MUHAMMAD BIN MASLAMAH, BAHWA IA TIDAK AKAN DIRUGIKAN OLEH FITNAH

لا تَضُرُّكَ الْفِتْنَةُ

(رواه ابن أبي شيبة)

“Engkau tidak akan dirugikan oleh fitnah.”

 

TINGKATAN HADITS

Hadits ini sahih, sebagaimana disahihkan oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi. Dikeluarkan oleh Ibn Abi Syaibah didalam Mushannafnya, ia berkata: telah meriwayatkan kepada kami Yazid bin Harun : telah memberi kabar kepada kami Hasyim dari Muhammad, ia berkata: Hudzaifah mengatakan ; tidak seorangpun dilanda fitnah melainkan aku mengkha-watirkannya, kecuali Muhammad bin Maslamah. Karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda seperti hadits yang tertulis di atas.

 

KENYATAAN DARI YANG DIRAMALKAN

Nabi Muhammad benar, bahwa Muhammad bin Maslamah memang selamat dari fitnah, dan ia sama sekali tidak terpengaruh olehnya. Hal yang demikian karena ia selalu menghindarkan dari setiap fitnah, dan ia bahkan membuang pedangnya, lalu menggantikannya dengan pedang yang terbuat dari kayu. la mengasingkan diri ke Rabdza dan bermukim di sana sebelum kemudian kembali lagi ke Madinah al-Munawwarah serta tetap menjaga dirinya dari fitnah, hingga ia wafat pada tahun ke 43 Hijriyah. Semoga Allah meridhainya dan menjadikannya ridha.

Ketika kita berbicara tentang kejelekan orang lain dan mencelanya, maka itu disebut menggunjing jika benar, dan disebut fitnah jika tidak benar. Hal seperti ini, sering kita lakukan tanpa sadar atau pun disengaja. Tentu saja, tidak ada seorang manusia pun yang bebas dari dosa. Rasulullah mengatakan, manusia itu tidak lepas dari kesalahan dan lupa. Dengan begitu, manusia itu memang tidak sempurna, ia bisa berbuat khilaf. Manusia pada umumnya hidup di balik tabir, yang oleh Allah-dengan kebijakan-Nya- digunakan untuk menutupi perbuatan- perbuatannya. Kalau saja tabir Ilahi ini diangkat untuk memperlihatkan semua kesalahan dan kekeliruan kita, niscaya semua orang akan lari dengan rasa jijik dan masyarakat akan runtuh hingga ke dasar-dasarnya. Itulah sebabnya mengapa Allah melarang kita membicarakan kejelekan orang lain. Maksudnya agar kita terlindung dari pembicaraan orang lain mengenai diri kita.

Dengan wujud dan kelemahan manusia seperti itulah, agama kemudian melarang kita untuk saling menggunjing dan, apalagi menfitnah. Banyak ayat suci al-Quran dan hadis Nabi Muhammad yang mencela keras segala bentuk fitnah, yang justru akhir-akhir ini makin merebak di tanah air. Allah berfirman, “Sesungguhnya mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (Al-Nahl: 105). Semoga kita terhindar dari fitnah yang keji.
Ghoib, Edisi 64 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN