Pohon Tua Dua Bulan Melintang

Malam itu, tanggal 19 Desember 2003 turun hujan lebat yang disertai dengan hembusan angin kencang. Suaranya terus menderu di udara, seperti cambuk yang dilecutkan dengan keras. Kondisi demikian membuat warga takut keluar rumah.

Kekhawatiran warga itu terbukti, ketika keesokan harinya terlihat beberapa pohon yang tumbang. Dahan-dahan yang patah berserakan di berbagai tempat. Termasuk sebatang pohon langoting yang bentuknya mirip dengan pohon beringin ikut tumbang pula. Pohon sepanjang tujuh meter dengan diameter 40 cm itu roboh melintang di tengah jalan. Menghalangi para pengguna jalan. Yang setiap hari harus melewati jalan Melati, kel. Baju Bodoa kec. Maros Baru Kab. Maros, Sulsel.

Seharusnya masyarakat sekitar bertindak cepat dengan menyingkirkannya dari jalan. Tapi, kenyataannya cukup membingungkan. Pohon itu dibiarkan saja melintang di jalan. Menurut cerita dr. H.M Arif Setia Budi kepada ustadz Muthohir, ternyata masyarakat sekitar takut. Katanya, pohon itu ditunggui oleh jin. Dari dulu, masyarakat sekitar sering membawa sesajen ke pohon itu. Agar jin yang mereka yakini menunggu pohon itu tidak meminta korban. Memang, ada beberapa orang yang mencoba menyingkirkan pohon itu, tapi akhirnya mereka gagal juga. Mereka takut pada ancaman jin. Hingga pohon itu dibiarkan melintang di jalan hingga dua bulan.

Demi mendengar cerita itu, akhirnya ustadz Muthahir dengan beberapa ustadz Pesantren Darul Istiqamah bertekad menyingkirkan pohon langoting itu. Mereka menemui aparat Pemda dan tokoh masyarakat untuk meminta izin. Dan, dengan berbekal Chainsaw (gergaji mesin) serta parang, pohon itu dipotong-potong. Sambil terus membaca dzikir syari pengusir jin. Sementara masyarakat bergerombol menonton dari jauh tanpa berani membantu. Alhamdulillah, akhirnya pohon yang dikeramatkan itu pun bisa disingkirkan tanpa menimbulkan masalah yang berarti.

Dari sini, masyarakat sekitar pun baru yakin bahwa pohon tersebut tidak ada apa-apanya. Dan mereka berterimakasih kepada para ustadz dari Pesantren Darul Istiqamah.

 

Ghoib, Edisi No. 12 Th. 2/ 1424 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN