“Mimpi Saefudin dari Syetan..”

Hasil penemuan harta karun oleh Saefudin di Bogor menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan. Banyak yang menghubungkannya dengan hal mistik dan alam gaib. Majalah Ghoib mencoba meluruskan masalah ini dengan sudut pandang syar’i. Ustadz Aunur Rafiq Shalih Tamhid memaparkannya dalam wawancara dengan Majalah Ghoib. Penterjemah kawakan khusus literatur Arab ini mencoba mengulas secara  sederhana tapi lugas. Berikut petikannya:

 

Belum lama ini tersiar berita penemuan harta karun oleh seseorang di daerah Bogor. Menurut Anda apakah harta karun itu memang masih memungkinkan ada?

Kalau keberadaaan harta itu dalam fiqih masuk dalam kategori rikaz. Artinya barang temuan atau barang peninggalan orang-orang dulu yang mungkin dulu tertimbun atau disimpan dalam tanah atau akibat bencana alam. Jadi secara aqli dan syar’i itu sangat mungkin ada, yang sekarang sering diistilahkan dengan harta karun. Sehingga dalam fiqih itu ada aturannya, seperti harus dizakati sekian persen. Dalam Islam sebetulnya tidak diistilahkan dengan harta karun tapi dengan rikaz. Sekali lagi itu bukan sesuatu yang mustahil.

 

Tapi sejauh mana keterlibatan makhluk gaib seperti yang santer diberitakan?

Sangat mungkin. Tapi itu merupakan salah satu sarana syetan untuk menyesatkan atau menguasai manusia karena ia tahu manusia itu cinta kepada harta, cinta kepada kekayaan sehingga dibuatlah mitos-mitos atau cerita-cerita seputar itu. Mereka khan usianya panjang-panjang sehingga mengetahui sedikit sejarah orang terdahulu, ini dimanfaatkan untuk menyesatkan manusia supaya manusia patuh pada syetan-syetan itu yang dalam prosesnya minta syarat ini dan itu.

 

Menurut cerita si penemu harta karun itu, harta itu diperoleh berdasarkan petunjuk yang dia dapatkan dalam mimpi. Sejauh mana Islam memandang kebenaran petunjuk lewat mimpi?

Dalam Islam diakui ada mimpi yang baik ada yang tidak baik. Mimpi yang tidak baik itu datangnya dari syetan. Untuk mengetahui mimpi itu baik atau tidak baik itu berdasarkan atas tindak lanjut setelah mimpi itu. Kalau tindak lanjutnya itu ternyata menyimpang dari ajaran Islam maka itu salah satu indikasi bahwa mimpi itu dari syetan.

 

Untuk kasus Saefudin (penemu harta karun itu), dia mengaku mimpi didatangi seorang berjubah putih yang memintanya menggali harta karun itu?

Sebetulnya itu tipu daya syetan yang tujuan pokoknya adalah bagaimana manusia mau patuh kepada mereka. Menurut saya itu baru awal dari langkah-langkah syetan selanjutnya.

 

Untuk membedakan bahwa mimpi dia itu adalah ilham dari Allah ataukah itu dari syetan itu bagamana?

Dalam sejarah tidak pernah ada orang memperoleh rikaz dari petunjuk mimpi. Jadi untuk kasus ini saya berkeyakinan itu dari syetan. Walaupun dalam kenyataannya betul-betul ia bisa menemukan barang itu. Intinya khan manusia mau mengikuti syetan.

 

Sebelum penemuan ini, Saefudin secara berkala melakukan semacam pengajian tawassulan yang katanya bertawassul dengan Bung Karno?

Malah dari situ semakin menunjukkan kalau semua itu dari syetan. Karena dalam Islam tawassulan seperti itu tidak dibolehkan karena bertawassul dengan orang yang sudah mati. Apalagi Bung Karno juga bukan orang sholeh. Jadi kesalahannya ada dua pertama tawassul dengan orang mati kedua tawassul dengan orang yang tidak sholeh. Tawassul dengan orang sholeh saja tidak boleh apalagi dengan orang yang tidak sholeh.

 

Saefudin juga menyatakan kalau Bung Karno itu ma’shum (tanpa dosa) dan termasuk waliyullah?

Ini semakin menunjukkan kualitas Saefudin. Atas dasar apa ia mengatakan Bung Karno itu ma’shum. Sekali lagi ini menunjukan bahwa mimpinya itu dari syetan.

 

Masyarakat banyak yang berbondong- bondong ke rumah Saefudin meminta air dari sumur Saefudin yang dianggap air keramat yang bisa mengobati penyakit. Betulkah ada air keramat atau air berkah?

Inilah yang diinginkan para syetan yaitu berhasil membuat sarana kemusyrikan dimana itu nantinya akan berkembang terus. Dalam Islam tidak ada air berkah kalaupun ada itu adalah air zam zam yang memang ada dalilnya. Jadi hendaknya. masyarakat tidak perlu mengambil air sumur itu bahkan tidak boleh percaya bahwa air itu membawa berkah karena itu termasuk jebakan syetan dalam memusyrikkan manusia.

 

Bagaimana seandainya air itu memang betul-betul terbukti berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit?

Sebetulnya secara umum bisa saja seseorang berobat dengan sesuatu yang tidak halal dan sembuh. Tapi yang dinilai Allah bukan kesembuhannya tetapi proses atau caranya. Dalam hadits dikatakan bahwa seorang muslim itu tidak boleh berobat dengan sesuatu yang diharamkan.

 

Bagaimana kalau seseorang bermimpi bertemu dengan sosok seperti Bung Karno?

Tidak mungkin roh orang yang sudah meninggal itu hadir kembali, kalaupun ada itu biasanya jin Qarin yang menyerupai untuk mengelabui kita.

 

Ada pendapat bahwa kita bisa bekerjasama dengan jin asalkan jin itu muslim, betulkah?

Tetap tidak boleh meskipun jin itu muslim. Dalam surat Al-Jin itu sudah sangat jelas.

 

Bagaimana jika ada jin yang menawarkan diri membantu tanpa diminta?

Juga tidak boleh diterima bahkan ini lebih berbahaya karena ini menandakan jinnya lebih agresif mau menggelincirkan kita.

 

 

BIODATA

    • Nama             : Aunur Rafiq Shalih Tamhid, Lc.
    • TTL                  : Lamongan, 27 Juli 1960
    • Pend               : S1 Jamiyyah Dakwah Islamiyah, Libya (1986)
    • Aktifitas       : Direktur Rabbani Press, Pembimbing Haji Gema Shafa Marwah
    • Keluarga       : 1 Istri, 8 anak (5 putra, 3 putri)

 

 

Ghoib, Edisi No. 19 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN