Paranormal-Paranormal yang Gagal di Panggung Pemilu

Menjelang pelaksanaan pemilu, bukan saja pemilu kali ini, paranormal ramai dikunjungi para caleg. Mereka meminta bantuan kesaktian paranormal untuk meloloskan mereka menduduki kursi dewan. Apapun persyaratan yang diberikan pasti dilakukan. Tetapi ada yang menggelitik. Ketika paranormal sendiri banyak yang gagal di panggung pemilu. Nah, bagaimana jadinya kalau paranormalnya saja gagal?

Tujuh puluh persen dari masyarakat Indonesia sebagaimana data dari IPI (Ikatan Paranormal Indonesia), masih percaya hal-hal gaib. Paranormal-paranormal lah yang menjadi tumpuan mereka. Termasuk beberapa tokoh di partai politik yang meminta bantuan mereka. Padahal paranormal sendiri gagal di panggung politik. Paranormal yang nampak gagah dan serba bisa itu seakan tidak berkutik ketika harus mengurusi dirinya sendiri. Tentu untuk menutupi itu, mereka juga harus mengunkapkan alasan- alasan yang masuk akal. Tetapi, apapun alasan mereka, jadi nampak lucu kalau melihat iklan- iklan yang menunjukkan kehebatan dan kedigdayaan mereka.

Ketika ramai-ramai orang mendirikan partai, seorang paranormal ternama yang menjadi rujukan para artis, Ki Joko Bodo juga mendirikan partai. Paranormal yang mengaku selalu mengerahkan ribuan jin untuk menyukseskan setiap maksud itu menamakan partainya dengan Partai Permata Nusantara (Perantara).

Mungkin banyak yang tidak tahu nama partai ini. Karena memang partai “Wong Sintinx” itu gagal verifikasi. Menurut KPU sejumlah faktor menyebabkan beberapa parpol tidak lolos verifikasi. Pertama, kepengurusan partai tidak lengkap. Seperti diatur UU, misalnya untuk kecamatan, minimal 3 orang pengurus yakni ketua, sekretaris, dan bendahara. Kedua, alamat sekretariat parpol tidak ditemukan. Ketiga, pengurus tidak mau diverifikasi karena mengundurkan diri dari kepengurusan partai atau tidak mau diverifikasi. Keempat, terdapat kepengurusan partai secara ganda.

Termasuk Partai Permata Nusantara yang gagal, berarti. partai ini memang tidak layak berdiri. Ketua DPP Partai Permata Nusantara, Ki Joko Bodo yang bernama asli Agung Yulianto itu sebenarnya juga telah melakukan usaha-usaha manusiawi. Seperti ketika dia mengumpulkan ratusan orang pada acara silaturahmi Partai Permata Nusantara di Senggigi, Lombok Barat. Dalam pertemuan itu dia menjelaskan tentang penjajahan di negeri ini oleh oknum maupun kelompok elite pemerintahan. Menurutnya, hal ini terjadi karena kebodohan dan lemahnya persatuan di antara komponen rakyat.

Setelah orasinya itu, dia unjuk kebolehan. Pensil kayu bisa dia potong dengan satu lembar uang kertas Rp 50 ribu. Kemudian dia mulai berfilosofi bahwa begitulah jika rakyat bersatu, kebohongan sekuat apapun bisa dipatahkan.

Tetapi, itu hanya sesaat. Kelebihannya memotong pensil dengan satu lembar uang kertas yang juga pernah ditunjukkan di televisi itu ternyata tidak setajam ketika menghadapi verifikasi tim dari KPU. Partainya tetap tidak lolos.

Ketika permasalahan ini dikonfirmasikan kepada Presiden IPI (Ikatan Paranormal Indonesia), Prof. DR. K.H. Nurullah Marzuki, Ph.D dia mengomentari, hal itu dikarenakan Ki Joko Bodo tidak mau bergabung dengan IPI, sehingga partainya tidak lolos dari verifikasi. Lebih dari itu, Ki Joko Bodo juga tidak minta ijin terlebih dahulu. “Kalau nama partainya adalah partai paranormal, pasti kami bantu. Karena dia paranormal, maka yang membantu juga harus paranormal,” kata Marzuki kepada Kami.

 

Jutaan Paranormal Tidak Punya Hak Pilih

Ki Joko Bodo bukan satu- satunya paranormal yang gagal. Karena masih banyak lagi paranormal yang gagal di pesta demokrasi ini. Presiden IPI yang juga salah seorang peserta konvensi Golkar itu pernah mendatangi KPU untuk mengungkapkan kekecewaannya pada pemilu 5 April ini. Dia berharap pemilihan presiden dan wakilnya pada 5 Juli nanti berjalan lebih baik. Kekecewaannya ini dilandaskan pada banyakanya anggota IPI yang tidak mendapatkan kartu pemilih. Tidak tanggung-tanggung, jutaan jumlahnya.

IPI yang telah membuka perwakilan di 28 propinsi dengan 396 DPC di seluruh Indonesia ini mengaku mempunyai anggota lebih dari 13 juta paranormal. Jumlah yang sangat spektakuler. Walaupun jumlah itu dibantah oleh Permadi seorang paranormal yang kiniduduk sebagai anggota dewan. Tetapi presiden IPI yang mempunyai data anggotanya, tetap yakin bahwa jumlah paranormal yang bergabung di IPI sejumlah yang telah dia sebutkan.

Pantas saja IPI merasa bahwa mereka lah sesungguhnya wakil rakyat. Karena dalam berbagai urusan masyarakat Indonesia sampai pada masalah politik, mereka mendatangi paranormal Sehingga dia merasa sangat kecewa ketika paranormal sebagai rakyat dan wakil rakyat sejati tidak dapat menyalurkan aspirasinya dalam pemilu ini.

Ketika ditanyakan mengapa paranormal yang tidak punya hak pilih itu tidak menggunakan ritual mereka untuk bisa mendapatkan kartu pemilih, dia mengelak, “Untuk mendapatkan kartu pemilih kan tidak perlu menggunakan ritual. Tetapi pemerintahannya yang memang tidak benar.” Karena tambahnya lagi, jin yang didapat dengan berbagai cara baik dari baca Al-Qur’an, menyembah batu dan sebagainya itu dimanfaatkan untuk mengobati orang. Bukan untuk membantu politik, sebab jin tidak paham politik.

Tentu ini menjadi kontras dengan iklan-iklan paranormal yang selalu bisa menyelesaikan berbagai permasalahan hidup dan bukan sebatas mengobati penyakit. Bahkan mereka menerima permintaan para caleg serta menjual jimat yang dapat mengalahkan rival-rival politik.

Kisah gagalnya paranormal di pesta demokrasi, diperparah dengan gagalnya sebagian paranormal yang menjadi caleg dari berbagai partai. Dari Ikatan Paranormal Indonesia belum bisa diperoleh data berapa anggota mereka yang sukses menjadi anggota dewan pada pemilu ini. Karena datanya belum masuk. Tetapi mereka mempunyai beberapa anggota yang menjadi caleg. Lebih dari sepuluh orang paranormal yang tersebar di beberapa daerah dicalonkan dari partai tertentu untuk menjadi caleg.

Ketu DPW IPI untuk DKI, Haryo Panuntun umpamanya. Dia dicalonkan dari partai PNI Marhaenisme. Paranormal yang pernah mengobati mantan presiden RI Soeharto ketika sakitnya itu tidak lolos, Bahkan tidak satu pun kursi dewan yang didapat oleh partai PNI Marhaenisme di DKI.

Wakil bendahara IPI cabang Palembang juga dicalonkan sebagai caleg. Tetapi IPI sendiri belum mendapatkan informasi apakah dia mendapatkan kursi atau tidak. Padahal sebagaimana diakui Marzuki sendiri, bahwa mereka juga melakukan ritual- ritual khusus untuk bisa gol sebagai anggota legislative.

Tetapi tetap saja hasilnya bisa kita lihat sendiri. Ternyata paranormal pun bisa gagal. Tidak bisa memastikan bahwa dia pasti masuk. Tidak seperti hal nya ketika paranormal itu menghadapi “pasien” dari para caleg yang disuguhi keyakinan akan lolos. Dengan penuh kemantapan tanpa ragu sedikit pun, mereka selalu berkata, “Insya Allah sukses.” Walaupun kepada caleg nomor urut sepatu alias paling bawah.

Begitulah, paranormal orang sakti yang katanya mempunyai indra ke enam dan weruh sakdurunge winarah (tahu sebelum diberitakan) ternyata banyak yang gagal. Aneh tapi nyata!

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 16 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN