Mereka yang Pernah Jadi Korban Kebodohan

ARYO (42), nama samaran seorang pekerja di kapal pesiar. la pernah datang ke kantor kami untuk menjalani terapi ruqyah syar’iyyah. Sebelum menjalani terapi ruqyah, ia menyerahkan beberapa macam jimat yang sudah hampir lima tahun dalam dekapannya.

Semula ia mengira bahwa memakai jimat tersebut adalah sah-sah saja. Karena jimat itu bertuliskan huruf Arab dan didapatkan dari seseorang yang dianggapnya sebagai seorang tokoh agama. la baru sadar dan mengetahui bahwa menggunakan jimat itu dilarang setelah membaca Majalah Ghoib. Dan pada rubrik bongkar jimat, ternyata jimat yang lagi dibongkar bentuk dan rupanya sama dengan salah satu jimat yang selama ini dibawanya.

Lalu ia bertanya-tanya dalam dirinya, “Apakah gangguan aneh yang sering saya alami, sakit kepala yang la derita dan tak kunjung sembuh walau sudah berobat ke sana ke mari akibat dari keberadaan jimat tersebut? Untuk mem buktikan taubatnya, ia serahkan jimat itu ke kami. Dan ia pun ingin menjalani terapi ruqyah untuk mengatasi gangguan yang selama ini ia rasakan.

Peristiwa hampir serupa juga dialami oleh Santi (35). Nama samaran dari seorang ibu rumah tangga yang telah menghubungi kami via telephon. la menceritakan bahwa dirinya telah jadi korban kebodohan atau ketiadaktahuannya. la terjebak dalam praktik perdukunan.

Sewaktu ia menderita sakit kista, ia diajak oleh tetangganya untuk berobat ke seorang ustadz. Tetangga itu mengatakan bahwa pengobatan yang ia tawarkan itu adalah pengobatan islami, karena praktiknya selalu diawali dengan dzikir. Lalu ia disuruh membeli seekor kambing sebagai syarat administrasi proses pengobatan.

Setelah membaca Majalah Ghoib edisi khusus “Dukun- dukun bertaubat”, ia baru tahu bahwa praktik pengobatan dengan menyembelih binatang adalah praktik perdukunan yang dilarang Islam. la menyesal sekali karena telah mendatangi praktik perdukunan. Walaupun ia sudah tiga kali menyembelih kambing untuk memenuhi persyaratan tersebut, namun sakit kista yang dideritanya tak kunjung sembuh. la merasa rugi berlipat-lipat. Rugi materi dan ugi akhirat, la bertanya, “Bagaimana cara menebus kesalahan yang diakibatkan ketidaktahuannya itu”?

Endang (45), nama samaran seorang bapak dari tiga anak asal Sukabumi, la pernah datang ke kami untuk menjalani terapi ruqyah syar’iyyah. Karena kebodohannya, la pernah diperdaya syetan, sampai-sampai ia berani meninggalkan shalat dan memaksa istri dan anak- nya untuk tidak shalat lagi.

Mushibah itu ia alami sejak tujuh tahun yang lalu. Saat ia bertapa di salah satu tempat yang dianggap angker atas perintah gurunya. Dalam kegelepan malam, ia melihat sinar. Lalu sinar itu berubah menjadi sosok yang besar berpakaian putih-putih. la mengaku sebagai malaikat utusan Allah. la memberitahukan bahwa puasa dan tirakat yang selama ini ia jalani sudah cukup. Allah telah menerima semua kebaikannya. Dan sebagai balasannya, ia tidak perlu lagi shalat lima waktu.

“Sejak saat itu saya merasa menjadi orang yang paling suci, awalnya bathin saya memberontak saat saya tinggalkan shalat wajib satu persatu. Tapi sosok itu selalu hadir dan mengikis keraguan yang ada. Akhirnya hari demi hari saya tidak shalat sama sekali. Kemudian saya mendapatkan perintah dari sosok ghaib itu untuk melarang istri dan anak- anak untuk meninggalkan shalat juga”, begitulah penuturan Endang dengan tetesan air mata menghiasi pipinya, menyesali tindakannya.

la baru sadar bahwa dirinya telah ditipu syetan setelah istrinya mengajaknya untuk silaturrahim ke salah seorang Ajengan (Kyai) di tetangga desanya. Ajengan itu menjelaskan tipudaya yang telah dilakukan syetan atas dirinya. la mengakui, pengetahuan agama sangat minim. Sekolah hanya tamatan SMP, baca al-Qur’an pun masih belepotan. la menyesal dan ingin bertaubat.

“Terima kasih Majalah Ghoib, setelah membaca Majalah Ghoib saya jadi tahu banyak hal keghaiban yang sesuai syari’at Islam. Sebelumnya saya meyakini bahwa syetan adalah makhluk yang perkasa yang tidak mungkin dikalahkan oleh manusia, walaupun dengan berdo’a. Saya kira hanya dukun-dukun hebat yang bisa mengalahkan dan menundukkannya.”

“Begitu juga, awalnya saya tidak tahu bahwa pergi ke dukun atau minta jasa perdukunan adalah perbuatan yang dilarang oleh syari’at Islam. Sekarang saya baru mengetahui bahwa syetan itu lemah, bisa dikalahkan dengan bacaan atau do’a yang telah diajarkan Rasulullah kepada kita. Allahu Akbar. Terima kasih Majalah Ghoib, semoga tetap jaya.” Begitulah sekiranya isi beberapa SMS yang telah masuk ke nomor redaksi Majalah Ghoib dari beberapa pembaca tercinta di belahan nusantara. Mereka melakukan kesalahan karena ketidaktahuan, bukan kesengajaan.

Kebodohan adalah penyakit yang harus segera diobati. Kalau penyakit itu kita biarkan bersarang dalam diri kita, maka kita akan menjadi sasaran empuk para syetan durjana. Syetan jin maupun syetan manusia.

Kami yakin bahwa masih banyak mushibah serupa juga dialami oleh saudara- saudara kita lainnya. Mushibah sebagai dampak dari ketidaktahuan atau kebodohan. Atau mushibah sebagai akibat dari keyakinan yang salah akan sesuatu yang bersifat ghaib, karena sumber yang kita jadikan referensi tentangnya ternyata tidak akurat dan tidak valid. Lalu kita meyakini dan mengimani kesalahan itu.

Rasulullah telah mengingatkan kita akan gencarnya tipudaya syetan. Kalau kita tidak punya ilmu syari’at yang kuat, maka kita akan mudah jatuh dalam perangkapnya. Simaklah hadits qudsi yang disampaikan Rasulullah berikut ini.

“Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam kondisi lurus (beriman kepada Allah), lalu syetan-syetan mendatangi mereka. Kemudian memalingkan mereka dari agama mereka (Islam). (Syetan- syetan) mengharamkan kepada mereka apa yang telah Aku halalkan, menyuruh mereka untuk menyekutukan-Ku. Padahal Aku tidak pernah menurunkan perintah tersebut.” (HR. Muslim)..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN