Seorang polisi yang bertugas di salah satu Polres di Sulawesi Selatan menuturkan pengalamannya kepada Majalah Ghoib seputar tenaga dalam yang pernah dimilikinya. Berikut penuturannya:
“Dulu sih saya pernah menekuni dan memakai tenaga dalam. Olah tenaga dalam yang saya tekuni adalah Panca Daya. Dan dulu ini merupakan program resmi instansi. Salah seorang suhunya adalah kepala sebuah SPN. Saya dan teman-teman yang belajar memang pernah merasakan khasiat dari berlatih tenaga dalam ini. Tetapi bisa saja itu adalah kebetulan.
Karena menurut saya latihan tenaga dalam ini nyerempet ke syirik, maka saya berhenti dan tidak pernah memakainya lagi. Saya merasakan adanya nuansa lain yang membawa kita kepada kesesatan.
Ketika saya sudah bertekad untuk berhenti dari tenaga dalam ini bukan tidak ada masalah. Gangguan sempat saya rasakan. Gangguan itu dari jin, berupa penampakan, kalau tidur. kaget, rasa percaya diri yang berlebihan yang mengarah kepada kesombongan.
Saya termasuk yang tidak percaya dengan jimat-jimat. Tetapi teman-teman saya memang ada yang mempunyai jimat-jimat itu. Ada macam-macam bentuk- nya; rajah, ikat pinggang, kayu seperti bambu, batu, kulau bessi (semacam susuk dari besi yang dimasukkan ke dalam tubuh), Al- Qur’an Istambul yang kecil sekali. Menurut mereka jimat-jimat itu mempunyai khasiat bermacam- macam. Ada yang untuk kekebalan, menjaga diri, keselamatan dan sebagainya.
Sebenarnya mempercayai jimat adalah merupakan pelanggaran kode etik. Karena dalam kode etik polisi dengan jelas disebutkan, harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan. Dan pelanggaran kode etik ini sebenarnya ada sanksinya.
Cerita tentang tenaga dalam itu dulu, sekarang saya telah berpindah ke Al-Qur’an. Kita mempunyai kajian Al-Qur’an dan dzikir. Dzikir yang saya pakai sekarang adalah surat: Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Fatihah, Ayat Kursi, At-Taubah: 128-129 dan Asmaul Husna. Kita bareng- bareng membaca dalam forum dialog tersebut. Dzikir ini untuk menjaga diri kita. Dan ini tentu tidak menyimpang karena kita berlindungnya kepada Tuhan.
Adapun pembimbingnya adalah para ustadz dari luar dan dari kalangan sendiri. Karena kita sendiri punya forum mubaligh.
Ghoib, Edisi No. 18. Th 2/ 1425 H/ 2004 M