Minyak Wangi ‘Pemikat’ Bos

Minyak Wangi Pemikat BosKehidupan memang penuh persaingan. Siapa cepat, dia dapat. Namun, dalam menempuh persaingan yang ketat itu, banyak orang menghalalkan segala cara untuk mewujudkam ambisinya. Sikut kanan-kiri, fitnah sana-sini, cari muka di depan pimpinan, menjatuhkan lawan di mata atasan, sering dijadikan sebagai jalan pintas dalam melejitkan karir dan kepentingan pribadi. Akhirnya orang polos tidak lolos, yang jujur tidak mujur, bahkan dibuat hancur.

Korban ketamakan dan persaingan yang tidak sehat itulah yang dialami seorang gadis (28), yang sekarang bekerja sebagai telemarketing dengan gaji seadanya. Padahal posisinya pernah sebagai Operational Manager. Karena persaingan yang tidak sehat, ia akhirnya terjerumus ke dalam lembah kemusyrikan. la mendatangi beberapa dukun di berbagai tempat. Melalui saluran telepon, ia menceritakan kisahnya kepada Majalah Ghoib.

“Peristiwa ini terjadi, sejak tahun 2000”, ia memulai ceritanya. Setelah lulus SMEA, saya bekerja sebagai kasir di sebuah perusahaan kecil. Setelah bekerja beberapa bulan di sana, saya mendapatkan pekerjaan pada perusahaan yang lebih besar. Perusahaan itu bergerak dalam penjualan roti di daerah Jakarta Barat. Karena prestasi saya dianggap bagus, saya ditarik ke daerah Jakarta Pusat untuk mengurus cabang. Perusahaan tersebut menjadi berkembang dengan pesatnya. Saya pun semakin dipercaya.

Ketika perusahaan sedang maju-majunya, ada orang baru yang masuk ke perusahaan kami. la termasuk orang yang sangat dekat dengan bos pemilik perusahaan. Merasa dekat dengan bos, ia lalu ingin menguasai segalanya di kantor. la mulai cari gara-gara untuk menyingkirkan saya. la mulai menfitnah sana-sini dengan tuduhan yang sangat menyakitkan. Karena saya tidak mau ribut, saya memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang telah saya bangun dari awal itu.

Alhamdulillah, saya mendapatkan pekerjaan di perusahaan sejenis, masih di daerah Jakarta Pusat sebagai marketing. Karena sudah punya pengalaman pada bidang ini. Jabatan saya terus berkembang bahkan mendapatkan gaji yang sangat besar. Tapi entah kenapa, tiba-tiba manager saya mulai berulah, Karena merasa tersaingi, ia menghasut bos dan memberitakan bahwa kerja saya tidak bagus. Bos pun termakan hasutan jahatnya, dan mulai membenci saya. Saya sama sekali tidak mengerti, kenapa saya sering diperlakukan seperti ini.

Dalam kondisi seperti itu. Saya mulai mendapatkan bisikan dari teman-teman sekantor untuk mendatangi ‘orang pinter’. “Biar elu, bisa menghasilkan order banyak, dan didemenin bos,” kata mereka memberi nasehat. Saya awalnya agak bimbang dengan ajakan-ajakan itu. Tetapi karena saya suka penasaran, mulailah saya menjelajahi orang pinter’ satu per satu.

Penjelajahan pertama, saya lakukan ke daerah Pondok Kopi. Seorang ibu beretnis tertentu, mulai menerawang saya ini dan itu. Untuk bisa bertemu dengan ibu ini, kita harus menelpon dan antri terlebih dahulu. Terawangannya sih agak-agak salah. Tetapi anehnya saya mengikuti saja apa perintahnya. Ibu itu, dalam praktiknya memiliki bayi kembar, yang membantunya dalam ritual penerawangan. Rumahnya agak seram, asap kemenyan dan dupa menyengat menusuk hidung melengkapi praktiknya. Saya kemudian dikasih jimat ini olehnya.

Jimat itu esoknya langsung saya pakai. Setelah memakai jimat ini, memang ada pengaruh yang saya rasakan. Order saya lumayan meningkat, bonus melesat. Saya pun kembali mendatangi ‘orang pinter’ itu supaya order saya tetap stabil. Seiring dengan perjalanan waktu, lama-lama order saya pun mulai hancur berantakan, malah saya tertipu puluhan juta rupiah sampai akhirnya bangkrut. Pengaruh jimat itu sudah hilang sama sekali. Sebelum saya menyadari kesalahan saya, seakan tak pernah puas, saya terus mendatangi ‘orang-orang pinter’ sampai ke daerah Tangerang.

Pada suatu malam saya menyaksikan sinetron Astaghfirullah. Hati saya bimbang sekaligus tersadarkan, bahwa apa yang selama ini saya lakukan adalah salah. Mungkin karena dosa-dosa saya yang telah lalu itulah, saya mengalami kebangkrutan seperti sekarang ini. Terbayang semua, apa yang telah saya lakukan dahulu. Hati saya menjerit, ya Allah maafkanlah hamba-Mu ini.

Saya kemudian berusaha mencari alamat redaksi Majalah Ghoib dengan susah payah. Setelah hati ini merasa yakin, saya mengirimkan jimat-jimat yang pernah saya miliki selama ini kepada redaksi Majalah Ghoib. Semoga Allah mau memaafkan dosa saya dan memberikan rizki yang berkah, agar bisa membiayai kuliah adik yang saya sayangi.

 

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk minyak wangi di dalam kaleng seperti kubus dengan merek tertentu. Warnanya hitam, dengan tinggi 15 cm. Dibelakangnya terdapat aturan pemakaian berbahasa Inggris. Bagian depan kaleng berhiaskan salur-salur warna hijau dan putih.

 

‘Kesaktian Jimat’

Jimat ini dipercayai bisa membuat dagangan laris serta disenangi oleh atasan (bos). Orang yang memegang jimat ini, katanya pasti menang dalam persaingan bisnis dan selalu sukses dalam transaksi. Agar jimat ini tetap sakti, maka tidak boleh dipakai oleh orang lain, kecuali oleh orang yang mendapatkannya secara langsung dari sang dukun.

 

Bongkar Jimat

Sungguh, syetan sangat gemar menimbulkan perselisihan dan rasa dengki antar sesama manusia. Dengan cara seperti itu, syetan menginginkan kerusakan dan keangkaramurkaan di muka bumi. Apa yang dialami gadis ini, dengan terus menerus diterpa fitnah. Adalah bukti dari rasa dengki yang senantiasa dihembuskan syetan. Melalui antek-anteknya, syetan menghembuskan permusuhan kepadanya. Padahal, gadis ini tidak pernah punya masalah dengan atasan atau orang-orang di sekitarnya.

Suasana yang tadinya penuh keceriaan, persaingan sehat serta kerjasama, tiba-tiba menjadi terkotori dan terjadi konflik penuh permusuhan. Dalam surat al-Isra ayat 53 dijelaskan tentang aksi syetan tersebut. “Dan katakan kepada hamba- hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik, sesungguhnya syetan menimbulkan perselisihan di antara mereka, sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. “Untuk menghindari perselisihan tersebut, kita dianjurkan untuk memilih perkatan yang paling baik dalam berhubungan dengan sesama manusia.

Memilih pergi ke dukun, untuk memenangkan persaingan, bukanlah jalan yang tepat. Dalam kondisi terdesak dan dilematis, kita memang sering melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Apalagi, lingkungan di sekitar kita mendukung untuk melakukan perbuatan tersebut. Maka secara tidak sadar, kita telah menjadi budak-budak dukun yang sudah pasti bersahabat dengan syetan. Minyak wangi yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa, telah dimanipulasi oleh dukun menjadi sebuah benda yang diyakini punya kekuatan tersendiri, yang tidak dipunyai oleh minyak wangi lainnya. Awalnya sih memang ada pengaruhnya. Namun, lambat laun pengaruh tersebut hilang tak berbekas. Saat korbannya sudah terpuruk dalam lembah kesyirikan.

Apa yang telah dilakukan gadis ini, dengan menyerahkan semua jimat yang telah didapatkannya secara susah payah. Merupakan bentuk pertobatannya kepada Allah. Semoga, ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari semula yang tidak melalaikannya dari perintah Allah . Dan segera mendapatkan seorang pendamping yang dapat membimbingnya meniti Jalan yang diridhai Allah.
Ghoib, Edisi No. 59 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN