Neraka menjadi ladang penyiksaan yang tidak bisa dibandingkan dengan penjara manapun di dunia. Tidak di Guatemala dan tidak pula penjara Abu Ghuraib di Iraq. Meski berita yang tersebar di internet dan berbagai media elektronik dan cetak telah menggoncang dunia. Sekian banyak penjara di dunia itu ternyata dipenuhi oleh kaum laki-laki. Dan bila ada wanita yang masuk penjara karena alasan tertentu ternyata jumlahnya masih kalah jauh dengan narapidana laki-laki.
Dalam hal ini kaum wanita boleh berbangga diri. Namun, apakah itu menjadi jaminan bahwa penghuni neraka juga dipenuhi kaum laki-laki? Ternyata jawabannya tidak demikian. Ini tentu bukan pelecehan jender, karena surga dan neraka itu berhubungan dengan amal. Rasulullah mengatakan secara terbuka tanpa ada yang disembunyikan bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah wanita. Sebagaimana terungkap dalam hadits riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda dalam khutbah shalat gerhana matahari, “Diperlihatkan kepadaku neraka. Dan kulihat sebagian besar penghuninya adalah kaum wanita”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini adalah realita yang cukup mengguncang kaum wanita. Sehingga tidaklah mengherankan bila di antara shahabat ada yang langsung bertanya kepada Rasulullah mengapa bisa terjadi demikian. Seperti terungkap dalam riwayat Abu Said al-Khudhri bahwa Rasulullah bersabda, “Hai para wanita bersedekahlah yang banyak, karena kulihat sebagian besar penghuni neraka adalah wanita.” Mereka berkata, “Mengapa bisa begitu ya Rasulullah?” Nabi menj wab, “Kalian banyak mengumpat dan mengingkari kebaikan suami.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah menyebutkan beberapa alasan mengapa bisa demikian. Yang pertama adalah tabiat dari kaum wanita sendiri yang suka mengumpat dan mencela orang lain.
Memang, mengumpat tidak masuk dalam kategori dosa besar, tapi justru di sinilah bahayanya. Sesuatu yang dianggap sepele dan bila dilakukan secara terus menerus pada akhirnya akan menjadi besar dan bisa mengalahkan kebaikan yang ditanam selama ini. la bagaikan bola salju yang terus membesar dan melibas apa saja.
Penyebab lainnya adalah karena pudarnya rasa hormat seorang istri kepada suaminya. “Jika kamu (suami) berbuat baik kepada istri selama satu masa, kemudian istrimu melihat sesuatu (tidak baik) dari dirimu dia berkata: aku tidak pernah melihat kebaikan sedikit pun darimu,” begitulah rinci Nabi. Penyakit ini sudah semakin merebak di masyarakat, seiring dengan semakin berkurangnya pemahaman seorang istri atas hak dan tanggung jawabnya sebagai istri dari suaminya. Padahal dalam sebuah hadits Rasulullah menegaskan seandainya manusia dibolehkan bersujud kepada yang lain. Niscaya Rasulullah akan memerintahkan seorang istri sujud kepada suaminya.
Sungguh menyakitkan memang, bila seorang suami tidak lagi menjadi raja di istananya sendiri Hanya karena ketidakpatuhan sang ratu kepadanya. Karena kecenderungan wanita mengikuti hawa nafsunya dan condong kepada kesenangan duniawi. Menurut imam Qurtubi hal ini karena wanita memiliki akal yang kurang hingga pandangan mata hatinya tidak menembus akhirat. Mereka lebih condong kepada dunia dan suka berhias untuk dunia. Selain itu wanita berperan besar dalam menjauhkan laki-laki dari akhirat.
Karenanya tidak ada pilihan lain bagi kaum wanita selain memperbanyak amalan yang dapat menghapus kesalahannya. Di antaranya adalah dengan banyak bersedekah. Sebagaimana diperintahkan Rasulullah dalam hadits riwayat imam Bukhari dan Muslim di atas. Dan sesungguhnya wanita lebih mudah masuk surga daripada kaum laki-laki seperti sabda Nabi dalam hadits yang lain. Di mana salah satu syaratnya adalah keridhoan suami kepada istri saat sang istri meninggal.
Ghoib. Edisi No. 19 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M