Katanya, mimpi gigi tanggal itu pertanda kurang baik. la menjadi isyarat datangnya musibah. Mimpi itu katanya mengundang sang malaikat pencabut nyawa. Untuk datang mendekat. Memang, bukan sang pemimpi sendiri yang menjadi target operasinya. Tapi tetap tidak kalah menakutkan, karena yang akan meninggal adalah orang yang selama ini banyak memberi arti dalam dirinya. Orang-orang yang tersayang, orang-orang terdekat. Bisa ayah, ibu, saudara atau orang terdekat lainnya.
Itu tak lain hanyalah karena ulah ahli takwil yang mencoba mereka-reka. Gigi diartikan dengan saudara atau famili. Entah atas dasar apa. Sehingga bila ada orang yang bermimpi giginya tangga berarti dalam waktu yang tidak terlalu lama ada sanak kerabatnya yang meninggal. Dasar peramal.
Ngeri memang. Akibat yang ditimbulkan katanya ini. Seorang ibu yang bermimpi giginya tanggal satu akan dibuat bingung. Bagaimana tidak. la sudah termakan isu katanya ini. Sementara anak semat wayangnya adalah seorang tentara. Kalau lagi tugas di daerah aman sich tidak menjadi masalah. Tapi sang anak sedang bertugas di daerah konflik, Aceh. Yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyaw belahan jiwa satu-satunya itu.
Resah dan gelisah. Sang ibu menanti kabar anaknya. Mau telpon tidak punya uang. Menungg telpon dari anaknya tak kunjung datang. Akibatnya, makan tidak enak. Tidurpun tak nyenyak. Kas haaan sang ibu, merana hanya karena mimpi giginya tanggal.
Padahal itu cuma satu, bagaimana kalau yang tanggal lebih dari satu. Padahal mimpi itu kan datan begitu saja. Tidak diundang atau dipaksa. Seperti yang dialami Tahadi bin Musa, “prook” giginy rontok 17 buah. Meski itu hanya dalam mimpi, tapi tak urung membuatnya bingung. Sampai haru menulis surat ke sebuah majalah untuk menenangkan hatinya.
Seharusnya kita lebih berhati-hati dengan hal-hal yang berbau katanya. Dan tidak menelan mental mentah apa yang mereka katakan. Ukurlah itu dengan timbangan yang tidak akan salah. Al-Qur’an dan hadits.
Mengapa harus percaya ahli takwil yang hanya bersumber dari katanya atau pengalaman san peramal dan tidak jelas kebenaranya. Lalu mengesampingkan nasihat Rasulullah. Cukuplah kirany hadits berikut dijadikan pegangan dalam menyikapi mimpi dengan segala carut marutnya. “Bila sala seorang dari kalian mengalami mimpi baik, maka mimpi tersebut datangnya dari Allah. Karenanya, bacala hamdalah(Alhamdulillah). Dan ceritakan mimpi itu.” Dalam riwayat lain, “Hendaklah ia tidak bercerit kecuali kepada orang yang dia percaya. Dan bila ia mengalami mimpi buruk, ketahuilah bahwa mimpi it dari syetan, Karena itu, berlindunglah kepada Allah dari keburukannya. Dan jangan bercerita kepada siapapu Karena mimpi tersebut tidak akan memberikan madharat apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya, mimpi gigi tanggal atau mimpi buruk lainnya. Tidak perlu dimasukkan dalam hati. Anggaplah mimpi itu hanya bunga tidur semata. Sedang urusan kematian adalah di antara rahasia Allah yang tida diketahui siapapun. Bukan karena gigi tanggal Kalau memang kenyataan berbicara lain, artinya ada antara kerabat yang meninggal, setelah kita mimpi gigi tanggal, maka yakinlah itu hanya karena fakto kebetulan semata. Jutaan bahkan milyaran orang telah meninggal. Dan hanya satu atau dua orang kerabatnya bermimpi gigi tanggal.
Waspadalah terhadap hal-hal yang berbau katanya. Karena sudah banyak yang tersesat karen semua yang bersumber katanya. Jagalah iman dari gerogotan segala yang sumbernya adalah katanya.
Ghoib, Edisi No. 14 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M