Partai Islam versus Partai Syetan

Begitulah pesan ayat agar setiap muslim selalu berhati-hati terhadap Yahudi dan Nasrani. Ayat 120 dari surat Al-Baqarah itu ingin memberitahukan kepada kita bahwa pertarungan antara kebenaran dan kebatilan adalah pertarungan yang abadi. Pertarungan yang tidak akan berhenti hingga bumi, langit dan seisinya digulung.

Dalam segala aktifitas. Dalam segala medan. Dalam segala situasi. Yahudi dan Nasrani selalu berusaha mengacaukan kemenangan Islam di suatu negeri. Mereka tidak pernah bisa tidur, sebelum mereka berhasil mencocok hidung generasi Islam hingga bisa dibawa ke mana mereka mau.

Suasana negeri hari ini, sedang berkonsentrasi untuk mencari pemimpin baru. Pertarungan terbuka ini juga dimanfaatkan oleh semua pihak dengan misi masing-masing. Termasuk orang-orang kristen. Dengan rencana yang tidak tanggung-tanggung, menggolkan presiden dari kalangan mereka. Walau jumlah mereka lebih kecil, tetapi mereka tetap bersemangat dengan berkaca kepada Nigeria, negeri Islam yang dikuasai Kristen padahal jumlah Kristen lebih kecil.

Dari kesaksian Yani Susilowati seorang aktifis dari kalangan mahasiswi bisa kita ambil pelajaran. Aktifis muslimah itu tiba-tiba menggandrungi agama yang selama ini dijadikan musuhnya. Dialog- dialog dalam hatinya yang membandingkan Islam dan Kristen dan lebih memenangkan Kristen sungguh tidak dimengerti dari mana asalnya. Kakinya tiba-tiba ingin berjalan menuju ke gereja.

Ternyata sekeluarga jin penginjil berada dalam dirinya. Pantas saja. Dari dialog dengan jin didapati data-data menarik sehubungan dengan masalah yang lagi hangat, pemilu.

Memang, data dari jin tidak bisa kita benarkan selama tidak ada bukti yang valid. Jin itu mengaku telah diutus oleh pendeta dari sebuah gereja di Jakarta. Bahkan menurut pengakuan jin, ada ribuan jin disebar gentayangan untuk mengacaukan para pemilih muslim. Agar mereka tidak memilih partai Islam. Terutama partai yang selama ini dikenal bersih dan peduli, PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Partai yang oleh jin dikatakan para wanitanya selalu memakai jilbab.

Kalau benar data yang diberikan jin itu, semakin meyakinkan kita akan ayat di atas. Bahwa Kristen selalu berusaha menghancurkan Islam seberapa pun manisnya mereka di hadapan kita. Bahkan sangat keji ketika masalah penyebaran misi dilakukan bekerjasama dengan dunia jin penginjil. “Kekafiran itu satu agama,” kata Ibnu Taimiyah. Baik dari manusia ataupun jin, ketika mereka sama-sama Kristen, mereka tetap berusaha mengacaukan Islam dan muslimin.

Mereka musuh Islam, yang oleh Allah disebut juga Hizbusy Syaithon (golongan syetan). Orang- orang yang lalai dari mengingat dan mengenal Allah, “Syetan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah mereka itulah golongan syetan. (QS. Al-Mujadilah: 19).

Kalau yang dikatakan jin itu tidak benar. Artinya, mereka benar-benar berinisiatif melakukan pemurtadan dan menyebarkan keraguan terhadap partai Islam, maka memang benar- benar mereka itu adalah musuh. Jin ikut mengamati tentang perkembangan sebuah lokomotif kebaikan dalam bentuk partai. Karena mereka tidak ingin kehilangan pendukung, pendukung kemaksiatan. Sehingga mereka pun merasa terusik. Artinya bahwa PKS yang disebut-sebut oleh keluarga jin penginjil itu, bukan saja mendapat ancaman dari manusia yang tidak rela Islam tegak, tetapi juga dari dunia jin yang bisa saja bekerjasama dengan manusia.

 

Kebenaran Pasti Menang

Apapun rencana busuk musuh Allah, baik dari manusia ataupun jin, pasti akan hancur. Cepat atau lambat. Dan kebenaran akan selalu tampil sebagai pemenang. Cepat atau lambat.

Untuk bisa membersihkan kota kelahiran Nabi (Mekah) dari kesyirikan dibutuhkan waktu 21 tahun. Sampai Nabi berhasil menghancurkan patung-patung dan menundukkan manusia-manusia durhaka yang dulu sangat congkak, pada peristiwa Futuh Makah tahun 8 H.

Sambil menghancurkan patung yang berjumlah 360 biji di sekitar Ka’bah Rasul membaca ayat, “Dan katakanlah: yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang bathil itu sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. Al-Isro’: 81).

Dalam lanjutan Surat Al-Mujadilah: 19 Allah juga berfirman, “Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan syetan itulah golongan yang merugi.”

Kerugian, karena mereka juga mengeluarkan dana. Memeras otak, membanting tulang. Dan bangunan menjulang yang mereka bayangkan, akan luluh lantak menjadi debu.

Tetapi ada syarat penting yang diberikan oleh Ali bin Abi Thalib, “Kebenaran yang tidak teroganisir akan dikalahkan oleh kebathilan teroganisir.”

Selain kebenaran dan jiwa-jiwa pembawa panji yang istiqomah, Islam ini harus dikemas dalam sebuah kemasan yang teroganisir rapi dan terstruktur bagus. Cukuplah menjadi pelajaran ketika Nabi memiliki jaringan informan rapi dan kuat yang dipergunakan untuk memata-matai kekuatan lawan dan memuluskan jalan dakwah.

Tentu, kita akan merasakan kelelahan dan kepedihan. Kepenatan dan kesakitan dalam memperjuangkan Hizbullah (golongan Allah). Tetapi, ketahuilah Hizbusy syaithon (golongan syetan) pun kelelahan dalam menyebarkan kebathilan. “Jangan kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’: 104)

Partai Islam di negeri ini harus menang. Allahu Akbar!

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 15 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN