang manusia miliki, belum apa-apa blla dibandingkan dengan kekuasaan Allah Yang Maha Luas. Dalam surat al-kahfi ayat 109 dijelaskan “Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebeium habis kalimat Tuhanku, meskipun, kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” Alangkah luasnya ilmu Allah, sehingga tidak patut bagi manusia untuk bersikap sombong. Apalagi melupakan-Nya dalam segala usaha yang kita iakukan.
Selanjutnya, dalam melakukan aktivitas selama di dunia ini. Maka kita diperintahkan untuk beramal yang baik, dan janganlah sekalikali mempersekutukan Allah seperti mempercayai jimat yang diberikan dari seorang dukun. Hal ini seperti dijelaskan dalam ayat ke-20 dari surat al-Kahfi. Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini ( Rasulullah) hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.
Mempunyai cita-cita setinggi langit, itu hal yang sangat baik. Apalagi didapatkan dari hasil kerja keras. Namun, dalam mencapai semua cita-cita itu. Sudah seyogianya, sebagai hamba Allah yang lemah ini, maka kita harus melakukannya dengan penuh kejujuran dan kerendahan hati. Yang selanjutnya, kita pasrahkan semuanya kepada pemilik dunia ini, Allah. Kalau kita bisa seperti itu, insya Allah akan memperoleh kenikmatan berjumpa dengan Allah Robbul lzzati. Amin.
Ghoib edisi 78 Th.4/15 Shafar 1428 H/5 maret 2007M