Sudah menjadi kelaziman bagi kita bahwa bawang putih merupakan salah satu bumbu dapur yang cukup sering dipakai. Di samping mempengaruhi cita rasa masakan, aromanya yang khas semakin menambah selera makan kita. Namun akhir-akhir ini fungsi bawang putih mulai tergeser oleh maraknya aneka penyedap rasa yang hakikatnya mengandung zat kimiawi buatan. Semua ini justru menyebabkan tubuh kita menjadi tempat sampah yang secara perlahan meracuni organ tubuh kita.
Ini terjadi karena sebagian besar dari kita belum mengetahui segudang khasiat dari bawang putih. Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Nama latinnya Allium sativum dan termasuk satu dari 7 anggota keluarga bawang-bawangan. Saudaranya yang lain yaitu bawang merah, bawang perisai, bawang kucai, bawang ganda, bawang bakung dan bawang Bombay. Tumbuhan ini tumbuh semusim dan dapat dikembangbiakkan melalui umbinya.
Bawang Putih di Berbagai Negara
Tanaman ini berasal dari Asia saja dan sejak lama telah dibudidayakan orang. Sekarang penghasil utamanya adalah negeri Cina, Taiwan dan Korea. Di negeri Cina, bawang putih dikenal dengan nama suan. Orang Cina senang makan bawang putih bukan hanya dalam masakannya. Tapi juga dalam bentuk yang dicampur dengan teh, khususnya untuk obat turun panas dan antibiotik. Kalau orang India, menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok. Sedangkan orang Jepang memakannya dalam bentuk juice bawang putih yang mudah diperoleh hampir di setiap sudut kota Jepang. Orang dari negeri Sakura ini menganggap bawang putih mengandung eksostis yang paten.
Di negeri kita sendiri, di berbagai daerah Jawa, praktek penggunaan bawang putih jamu tradisional belakangan ini, sudah mulai dilakukan, lebih-lebih di daerah pedesaan. Di Sumatera Selatan, bawang putih dipakai dalam pembuatan saus empek-empek. Sebagian penjual jamu “gendongan” menceritakan, makan bawang putih satu siung 2 kali seminggu seusai makan siang, dapat membangkitkan gairah badan yang lesu, serta lebih tahan terhadap ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya bawang putih telah diketahui bisa menangkal/menyembuhkan banyak penyakit: TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, mencegah keracunan hati, anti- kolesterol dan sebagainya.
Sedangkan menurut Dr. Yongxiang Zhang dari University of Tokyo, Jepang menyatakan bahwa kemampuan bawang putih menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan pada hewan percobaan sangat mengesankan. Hal itu memang tidak berarti bahwa bawang putih mampu memulihkan masa muda atau sama sekali menghambat proses penuaan. Tetapi setidaknya manfaat bawang putih membantu menghambat proses penuaan.
Di samping itu, menurut penelitian Memorial Sloan Kettering Cancer Center, bahan kimia SAMC yang terdapat pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
Ghoib, Edisi No. 13 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M