Langit membentang di angkasa sebagai atap kita, bumi menghampar luas sebagai pijakan kita, laut yang bergelombang menggerakkan apa yang ada di permukaannya, gunung yang berdiri kokoh memaku bumi, mereka semua adalah makhluk Allah. Mereka semua yang selama ini kita anggap sebagai benda mati, ternyata mereka hakikatnya tidaklah seperti itu. Mereka juga bertasbih, memuji dan mensucikan Penciptanya, Allah yang Maha Perkasa. Mereka selalu mentaati perintah Tuhannya, sebagaimana para malaikat makhluk ciptaan-Nya. Tak satu pun di antara mereka yang berani membangkang dan menyalahi perintah Sang Maha Pencipta.
Allah berfirman, “Dan Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (dermikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya…” (QS. ar-Ra’d: 13). Di ayat lain, “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. al-Isra’: 44). Di ayat lain, “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi. Raja yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al Jumu’ah: 1).
Hanya Allah yang menciptakan jagat raya beserta Isinya, dan hanya Allah-lah yang mengatur dan menguasai mereka. Dialah yang memerintah kan langit untuk mengucurkan hujan atau menahannya, Dialah yang memerintahkan bumi untuk bergerak atau tenang. Dialah yang menginstruksikan pada laut untuk bergelombang atau meluap dan Dialah yang menginstruksikan pada gunung berapi untuk menahan isinya atau memuntahkannya. Itulah kekuasaan Allah yang mutlak.
Simaklah bagaimana Allah menyurutkan banjir bandang yang pernah menenggelamkan permukaan bumi sebagai adzab bagi kaum Nabi Nuh yang pembangkang. Allah memberi instruksi pada langit dan bumi. “Dan difirmankan, ‘Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah Dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan…” (QS. Hud: 44).
Mereka tidak bergolak dan bergerak dengan sendirinya, mereka hanya menunggu instruksi dari Allah sebagai Penciptanya.
Ghoib, Edisi No. 40 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M