Peruqyah Mengetahui Jin Para Pasien?

Ada ustadz yang meruqyah, tapi dia mengaku bisa mengetahui kalau ada orang yang dalam tubuhnya ada jinnya, bagaimana itu ustadz?

(Astri, Bandar Lampung)

Bismillah Walhamdulillah, peruqyah adalah manusia biasa, bukan Nabi ataupun Rasul yang mendapatkan pengecualian bisa melihat keberadaan jin, seperti pernyataan Imam Syafi’i: “Barang siapa yang mengaku bisa melihat jin (dalam bentuk aslinya), maka kami tolak kesaksiannya, kecuali kalau dia seorang Nabi.” Memang sangat disayangkan, kalau seorang ustadz yang membawa panji syariat dalam kesehariannya, lalu memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan ilmu syariat, karena dampaknya akan sangat fatal, bisa mengacaukan pola pikir dan keyakinan orang yang mengikutinya, seperti anda. Maka dari itu, kita harus memposisikan sosok ustadz secara proporsional. Kita tidak boleh apriori atau antipati dan juga tidak boleh mengkultuskannya. Ustadz juga manusia biasa yang suatu saat pernyataannya bisa salah, bila pernyataannya sesuai syariat, kita akan mengikutinya. Tapi bila menyimpang dari syariat, kita tetap mengikuti syariat dan meninggalkan pernyataannya. Dengan begitu kita akan selamat dunia dan akhirat.

Rasulullah sendiri dalam masa hidupnya tidak pernah menyatakan pada shahabatnya, bahwa dalam diri shahabat tersebut ada sekian banyak jin, atau ada jin singa yang membandel, dan sebagainya. Tapi ketika ada keluhan atau ganguan dalam diri shahabat. Rasulullah baru menyatakan kalau shahabat tersebut diganggu musuh Allah (syetan). Dengan adanya gangguan dan godaan yang ada, seorang ustadz bisa mengidentifikasi bahwa orang tersebut terkena gangguan jin. Dan tidak serta merta memastikan, mengetahui jumlahnya atau jenisnya, karena kita tidak bisa mengetahui keberadaan mereka berdasarkan firman Allah surat Al A’raf ayat 27.

 

 

Ghoib, Edisi No. 32 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN