Keponakan saya umur 7 tahun, tapi belum bisa berbicara. Sudah diobatkan ke dokter spesialis THT dan dinyatakan normal. Dan ketika dibawa ke orang pintar, dikatakan bahwa saat ibunya hamil pernah menyenggol anaknya jin yang mengakibatkan tangannya patah. Lalu disuruh mengikat kambing hitam yang sedang hamil di tepi pantai jam 24.00 sebagai ganti. Dan anehnya kambing itu tiba-tiba menghilang. Walaupun sudah diikuti resep tersebut, sampai sekarang anak itu belum sembuh. Apa solusinya ustadz?,
Catur Mai Prasetia, Perum Rindang Garden, RSS Batu Aji Batam.
Bismillah wal Hamdulillah, kami ikut prihatin atas musibah yang menimpa keponakan Anda yang sudah berumur 7 tahun tapi belum bisa berbicara. Yang membuat musibah itu bertambah besar dan lebih fatal ketika anak itu dibawa ke ‘orang pintar’. Dilihat dari kinerjanya, jelas sekali bahwa yang Anda maksud dengan orang pintar itu adalah dukun. Seharusnya apa yang dikatakannya tidak boleh dipercaya, apalagi dilaksanakan. Dan ketika Anda melaksanakannya dengan menumbalkan seekor kambing hitam sedang hamil, berarti Anda telah melakukan kesyirikan dua kali. Pertama, Rasulullah telah melarang kita untuk mendatangi dukun dan Anda telah mendatanginya. Kedua, Rasulullah telah melarang kita untuk menyembelih atau berqurban untuk selain Allah dan Anda telah berqurban untuk untuk syetan perewangan si dukun. Dan solusi dari kedua musibah adalah bertaubat dengan menyesali apa yang telah anda perbuat dan memperbanyak istighfar serta meninggalkannya seterusnya.
Kalau memang baru sekali Anda memeriksakan keponakan ke THT dan hasilnya normal atau negatif. Tidak ada salahnya bila Anda memeriksakannya lagi ke spesialis THT yang lain. Sebab kasus seperti itu pernah juga kami jumpai di lapangan. Setelah periksa dua, tiga kali ternyata baru diketahui jenis penyakitnya. Memang ada juga jenis penyakit fisik yang ‘ditunggangi’ oleh gangguan jin. Ada pasien kami yang merasa perutnya sakit, setelah diperiksa ke dokter beberapa kali dinyatakan normal. Lalu dia menjalankan terapi ruqyah di kantor Majalah Ghoib. Dan reaksinya cukup lumayan. Setelah itu dia periksa ulang ke dokter, dan hasilnya baru tampak, yaitu ada tumor di perutnya. Setelah dilakukan operasi, alhamdulillah Allah memberinya kesembuhan.
Dalam kasus keponakan Anda, Anda telah rugi berlipat-lipat. Rugi waktu, materi dan tertekannya jiwa oleh kecemasan serta belum sembuhnya sakit keponakan. Dan yang lebih besar adalah ganasnya virus kesyirikan yang menjangkiti akidah. Kami menyarankan kepada Bapak Catur sekeluarga agar bersabar menghadapi musibah ini. Dengan begitu, kecemasan yang ada akan diganti dengan ampunan oleh Allah. Dan materi yang Anda keluarkan untuk berobat yang tidak menyimpang akan dibalas oleh-Nya. Teruslah berusaha untuk mencari kesembuhan dengan cara yang dibenarkan syari’at. Boleh saja Anda berkonsultasi ke medis, tapi jangan lupa dengan yang Maha Penyembuh. Berdoa dan berdoalah selalu kepada Allah, termasuk dengan menjalani terapi ruqyah.
Ghoib, Edisi No. 34 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M