Pemilu Indonesia kembali digelar. Rakyat kembali menaruh harapan masa depan mereka di pundak wakil-wakil rakyat. Para caleg telah menggelar janji-janji mereka. Agar mereka terpilih. Mewakili suara rakyat, sekaligus menikmati kursi empuk dewan. Berbagai cara mereka pakai. Dari mulai spanduk membentang di jalanan, stiker, poster, kaos, orasi. Ada pula yang menggunakan cara tidak dibolehkan Panwaslu, dengan bagi-bagi sembako dan sebar duit. Sebagian lain menggunakan cara yang bukan saja tidak sehat, tetapi sudah tidak rasional: menggunakan dukun.
Di kalangan para perebut kursi kekuasaan negeri ini, menggunakan jin untuk meloloskan jalan mereka sudah merupakan rahasia umum. Tentu tidak semua. Tetapi banyak yang melakukannya, bahkan sulit mencari caleg yang benar-benar bersih dari campur tangan dukun.
Masing-masing mencari beking orang pinter yang diyakininya mempunyai kadigdayaan menghantarkannya ke kursi dewan. Terkadang seorang caleg tidak merasa cukup datang kepada seorang paranormal saja. “Ada saingan saya yang mempunyai sampai sebelas dukun,” kata seorang ibu yang kini duduk sebagai anggota dewan di Lampung kepada Majalah Ghoib.
Hari-hari menjelang pemilu ini benar-benar hari panen buat paranormal. Pasalnya jasa mereka begitu diperlukan. Setiap harinya paranormal kebanjiran caleg yang meminta agar bisa mengalahkan para rival politiknya. Saking banyaknya caleg yang datang, sebagian paranormal mengaku capek menerima mereka. Seperti yang dituturkan seorang paranormal kondang di negeri ini kepada Majalah Ghoib, “Wah, capek saya menerima tamu para caleg Nggak terhitung jumlahnya.”
Paranormal yang juga dikenal bisa menyantet itu kini mengaku tidak lagi menerima kedatangan para caleg yang meminta bantuannya. “Biar mereka bersatu saja,” kilahnya. Bahkan di salah satu rumahnya, yang bertuliskan HIZBULLAH dan terdapat bendera berbahasa Arab bertuliskan Jamaatul Islamiyah itu, tertulis di dekat gerbang rumah: tidak menerima tamu dari Golkar, orde baru dan antek-antek- nya, para caleg partai, dari TNI/ POLRI.
la yang pernah menjadi tim sukses walikota Bogor sekarang itu tidak mau memerinci caleg yang pernah mendatanginya. Ketika ditanya apakah dari partai-partai Islam juga ada yang datang, dia menjawab diplomatis, “Pokoknya banyaklah caleg partai yang datang ke saya.” Dan saat ditanya lebih spesifik tentang apakah caleg PKS, partai yang dikenal alım itu ada yang datang kepadanya. Dia menjawab, “Wah, kalau ada caleg PKS yang datang ke saya, saya istighfar. Mereka cukup dengan Allah saja.”
Selain paranormal, orang pintar, kyai juga ramai dimintai bantuan. Semuanya menawarkan tawaran sukses para caleg untuk merebut suara rakyat. Dengan ritual yang bermacam- macam berikut mahar atau mas kawin yang harus dibayar.
Para caleg itu menuruti saja semua syarat yang diberikan oleh paranormalnya. Seberat apapun itu. Yang penting, bisa duduk di kursi dewan. Seorang caleg dari Banten mengaku rela melakukan puasa selama 9 hari, dan pada malam terakhir puasanya dia harus melek sampai subuh untuk membaca wirid yang diberikan.
Ada lagi yang rela direndam air dingin pada malam hari di puncak gunung. Sekali lagi, yang penting bisa duduk di kursi dewan. Seperti yang dituturkan Endang salah seorang anggota brigade sebuah perguruan kepada Majalah Ghoib, “Selain pengajian, ada ritual yang harus dilakoni di puncak Manik pada malam Jumat. Dia harus mewiridkan subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah allahu akbar dalam hitungan tertentu kemudian minum air karomah dan makan sebutir gotri (pelor besi untuk sepeda). Kemudian direndam di air sedalam leher terus harus menyelam ke dalam air sambil terus membaca wirid itu.”
“Saya saja sanggup membaca ayat Kursi sebanyak tujuh kali dalam air,” katanya lagi penuh bangga di ruang tamu perguruan itu yang dindingnya dipenuhi foto-foto latihan kebal dan pose para anggota militer dari berbagai kesatuan.
Perguruan ini lebih banyak menangani penanganan terhadap penyakit termasuk mereka yang kecanduan narkoba. Tetapi abah, panggilan akrab untuk sang guru, juga ikut membantu bagi mereka yang ingin naik pangkat atau menjadi pejabat. “Ada anggota dewan dari partai (ia menyebut sebuah nama partai besar) yang jadi murid abah dan dulu dibantu abah,” kata Endang lagi.
Ada juga paranormal yang menawarkan ritual yang jauh lebih mudah. Seperti yang ditawarkan oleh salah seorang paranormal di NTB. Dengan jaminan 99,99% sukses, paranormal yang mengaku menjadi penghubung dengan kerajaan jin Muslim menawarkan juga paket untuk para caleg yang ingin jadi. Bagi para caleg yang ingin ditolong, cukup mengirimkan surat dengan transfer uang sebesar Rp 200.000,- beserta identitas lengkap berikut foto. Katanya foto itu akan diterawang dulu apakah peluangnya besar atau tidak. Kemudian terserah, apakah caleg itu mau datang atau tidak. Sama saja, ritual akan dijalankan oleh paranormal dan caleg tinggal menunggu hasilnya. Peminat paket yang ditawarkan ini bukan hanya dari sekitar NTB, tetapi datang juga dari Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Bekasi dan sebagainya. Bahkan ada yang datang dari Jakarta untuk pemilihan anggota dewan DPR RI.
Ada lagi yang tidak perlu susah-susah. Hanya membayar mahar jimat paranormal selanjutnya dijamin sukses mendapat kursi. Menjelang pemilu, paranormal benar-benar panen. Trapu Beklak umpamanya, jimat ini cocok bagi orang yang ingin berhasil dalam karir, begitu iklan itu berbunyi. Jimat itu dihargai Rp 2.555.500,-.
Seorang paranormal di kawasan Jakarta selatan menawarkan jimat untuk para pejabat yang ingin naik karir/derajat dengan mas kawin seharga Rp 8.000.000,-. Paranormal yang pernah meraih penghargaan The Profesional Paranormal in Indonesia year 2001 juga menawarkan jimat pegangan bagi politisi dan penguasa. Mampu mempengaruhi lawan politiknya. Cocok: Bupati/Walikota, Gubernur, Wakil Rakyat dll. Begitulah iklan itu berbunyi. Tetapi kali ini tidak ada angka mas kawin yang disebut.
Di antara para caleg ada yang merangkap juga sebagai paranormal. Sebagaimana yang kita ketahui, sebagaian wakil rakyat kita adalah paranormal. Pemilu kali ini, sebagian paranormal yang belum berkesempatan duduk di kursi dewan mencoba menyabet salah satu kursi. Seperti yang dituturkan seorang ibu yang juga konsultan fengsui yang sebentar lagi akan disewa salah satu perusahaan otomotif untuk menjadi pawang hujan.
Begitulah gambaran perebutan kursi antar caleg. Berbagai cara telah ditempuh oleh para caleg. Hanya disayangkan kalau para caleg itu menggunakan cara-cara yang bukan saja tidak rasional tetapi telah membahayakan aqidah mereka. Padahal di tangan mereka negeri ini bakal disetir. Menuju kesejahteraan atau semakin terpuruk.
Ghoib, Edisi No. 15 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M